Topic Archives: Kudeta di Mesir

Pelaku media pendukung kudeta di Mesir mulai menunjukkan kepanikannya melihat nilai mata uang pound Mesir terus jatuh terhadap dolar AS, dari tadinya berkisar 4-6 pound menjadi 12 pound per 1 dolar AS saat ini.

Orang nomor satu di Turki itu kemudian menambahkan, "As-Sisi telah membunuh banyak orang, dan orang seperti dia sama sekali tidak mengenal apa itu demokrasi."

Azmi kemudian membandingkan kondisi ini dengan kudeta militer yang terjadi di Mesir tiga tahun lalu. Menurutnya kondisi sebaliknya justru yang terjadi di Mesir. Kelompok oposisi di Mesir bahu membahu menggulingkan pemerintahan yang sah, caranya dengan berkoordinasi dengan rezim sebelumnya (Husni Mubarok) dan militer untuk menuntaskan kudeta guna menyingkirkan lawan politik mereka.

Enam orang aktivis Dakwah Salafiah Mesir di provinsi Alexandria dilaporkan ke pihak kepolisian atas tuduhan melarang imam masjid pemerintah menyampaikan khutbah pada Jumat lalu di daerah Al-‘Amiriyah, sebelah barat provinsi itu.

Video yang berisikan berita hoax itu disiarkan oleh reporter Mesir, Umar Adib di acara "Kairo Hari Ini" di channel Orbit. Dalam beritanya Adib memberitakan kematian Husni Mubarak di rumah sakit Al-Maadi, Kairo.

Selama di Indonesia As-Sisi akan melakukan beberapa agenda, diantaranya Business Meeting antara pengusaha RI dan Mesir, penanda tanganan beberapa MoU kerjasama bidang perdagangan, ekonomi, pariwisata dan pembahasan kerjasama dalam bidang penanganan terorisme

ementerian Wakaf Mesir (Kemenag di Indonesia) melaporkan seorang bilal masjid (muadzin) ke kepolisian setelah mengubah salah satu lafazh azan subuh “As-Sholatu Khairun Min Facebook” (sholat lebih baik dari buka Facebook).

Zahran ditangkap dengan tuduhan melakukan demonstrasi ilegal dan tergabung dalam organisasi terlarang versi rezim kudeta (Ikhwanul Muslimin).

Kemendagri Mesir melalui press rilisnya menyebutkan, kesembilan negara yang dimaksud adalah Yaman, Yordania, Malaysia, Kore Selatan, Guinea, Israel, Indonesia, Thailand dan Afrika Selatan.

"Selama memimpin, presiden Mursi dengan sikapnya menjelaskan kepada dunia bahwa Mesir tidak akan membiarkan Jalur Gaza sendirian menghadapi agresi militer Israel," jelas Said.