Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan sertifikat hufaz khusus untuk para kadernya yang mampu menghafal Al Quran. "Sertifikat hufaz itu merupakan salah satu kegiatan kami dalam memperkokoh karakter para kader kami," kata Humas DPW PKS Jatim, Shiddiq Baihaqi, di Surabaya, Kamis.
Baca selengkapnya »Puluhan Roket Serang Kantor PKS
Puluhan roket menyerang kantor DPD PKS Jakarta Timur, 6 Agustus lalu, bahkan membuat sebagian atap kantor sekretariat DPD PKS Jaktim terlepas. Halaman kantorpun dibanjiri kader dan masyarakat untuk melihat roket-roket yang berterbangan di halaman tersebut.
Baca selengkapnya »PKS Menginisiasi “Sister Province” Sumbar-Johor
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI, Jonas L. Tobing mengapresiasi usaha PKS yang berusaha menjadi perekat masyarakat Indonesia di Johor. Terbukti dengan hadirnya beragam kelompok masyarakat dalam acara ini. Kehadiran petinggi IKRAM dan tokoh masyarakat setempat juga membuktikan keberadaan PKS di negeri jiran mendapat sambutan yang hangat.
Baca selengkapnya »Anis Matta: Politik Untuk Kemaslahatan Umat
Anis Matta dalam acara konsolidasi kader mengingatkan kader-kader PKS di Aceh untuk merefleksikan tujuan partai yaitu sebagai perekat umat. “Kader-kader PKS adalah jembatan berbagai kepentingan umat selama bermuara kepada kemaslahatan umat. Sehingga tidak ada satu pun pihak yang terganggu dengan kehadiran PKS dan aktivitas kader dakwahnya.” ungkap Anis Matta. “Sebagaimana Islam itu sendiri, maka kader PKS harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kemaslahatan umat, itulah politik kita”, katanya.
Baca selengkapnya »PKS Anggap Nazaruddin Layak Dapat Perhatian Serius
Soal Nazaruddin, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq meminta pemerintah dan aparat penegak hukum menindaklanjuti pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu terkait keterlibatan pucuk pimpinan Partai Demokrat dalam kasus korupsi. "Nazaruddin banyak memberikan keterangan terkait skandal korupsi. Kami berharap, jangan sampai ada yang dipetieskan karena keterangan dia sangat berharga," kata Luthfi.
Baca selengkapnya »Anis Matta: Kader PKS Perlu Lebih Gaul dengan Masyarakat
Terkait maraknya pemberitaan mengenai nama tokoh-tokoh yang akan bersaing pada pemilu Pilpres 2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum mencuatkan satu nama. Menaggapi desakan agar ada satu nama yang dinobatkan partainya Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta menegaskan, pihaknya masih melakukan penguatan pada posisi kader-kadernya.
Baca selengkapnya »PKS Dorong RUU PPP Beri Sanksi Penimbun Sembako
Regulasi yang mengatur penimbunan komoditas pangan dinilai masih lemah. Pemerintah pun dalam persoalan ini sepertinya kesulitan melakukan identifikasi pelanggaran. Terbukti, regulasi yang secara spesifik melarang atau sampai menetapkan penimbunan komoditas pangan sebagai tindak pidana memang sampai saat ini tidak ada. Anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Rofi' Munawar mengingatkan, regulasi terakhir yang berkaitan dengan penimbunan barang yang bersifat umum itu ada pada Undang Undang Darurat Republik Indonesia 17/1951 Tentang Penimbunan Barang.
Baca selengkapnya »PKS Belum Wacanakan Capres
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan belum mau mewacanakan calon presiden (capres) yang diusungnya pada Pilpres 2014 mendatang. Meski Golkar dan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) sudah mewacanakan nama tokoh yang masuk bursa calon presiden, namun PKS belum terlalu memikirkan hal tersebut.
Baca selengkapnya »Kontrak Politik PKS-SBY sampai 2014
Apapun kondisi yang dialami Partai Demokrat saat ini, dukungan PKS terhadap pemerintahan SBY-Boediono tidak akan berubah. "Kontrak politik kami mendukung sampai 2014. Selama tidak ada pelanggaran konstitusi yang dilakukan, kami tetap komit dengan kontrak politik awal," kata Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menjawab pertanyaan wartawan terkait nasib koalisi dikaitkan dengan persoalan yang melilit PD, Selasa (2/8) di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca selengkapnya »Tim Internal KPK Seperti Jeruk Makan Jeruk
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk tim dari internal untuk mengklarifikasi tuduhan Nazaruddin terkait adanya pejabat lembaga anti korupsi itu merekayasa kasus suap wisma atlet. Pembentukan tim internal ini dinilai percuma. "Ini kaya jeruk makan jeruk," ujar anggota Komisi III DPR RI Fahri Hamzah kepada detikcom, Selasa (26/7/2011).
Baca selengkapnya »