Arsip Kata Kunci: Turki

dakwatuna.com – Gaza. Wakil Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah menegaskan bahwa bangsa Palestina tidak akan pernah melupakan sikap baik dari presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, khususnya terhadap Jalur Gaza. Dilansir laman felesteen.ps, Ahad (17/5/2015) Haniyah menyambut kedatangan Menteri Agama Turki, Mehmet Görmez beserta dengan utusan Turki lainnya. Dalam sambutannya mantan PM. …

Menteri Agama di Gaza menyambut baik niat baik Turki tersebut, dan mengatakan bahwa Turki sepanjang sejarah tidak pernah hilang perhatiannya terhadap Palestina. Ia kemudian mengambil contoh bagaimana sikap tegas Khalifah Turki Utsmani, Sultan Abdul Hamid yang tidak akan pernah menyerahkan sejengkal tanah pun dari Palestina kepada Yahudi.

Berdasarkan agenda, selama dua hari berada di Jalur Gaza, Görmez akan melihat masjid-masjid di Gaza yang hancur akibat agresi militer Israel yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus tahun lalu, dan juga beberapa lokasi di distrik Syujaiyah, timur kota Gaza.

Angkatan bersenjata Turki menjatuhkan helikopter Suriah yang menerobos wilayah udara Turki. Seperti dinyatakan menteri pertahanan Turki, Sabtu (16/5/2015) kemarin.

Menurut Presiden Turki ini, sangat lucu ketika Barat mengecam adanya pemberlakuan hukuman mati, namun saat ini justru diam melihat vonis mati dikeluarkan pengadilan kudeta Mesir

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Turki menempati urutan pertama negara produsen pertanian di Eropa, dan urutan ketujuh dunia.

Akin mengatakan jarak yang harus ia tempuh hingga sampai di Mekkah sejauh 3268 km., agar dapat tiba di waktu haji tepat waktu, minimal dirinya harus menempuh jarak 50 km dalam sehari.

Erdogan mengatakan, “Walaupun Republik Turki baru berumur 92 tahun, tapi sejarah dan tradisinya terbentang ribuan tahun yang lain. Turki mempunyai pengaruh yang luas di berbagai belahan dunia.”

Selahaddin Dmirattash mengatakan, “Ka’bah kita adalah Taksim.” Taksim adalah sebuah bundaran di tengah kota Istambul.

Kepolisian kota Istambul, Rabu (29/4/2015) kemarin, menangkap Osman Özsoy, menyusul provokasinya membunuh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan perdana menteri, Ahmet Davutoglu.