Pada lelap malam ada cinta, Untuk jiwa yang penuh asa, Mereka yang terbangun terjaga, Sayup-sayup lantunkan asa dalam doa
Baca selengkapnya »Dua Hati yang Mencintai Sunyi
Mereka bertemu dalam keramaian di suatu dingin yang beku. Sama-sama mengerutkan kening dan menundukkan kepala. Meredam rasa benci yang sama, di tengah keramaian yang sama. Hanya sedetik ketika tiba-tiba mata yang mereka jaga itu berjumpa dalam satu titik kehangatan. Ada yang berbeda. Mereka yang sama dalam luapan menghiba yang mereka jeritkan kepada-Nya.Beginilah cara Tuhan menjodohkan pikiran dan jiwa.
Baca selengkapnya »Begitulah Mereka, Perintis Peradaban
Siapa mereka? Bagaimana mereka? Dan Untuk apa mereka bekerja? Sejauh ini sirkulasi sejarah berbicara dan memberikan kesimpulannya. Setiap peradaban, negara dan peristiwa raksasa selalu bermula dari perintis-perintis yang sebagian namanya membumbung tinggi, dan sebagiannya lagi tetap bekerja. Dalam diam, senyap, tanpa iringan tepuk tangan, tanpa riuh sorak sorai, tanpa berharap pujian, bahkan tanpa berharap balasan.
Baca selengkapnya »Pentas Sunyi
“Kau cantik sekali” bisikmu sesaat sebelum pementasan perdana kita. Kalimat itu membuatku tak memerlukan perona pipi lagi. Kuperbaiki letak anting yang terasa berat ini. “Sebentar lagi aku akan mementaskan tarian rindu untuk pertama kalinya” rasa cemas merayap perlahan memenuhi rongga dadaku. Kutemukan telaga dalam tatapan matamu yang meneduhkan sekaligus menguatkan. Memayungi semua kecemasan ini.
Baca selengkapnya »Saling Berdo’a di Antara Sepi
Dan mereka memanjatkan doa di antara kesunyian dan sepi, dalam senyap-senyap malam yang lengang, ketika tak seorang pun yang tahu. Mereka meminta kepada Allah untuk kebaikan saudara, sahabat dan para pemimpin-pemimpin mereka. Lalu menyebut satu persatu nama-nama mereka agar Allah mudahkan urusan mereka dalam menjalani hidup.
Baca selengkapnya »Ketika Nestapa Menyapa Jiwa
aku terus menapaki jejak-jejak-Mu, meski langkah ini tertatih , terseok dan hampir lumpuh, aku masih dapat melihat cahaya-Mu, saat kurasa awan menghitam, di mana rinai hujan menyendir, tanpa angin tanpa pelangi, bahkan ketika rintik-rintik sunyi, membisu tanpa kilat dan guruh, aku selalu percaya pada-Mu, meski kau kirim badai, kau hembuskan prahara.
Baca selengkapnya »Kunci Surga untuk Bunda (Kisah Nyata Remaja Putri di Suku Akit)
Pagi sunyi, hawa dingin masih menyelimuti perkampungan bertanah gambut itu. Sesekali terdengar kokok ayam dan kicau burung bersahutan. Setelah bersiap-siap, Yeni segera mengeluarkan sepedanya menuju sekolah. Perjalanan ke sekolah ditempuhnya dalam waktu 30 menit dengan menggunakan sepeda.
Baca selengkapnya »Ada Ummi di Senja Kala Ini
Ummi, apa kabar? Lama tak kusapa dirimu. Senja kali ini sangat sepi ummi, sesepi hatiku saat ini. Mungkin ini pengaruh dari kesunyian yang sedari tadi menemaniku. Aku mengunci diri dalam kamar ini, ummi. Aku hanya ingin merasakan kehadiranmu, walau harus berteman dengan sepi.
Baca selengkapnya »