Di samping sebagai murid SD yang banyak mainnya, aku memiliki paman yang sangat peduli dengan pendidikan para ponakannya. Namanya Ivan Ahda, ku panggil Mang Ivan, saat itu ia sedang menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan sangat aktif di organisasi kampusnya, mulai dari Senat FPsi UI 2005-2006 sampai koordinator Pusgerak BEM UI 2007. Ya, sangat sibuk memang, tapi ia tidak pernah lupa dengan keluarganya termasuk ponakannya. Terkadang ia main ke rumah untuk silaturrahmi dan mengajakku dan kakakku jalan-jalan ke toko buku.
Baca selengkapnya »Abu Lahab dan Ummu Jamil, Suami-istri yang Kehilangan Tangan Peradaban
Mendengar ini, mereka pun datang dengan konvoi, atau datang sendiri-sendiri. Yang tidak sempat datang, ia mengutus hambanya, pembantunya, atau wakilnya. Di antara mereka yang datang, Abu Lahab, paman Nabi Muhammad Saw.
Baca selengkapnya »Paman Radit Pahlawanku
Tiga minggu setelah diskusi itu kami merasakan moment yang sangat bahagia. Aku yakin Ayahpun akan senang dan bahagia melihat kami di sana. Indri kembali sehat. Paman Radit kini sudah menjadi Ayah kami. Ayah Radit kami memanggilnya. Kebahagiaan selalu hadir setiap hari di rumah kami. Ayah Radit, Ibu dan Indri selalu tersenyum setiap hari. Terimakasih ya Allah… “Paman Radit adalah Pahlawanku”.
Baca selengkapnya »