Ayahku bekerja sebagai wiraswasta, karena sudah 2 tahun lebih ia terkena pemutusan hubungan kerja masal dari kantornya yang sudah gulung tikar. Ia tak pantang menyerah, terpuruk dan merenungi nasib hanya membuat pikirannya makin keruh. Ia bangkit dan berani memulai usaha menjadi teknisi pendingin ruangan. Pekerjaannya tak menentu, menunggu panggilan pelanggan yang memiliki masalah pada pendingin ruangan. Pendapatannya juga tak pasti, kadang dalam sehari tak sepeserpun dikantonginya. Mungkin, bagi sebagian orang kelihatannya bekerja sebagai teknisi pendingin ruangan bukan hal yang sulit. Tetapi itu merupakan pekerjaan rumit.
Baca selengkapnya »Saat Sakaratul Maut
Aku tersentak, Engkau begitu susah untuk menyelesaikannya, Hela demi hela, Sesekali dari pucuk mata ada bening, Lidahmu tak jua berucap kalimat suci, Dadaku disesaki rasa sesal tak berujung, Kenapa sabarku dulu luruh selalu mengajakmu, Inikah sakit di atas sakit, Setiap orang kan dihampiri, Tubuh bergetar, Di kulit semaput peluh bercecer.
Baca selengkapnya »Izinkan Aku Mampu Yaa Rabbi…
Seakan peluh ini hilang sekejap, ketika bibir-bibir mungil itu mengeja a-ba-ta, air mata menangis dalam hati begitu lembut, kedamaian yang terasa lebih...lebih dari apapun.
Baca selengkapnya »