"Dia Ketua Muslimat NU Ranting Desa Ngrimbi. Jadi, tak heran jika saat jenazah ditemukan, dia masih memegang seuntai tasbih," tutur Khotimah, dengan mata memerah menahan tangis. Mantan Ketua Muslimat NU Jombang, Hj Mundjidah Wahab, membenarkan bahwa Mukhayaroh adalah kader muslimat yang masih aktif.
Baca selengkapnya »Islam di Tanah Serambi Madinah
Hulondalo, merupakan kerajaan Islam di Sulawesi Utara yang cukup besar pada eranya. Nuansa Islam sangat kental dalam budaya dan kehidupan di kerajaan yang kini akrab disapa Kota Gorontalo. Ini karena sejak dulu Kerajaan Hulondalo atau dalam bahasa latin Gorontalo, telah menerapkan syariat Islam sebagai tatanan dalam kehidupan, hukum, pemerintahan maupun kemasyarakatan di kerajaannya.
Baca selengkapnya »UU Konservasi Tanah dan Air Jangan Abaikan UUD
Tanah dan air harus dikelola negara karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Tanah dan air juga menjadi penyangga keberlangsungan hidup manusia.
Baca selengkapnya »Bukittinggi, Ambo Di Siko
Ketika disebutkan Bukittinggi, maka orang akan segera teringat Jam Gadang. Tak bisa dipungkiri bahwa Jam Gadang memang dikenal sebagai ikonnya Kota Bukittinggi. Jam berukuran besar yang terletak di jantungnya Kota Bukittinggi ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota) pada masa penjajahan Belanda. Seperti terlihat di kover buku ini, gambar Jam Gadang
Baca selengkapnya »Fraksi PKS Tetap Tolak Pemerintah Perpanjang Hak Sewa Tanah untuk Asing
Kabar bahwa Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tetap berencana merevisi PP 41/1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia masih menyisakan perdebatan. Salah satu pasal yang santer akan diubah dalam revisi PP ini adalah klausul pemberian hak pakai atas tanah kepada orang asing dari 25 tahun menjadi 70 tahun.
Baca selengkapnya »Sayang, Engkau Tak Duduk Di Sampingku
Maaf tuan, kami tidak lagi sedang bernyayi dan menghibur tuan semua. Cuma lirik syair ini begitu menarik bagi kami untuk tuan dan nyonya inapkan. Lirik ini begitu menyentuh hati kami dan berharap tuan dan nyonya juga merasakan hal yang sama. Kami tidak tau persis apa perasaan Ebiet G Ade ketika menuliskan lirik ini, tapi dengan keterbatasan yang kami miliki, di coba juga untuk memahaminya minimal, lirik ini bisa menggambarkan perasaan hati kami.
Baca selengkapnya »Ketika Islam Mekar di Hati
Mendung menggantung di atas bumi Paris. Langit kelam. Gerimis perlahan turun. Titik-titik air membasahi tanah, jalanan, rerumputan, genting, juga halaman depan rumah sebuah keluarga keturunan bangsa Yahudi. Hujan di luar tidak mengganggu kenyamanan dan kehangatan di dalam rumah tersebut. Raut-raut wajah yang cerah menandakan keadaan harmonis kehidupan mereka.
Baca selengkapnya »Catatan Perjalanan Haji (Bagian ke-1): ‘Malaikat’ Di Tanah Suci
Di panas terik yang menyengat, sebuah bus sarat penumpang bergerak perlahan. Inilah bus yang mengangkut jamaah menuju Arafah dari Makkah-Isarah sitten. Tiba-tiba bus berhenti untuk mengisi bensin. Dilihat dari jendela bus yang semuanya terbuka, bisa dipastikan AC bus ini tidak berfungsi. Sementara di depan masih berjejer antrian bus lain menunggu giliran layanan BBM.
Baca selengkapnya »Masjid = Lumbung Yang Tak Ber-Padi
Awal pertama kali yang dilakukan seorang petani ketika ingin bersawah dan menanam padi itu, membajak tanah yang akan ditanami terlebih dahulu sebelum menebar bibitnya. Semua dilakukan dengan teliti dan ketelatenan.
Baca selengkapnya »Biar Aku Mengeja
Biar aku mengeja hembusan angin, Biar aku mengeja indahnya lembayung senja, Biar aku mengeja hangatnya mentari pagi, Biar aku mengeja pekatnya tanah merah, Biar aku mengeja hijau daun yang menyejukkan.
Baca selengkapnya »