Dalam dunia aktivis dakwah tidak ada tolak ukur yang absolut. Tidak bergantung pada senioritas, ketokohan ataupun ketuaan serta besaran kontribusi. Pada saat-saat tertentu gerbong dakwah ini berjalan dan berlari melewati tikungan tajam, jalan penuh luang dan bebatuan. Tentu orang yang tidak sabaran akan bergumam. Kenapa sih lewat jalan beginian? Memangnya tidak ada jalan lain? Ada jalan tol, kenapa lewat sini? Wah sopirnya pasti jadul, kudet atau sebutan negatif lain.
Baca selengkapnya »