“Kita siap untuk mengambil segala langkah yang diperlukan agar masyarakat tidak dirugikan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh MV Caledonian Sky bisa segera diatasi,” ujarnya sesaat setelah melakukan rapat koordinasi di Kantor Kemenko Kemaritiman, Senin (13/3) dalam siaran pers yang diterima National Geographic Indonesia, Selasa (14/3). Peristiwa rusaknya terumbu karang di Raja Ampat berawal ketika kapal pesiar MV Caledonian Sky yang berbobot 4.200 GT masuk ke perairan Raja Ampat pada tanggal 3 Maret 2017. Kapal berbendera Bahama yang dinahkodai oleh Kapten Keith Michael Taylor itu mengangkut 102 turis dan 79 ABK.
Baca selengkapnya »Pesta di Raja Ampat, Mensos Pilih Bedah 100 Rumah Tak Layak Huni
Saat ini masih ada 200 ribu KK yang bermukim dalam beberapa kesatuan Komunitas Adat Terpencil di seluruh Indonesia. Jumlah KAT terbanyak berada di Provinsi Papua.
Baca selengkapnya »Kisah Guru Muslimah di Raja Ampat, Mengjar Enam Kelas dalam Sehari
Bila tiga guru harus pergi ke Sorong, guru yang tersisa harus bergantian mengajar murid dari kelas satu hingga kelas enam sekaligus
Baca selengkapnya »