Topic Archives: Konflik Mesir

Kudeta militer di Mesir memicu keberanian penjajah Zionis menyerbu Masjidil Aqsha secara berkesinambungan sejak awal Ramadhan ini. Penjajah Zionis merasa tidak ada satu pun pihak yang mampu menekannya maupun menghalangi tindakannya

Kau inginkan kekuasaan, Tapi mencuri kekuasaan, Adalah pilihanmu, Seperti para pencuri, Ia bisa nikmati hasil curiannya, Namun tiap detik Hatinya penuh was-was Hidupnya tak akan tenang sepanjang waktu

Perdana menteri Turki Erdogan menolak permintaan Baradai untuk berkunjung. Baradai mengajukan permintaan bertemu tersebut, Erdogan menjawab, presiden yang kita akui adalah presiden yang di kudeta, Mursi.

Dalam sebuah wawancara televise Israel channel 2 Ahad sore, dia menyebutkan bahwa As-Sisi meminta Israel memonitor Hamas yang berkuasa di Gaza. As-Sisi sangat mengkhawatirkan jika saja Hamas akan intervensi.

Beberapa pihak menyebut jumlahnya hingga 30 juta. BBC menilai angka ini terlalu di besar-besarkan. Bahkan jumlahnya pun tidak sebesar demonstrasi-demonstrasi yang diadakan pada tahun 2011 melawan rejim Mubarak

Media Fulul sudah mengurangi provokasi nya. Dan pertama kalinya, meliput dengan objektif lautan demonstran pendukung Presiden Mursi… Media-media ini akan segera membuat kudeta atas pemerintahan kudeta. Saatnya As-Sisi berakhir

Dr. Khalid Al-Khathib, dari departemen kesehatan menyebutkan bahwa setidaknya ada 7 korban jiwa, dan 261 luka-luka pada kerusuhan yang terjadi sepanjang hari Senin 15 Juli kemarin.

Kami ingin peringatkan Anda bahwa kami memiliki orang-orang yang menepati janji-janji mereka kepada Allah, mulai dari Militer Wilayah Dua "Al-Jaisyu Ats-Tsani Al-Maidani" dengan 16 Divisi Infanteri Mekanik dan Divisi 18 Infanteri Mekanik, Divisi Tujuh Infanteri Mekanik dan Divisi Lapas Baja Keenam.

“Setelah semua orang mengetahui intervensi kedutaan Amerika di Kairo dalam proses kudeta militer berdarah. Setelah semua orang mengetahui persetujuan pemerintah Amerika atas penangkapan Presiden Mursi. Sekarang pemerintah Amerika meminta militer membebaskan Presiden Mursi. Permintaan ini hanyalah untuk menutupi skandal-skandal di atas.”

Dalam artikelnya berjudul “Apakah Obama Mendukung Baradai?” Franklin menambahkan, orang-orang Baradai memberikan banyak tawaran ke Gedung Putih demi mendapatkan dukungan Amerika. Tawaran yang paling besar adalah Mesir berjanji akan komitmen dengan seluruh isi perjanjian Camp David, sikap keras terhadap program nuklir Iran, dan kerjasama keamanan dengan Israel.