Kita mencari sosok seorang pemimpin bukan hanya berkapasitas pemimpin dan hanya orientasi kekuasaan, tapi juga berkapasitas untuk menerima suatu kebenaran dan memiliki orientasi Islam. Bukan membuat pembenaran untuk setiap yang ia bisa lakukan. karena penguasa yang berorientasi Islam tidak semata membangun negerinya untuk di dunia, tapi juga membangun masyarakatnya untuk hidup dan bahagia sampai kelak di akhirat sana. Wallahu'alam.
Baca selengkapnya »Akibat Ambisi Kekuasaan
Tak dapat dipungkiri saat ini banyak sekali para pemimpin kita yang dengan ambisinya ingin meraih kekuasaan demi polularitas dan ingin dikenal oleh banyak orang. Tak sedikit pula yang melakukan dengan cara haram tentunya demi meraih kekuasaan itu. Walaupun demikian masih ada juga para pemimpin kita yang jujur dan melaksanakan tugasnya dengan hati nuraninya.
Baca selengkapnya »Semestinya Bukan Semata Kekuasaan
Semestinya bukan semata kekuasaan, bukan untuk tujuan-tujuan rendah sesaat, bukan semata kepentingan pribadi, juga bukan hanya untuk jabatan dan kedudukan. Menjadi kemaslahatan bagi kehidupan, membawa kebaikan bagi segenap umat manusia.
Baca selengkapnya »Tiada yang Abadi
Dengan meniti sejarah, kita akan melihat betapapun kuatnya kerajaan, negara atau kekuatan lainnya, pasti akan hancur juga. Yang membuat miris adalah kesombongan penguasa dunia saat ini. Alih-alih mereka mau membaca sejarah justru unjuk gigi memperlihatkan kebolehan kekuatannya.
Baca selengkapnya »Penjara Menjadikan Nabi Yusuf ‘Alaihissalam Berkuasa 55 Tahun
Nabi Yusuf ‘alaihissalam masuk penjara selama 7 tahun karena terzhalimi, lalu Allah ta’ala memuliakan yang bersangkutan berkuasa selama 55 tahun, yang berarti 7 kali lipatnya lebih. Demikianlah sunnatullah dalam perjuangan. Wamakaruu wamakarallah, wallahu khairul makirin. Wallahu a’lam bishshawab.
Baca selengkapnya »Ulama dan Kekuasaan
Ya, relevansi tentang makna Independensi bagi seorang ulama. Dahulu ulama berperan melakukan otokritik terhadap penguasa. Dan tradisi agung yang mereka pertahankan dari zaman ke zaman adalah menjauh dari pintu-pintu penguasa. Mereka memahami betul bahwa “kedekatan" akan menyandera mereka dalam memberi fatwa. Instrumennya tak lain: harta, kekuasaan dan fasilitas.
Baca selengkapnya »