Faris Jihady Hanifa adalah putra kedua dari pasangan Mutammimul Ula dan Wirianingsih. Faris menjadi penghafal Al-Quran saat usianya masih 10 tahun. Ia mendapatkan predikat mumtaz sebagai penghafal Al-Quran.
Baca selengkapnya »Bekerja adalah Ibadah, Berprestasi adalah Dakwah
Allah menyuruh kita untuk senantiasa menyandingkan antara khauf (takut) dan raja’ (harapan). Agar kita waspada dan tidak berharap berlebihan. Karena memang, peluang gagal selalu ada. Jika kita merasakan kecewa yang berlebihan dan sedih berkepanjangan, cobalah tengok ke dalam hati kita. Barangkali, niat kita tiba-tiba terbelok. Bukan lagi karena Allah. Seorang muslim, apabila menemui kegagalan, maka ia akan tetap berprasangka baik kepada Allah.
Baca selengkapnya »Tak Perlu Menjadi Presiden Untuk Menyejarah
Hiduplah untuk menyejarah. Tak perlu kita menjadi Presiden untuk dikenang sejarah, ataupun seorang pahlawan agar namanya terpampang di monument-monumen yang dikenang jutaan massa. Cukup hiduplah selayaknya, lalu berbuat baiklah. Hidupnya seorang anak yang berbakti kepada orangtua, pemuda yang taat pada agama dan pemimpinnya, pekerja yang setia pada profesinya, bawahan yang patuh terhadap atasannya, suami yang setia pada istrinya.
Baca selengkapnya »Breaking The Limit
Berbeda dengan remaja kebanyakan, ia berani membuka diri pada politik. Beberapa tulisan tentang politik yang pernah dimuat di media online juga dimuat di buku ini. Seperti “Ketika Remaja Indonesia Berbicara Politik”, “Memilih Pemimpin Itu Mengasyikkan” . Bahkan ada tulisan khusus tentang Sang Bunda yang pada pemilu 2014 kemarin jadi calon anggota legislatif. Tentang sebuah kegalauan dan kedewasaan penulis dalam menyikapi politik di dunia realitas.
Baca selengkapnya »Saat Bangunan itu Menjadi Saksi
Ia pun tertunduk berlutut sambil menangis pilu. Ia tahu jika seseorang melihatnya, mungkin ia akan dianggap cengeng. Akan tetapi, ia tak peduli. Toh, semua orang yang ia kenal sudah menganggapnya manusia dengan sejuta kekurangan. Lagipula, di langit sana masih ada bintang yang setia menguatkannya. Mungkin ini saatnya aku pergi, ucap benak Ardy sembari menatap langit.
Baca selengkapnya »Bunda…
Bunda.. Madu itu manis lagi sehat. Nasihatmu bagai madu. Tanpa itu, bagaimana luka-luka di hatiku dapat terobati? Setiap untai kata yang keluar dari lisanmu adalah harta berharga untukmemperbaiki diri dan bekal mengarungi samudera kehidupan.
Baca selengkapnya »Kitab Sakti Remadja Oenggoel
24 jam waktu yang diberikan setiap harinya kepada manusia suatu saat akan mencapai limit. Dan tak seorang pun tahu kapan masa itu tiba. Kematian adalah peristiwa tercepat, yang menjadikan segala tinggal sejarah.
Baca selengkapnya »Prajurit Terbaikku
Tapi yang terjadi, Ken malah memanggilku dengan sebutan, “Bu Listrik”. Sontak semua siswa kelas II A yang mendengar tertawa dan segera melaporkan bahwa aku disebut Bu Listrik oleh seorang anak bertubuh mungil itu.
Baca selengkapnya »Kekuatan Tulisan
Semua yang ada di sana merasa terharu dengan momen spesial tersebut dan merasakan kehangatan yang luar biasa dalam rumah tangga tersebut. Walaupun hanya kecil yang dilakukannya, akan tetapi hal yang kecil akan menjadi luar biasa jika dilakukan dengan sepenuh hati dan waktu yang tepat.
Baca selengkapnya »Skripsi, Dakwah, dan Lingkaran Itu
Hampir setiap minggu kami saling menyemangati tentang ini. Tapi malam itu berbeda. Sepertinya, malam itu kami lebih banyak disadarkan. Tentang studi kami dan skripsi, semester dan skripsi, usia dan skripsi, pekerjaan dan skripsi, perjuangan orangtua dan skripsi, skripsi dan masa depan, juga tentang dakwah dan skripsi.
Baca selengkapnya »