Kawan, aku sepenuhnya meyakini telah berada di jalan yang benar sebagaimana keyakinanmu pada jalan yang engkau tempuh, juga demikian. Jika di hari keputusan nanti, aku benar dan engkau salah, aku sudah sulit membayangkannya. Tapi, jika di hari itu justru aku yang salah dan engkau benar, aku lebih sulit untuk membayangkannya.
Baca selengkapnya »Jika Yenny Wahid (tak) Menolak Menjadi Imam Shalat
Yenny Wahid, sekedar melihatnya dari luar, terlahir dan tumbuh dari arus deras liberalisme dan feminisme. Namun tak seperti yang diduga, ia tak tumbuh menjadi Amina Wadud atau Irshad Manji. Garis pemikiran yang ia anut juga tak seperti Ulil Abshar Abdalla, Zuhairi Misrawi atau Sumanto al-Qurtuby.
Baca selengkapnya »Natal, Pluralisme, dan Toleransi Beragama
Sebuah photo spanduk besar dari partai X mampir ke dinding laman Facebook saya. Isinya mengajak perayaan natal bersama dengan pembicara Pdt. Gilbert Lumoindong, S.Th. Entah benar atau tidak photo itu, namun – kandungannya menarik untuk dicermati. Mengapa? Jika ajakan perayaan itu datang dari gereja, saya mafhum. Sebab itu berarti ajakan kepada jamaat dari gereja tersebut untuk merayakan natal.
Baca selengkapnya »Plural(itas)(isme) ?!
Pluralisme (agama) merupakan menu baru dan menjadi santapan harian bagi masyarakat kampus kekinian. Terlebih bagi aktivis (dakwah)nya. Bagi penikmat, tentunya menu baru menjadi atraktif untuk ‘mencicipi’ kemudian diberikan penilaian sebagai menu idaman atau tidak. Ironisnya, menu baru ini lebih banyak dicoba oleh para pihak yang bukan penikmat. Pluralisme (agama) digandrungi oleh kalangan ‘newbie’.
Baca selengkapnya »Adnin Armas: MUI Pernah Berfatwa Larang Ikut Liberalisme, Pluralisme, dan Sekularisme
Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (Insists), Adnin Armas, mengingatkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang umat Islam untuk mengikuti paham-paham Barat. "MUI pada Musyawarah Nasional (Munas) ke 7 tanggal 26-29 Juli 2005 melarang umat Islam untuk mengikuti paham liberalisme, pluralisme, dan sekularisme," ujar Adnin, Ahad (21/10).
Baca selengkapnya »MIUMI: Umat Islam tak Perlu Diajarkan Pluralisme
Gelombang liberalisasi tanpa disadari telah masuk ke Indonesia.Termasuk di dalamnya proses pengesahan Rancangan Undang-Undang Keadilan Kesetaraan Gender (RUU KKG) yang sedang berlangsung di Indonesia. Di sisi lain, gelombang westernisasi pun mulai masuk atas nama pluralisme, persamaan dan demokratisasi.
Baca selengkapnya »