Niat yang lurus tidak hanya dilakukan dalam ibadah mahdoh atau ibadah yang disyariatkan dan menghubungkan langsung seorang hamba kepada Rabb-Nya, namun lurusnya niat ini mencakup perbuatan apapun. Hendaknya kita selalu mengoreksi niat dan bertanya pada hati; apakah faktor pendorongnya adalah untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa ta’ala dan pahalanya, ataukah untuk mendapatkan kehormatan, pujian, dan harta benda. Jika jawaban yang kedua muncul, hendaknya kita meninggalkannya.
Baca selengkapnya »Berlatih Ikhlas
Ulama mengatakan, puasa menjadi satu-satunya ibadah yang tidak bisa dilakukan oleh orang-orang musyrik untuk pura-pura mendekatkan diri pada Allah SWT. Agar dilihat manusia, mereka bisa pura-pura shalat, zakat, haji bahkan berjihad, tetapi mereka tak pernah bisa berpura-pura puasa sebab hanya Allah-lah yang menilainya.
Baca selengkapnya »Update Status Ibadah di Media Sosial, Riyakah?
Bagi sebagian orang status ibadah seperti itu mungkin saja bisa jadi pengingat atau penyemangat untuk lebih giat beribadah dan dipandang sebagai seruan dalam rangka amar ma'ruf nahi munkar. Tapi bagi mereka yang berpenyakit hati, bisa saja akan menimbulkan iri, dengki, kecemburuan dan kesenjangan sosial.
Baca selengkapnya »Ganteng Ini Membunuhku!
Kadang serba salah memiliki wajah ganteng dan cantik, sebab ia bakalan menjadi momok yang menakutkan bagi penyandangnya jika tidak bisa dijaga dan dipelihara dengan baik. Ya, memang ganteng dan cantik itu relatif, mungkin kebanyakan orang melihatnya dari fisik saja. Tapi yang dimaksud di sini adalah lebih dari itu, ia bisa dilihat dari daya pikatnya melalui sisi keilmuan ataupun dari sisi kemampuannya melebihi yang lain.
Baca selengkapnya »One Day One Juz (ODOJ) Katanya Riya’, Benarkah?
ODOJ ini mesti didukung dan dikuatkan, bukan justru dicemooh dengan dasar asumsi semata, dengan menganggapnya riya, terpaksa, dan memberatkan. Kalau pun ada yang tergelincir dalam riya, atau dia terpaksa, maka hal tersebut kembali ke pribadinya masing-masing dan hubungannya dengan Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya »Haji, Esensi atau Gelar?
Sangat banyak keuntungan ketika melaksanakan ibadah haji, karenanya jangan sampai niat suci kita tercemari oleh perasaan angkuh, sikap hedonis, dan juga riya. Itu semua akan menyebabkan ibadah haji yang dilaksanakan menjadi sia-sia dan tiada nilainya di hadapan Allah SWT. Dengan kata lain, akan menjadikan seseorang akan menjadi haji mardud atau ditolak amal ibadahnya, na’udzubillah min dzalik.
Baca selengkapnya »Silent Action
Tidak kalah penting, menjadi teladan bagi orang lain pun perlu. terutama bagi orang yang berprofesi sebagai guru, menunjukan sikap serta perilaku yang baik tentu harus dilakukan, dengan harapan anak dapat meniru perbuatan baiknya.
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Maa’uun
Surat ini Makkiyah, terdiri dari 7 ayat. Di sini Allah menjelaskan orang-orang yang mendustakan agama berikut sifat-sifatnya. "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,Orang-orang yang berbuat riya, Dan enggan (menolong dengan) barang berguna."
Baca selengkapnya »Tiga Ciri Orang Ikhlas
Jika merujuk kepada Al-Qur'an dan Sunnah, kita akan menemukan pangkal masalahnya, yaitu hati yang rusak karena kecenderungan pada syahwat. "Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).
Baca selengkapnya »