Figure Archives: Angela Merkel

Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan, Turki telah berbuat banyak terhadap para pengungsi Suriah yang jumlahnya mencapai tiga juta orang.

“Saat kami menyebut mereka Nazi, mereka semua di Eropa marah. Kemudian mereka saling menunjukkan solidaritas satu sama lain, khususnya Merkel,” ujar Erdogan pada Ahad (19/03/2017).

Selain itu, Merkel juga menyebutkan, perbedaan antara pemerintah Jerman dan Turki berkutat pada hal-hal yang mendasar seperti kebebasan pers dan berekspresi.

Tidak dipungkiri, bahwa jumlah Kaum Wanita mencapai setengah dari penduduk bumi. Namun, keterwakilan mereka dalam bidang politik ternyata masih sangat jauh daripada yang semestinya.

Mevlut juga menegaskan bahwa Berlin tidak perlu memberikan pelajaran demokrasi dan HAM kepada Turki. Selain itu, menurut Mevlut, Eropa saat ini sedang memiliki masalah besar terkait rasisme dan ketakutan terhadap Islam.

Kanselir Jerman, Angela Merkel pada Senin (06/03/2017), memperingatkan Turki untuk tetap tenang dalam menyikapi krisis diplomatik yang melanda Turki dan Jerman saat ini.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, mengatakan bahwa negaranya memerlukan dukungan yang besar dari Jerman dalam memerangi organisasi teroris, utamanya Jamaah Fethullah Gulen. Hal ini dikatakannya dalam koferensi pers bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel, Kamis (02/02/2017) sore waktu setempat.

Dalam konferensi pers tersebut, Erdogan juga menyampaikan kepada Merkel bahwa penggunaan istilah ‘teroris Islam’ sangat menganggu. Katanya, “Istilah ‘teroris Islam’ sangat mengganggu bagi kami sebagai kaum Muslim. Penggunaan istilah tersebut sangatlah salah. Karena Islam artinya adalah kedamaian.” “Jika kalimat Islam disandingkan dengan terorisme, maka itu akan sangat menyedihkan bagi semua pengikut agama ini,” tambah Erdogan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan stasiun televisi Jerman ‘ARD’, Senin (25/07/2016) kemarin, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, “Kami telah memerangi terorisme sejak 30 atau 35 tahun. Saat ini sebagian besar teroris itu hidup di Jerman yang memberikan dukungan besar.”

Kepolisian Jerman memastikan bahwa pelaku penembakan brutal di pusat perbelanjaan di kota Munich, Jerman, pada Jumat kemarin (22/7/2016) tewas bunuh diri di dekat lokasi kejadian, merupakan warga negara Jerman keturunan Iran. Dipastikan pelaku sendirian dalam melaksanakan aksinya.