Saya masih ingat betul pertemuan pertama dengannya di sebuah literasi pena berkumpulnya para sahabat pena. Persaudaraan kami berlanjut, bahkan bukan sekadar pertemanan lebih dari itu persaudaraan yang berubah kasih sayang dan kedekatan. Saya sudah menganggapnya seperti mbak, karena memang saya tidak punya mbak “kakak” sekandung. Kalau kakak tak sekandung banyak.
Baca selengkapnya »Ayah yang Ku Sayang
Di mana engkau berada ayahku, Di mana aku harus mencari dirimu, Di mana aku harus mengadu, Aku sangat merindukan peluk hangat darimu, Aku sangat merindukan kasih sayangmu, Aku juga sangat merindukan senyum manismu, Hidup ini hampa tanpamu, Hidup ini tak ada gairah dan kebahagiaan tanpamu, Hidup ini penuh kesedihan tanpa kehadiranmu.
Baca selengkapnya »Tentang Cinta
Seperti biasa, aku berdiri di depan seonggok pekerjaan yang kupikul. Kadang berlari, kadang berjalan, kadang istirahat, kadang tertawa, tapi lebih sering menangis. Kau tau, tangisan laki-laki bisa juga diekspresikan dengan senyuman getir. Ya seperti itulah yang sering kulakukan, tersenyum getir. Bukan cengeng. Kerinduan dan perasaan mengecewakan.
Baca selengkapnya »Di Masjid Sekolah
Di Masjid Sekolah, Betul - betul menjadi saksi, di sanalah kami dilahirkan, Ya! di sana kami merasa lahir kembali bersama tarbiyah illahi, Meski dulu, kami belum memahami betul indahnya saat-saat itu, tapi kini ruh ini betul-betul merindu, Di Masjid Sekolah, Setiap pagi sebelum bel berbunyi, Ada saja kawan-kawan di sana, serasa rumah sendiri, Pagi-pagi sudah kerja bakti.
Baca selengkapnya »Bilakah Harus Jatuh Cinta
“Kadangkala, bertemu dengan seseorang yang kita kagumi menarik kita ke dunianya yang tak pernah kita sentuh sebelumnya. Kadang, kita menjadi sepertinya dan menjadi apa yang ia ingin, agar membuat ia merasa senang. Padahal ‘mungkin’ jauh dalam jiwanya ia ingin sesuatu yang berbeda dari dirinya untuk memperkaya batin hidupnya dan rasa jiwanya”
Baca selengkapnya »Ketika Hidayah Menyapa
Matahari pukul dua siang masih terasa menyengat. Tenggorokannya makin kering merindukan seteguk air. Dia mempercepat langkahnya. Setengah berlari, disusurinya jalan kecil menuju rumahnya. Ia terengah-engah, karena jalan menuju rumahnya mulai menanjak. Sang perut juga sudah keroncongan sejak di sekolah tadi.
Baca selengkapnya »Air Mata Kerinduan untuk Ibu
Kejadiannya di bulan Mei 2011, pada hari Jum’at di Masjid Nurul Ilmi, masjid yang berada di lingkungan kampus Universitas Andalas, Padang. Sedang berkonsentrasi menyimak khutbah, entah kenapa tiba-tiba aku rindu kepada ibu. Ini membuatku tak lagi berkonsentrasi menyimak khutbah. Padahal isi khutbah bukan tentang berbakti kepada orang tua.
Baca selengkapnya »Dear Umiku
Umiku..., Salam rindu dan sayang walau ku tahu kau jauh dariku, Anak yang shalihah menjadi asamu kepadaku, melangkah dalam rasa ini ingin selalu dekat denganmu, dan senyum indah di wajah cantikmu selalu ada dalam asaku, Maafkan aku umi... Di setiap kata yang menggores hitam di putihnya hatimu, Tajamnya lisan dan ringannya tanganku melukaimu.
Baca selengkapnya »Hijabku, Bukti Cintaku PadaMu, Bukti Sayangku Pada Mereka
"Hujan ya mbak"...sela anggun di tengah lamunan kerinduanku, aku menoleh ke arahnya, Anggun langsung memposisikan dirinya tepat di samping ku sekarang. "Iyaa...udah mule gerimis dek". Aku melanjutkan keasyikanku memandang langit, menengadahkan tangan untuk meresapi kesenduan yang dibawa gerimis.
Baca selengkapnya »Merindumu, Ayah
Apa kabar Ayah? Semoga Allah selalu menjagamu siang dan malam. Maaf jika aku jarang memberi kabar, walau hanya sekadar SMS. Aku luluh dengan jawabanmu, “Ayah sehat, kamu pun harus jaga kesehatan. Ayah tahu kamu sangat sibuk. Belajarlah yang rajin.”
Baca selengkapnya »