Malam selalu menyisakan embun di pagi hari. Sedang embun, senantiasa menyediakan seteguk kesegaran yang hanya bisa dinikmati setiap manusia yang telah menjejakkan kakinya di pagi buta. Ya, hanya manusia-manusia rajinlah yang mampu merengkuh kesegaran embun, sungguh ini merupakan anugerah dari Sang Kuasa yang diberikan pada setiap hamba-Nya yang setia pada pagi-Nya.
Baca selengkapnya »Anugerah Terindah Yang Pernah Rey Miliki
Pagi ini aku datang lebih awal ke kampus. Hanya mbak-mbak tukang sapu di kampus lah yang aku dapati. Satpam yang biasa ada di parkiran pun belum Nampak kehadirannya. Ini memang benar-benar masih pagi. Satu jam sebelum mata kuliah di mulai, aku telah hadir. Rajinnyaa, pikirku.
Baca selengkapnya »Salah Soal
“Oke anak-anak… seperti yang kemarin Ibu sampaikan, hari ini kita ujian Matematika ya. Silakan disimpan buku-bukunya ke dalam tas. Di atas meja hanya boleh ada alat tulis dan kertas kosong untuk coret-coretan. Kalian sudah siap kan? :)”, ucap seorang Guru Matematika dengan senyum khasnya.
Baca selengkapnya »Tawar-Mawar Bunda
Pagi yang belum sesempurna jeritan senja kemarin. Masih malu-malu mentari menampakkan dengan terang waktu sepenggalah naiknya, Dhuha. Sama dengan cerita dan pengaduan seorang anak kecil bernama Mega, dalam lantunan muraja’ah (menghafal ulang al Qur’an) di tengah taman depan rumah. Gadis 10 tahun ini mengamati satu pot kecil di pojok.
Baca selengkapnya »Al-Kautsar
Allahu Akbar, Allahu Akbar, suara adzan bergema begitu indah. Saat mentari mulai beranjak menampakkan cerahnya. Gema itu merasuk ke lapisan kulit yang kedinginan dihempas udara pagi. Merasuk ke dalam jiwa, memberi ketenangan di tiap-tiap ruang dalam hati. Suara itu berlomba bersamaan nyanyian ayam yang tak mau kalah sedikit pun untuk membangunkan setiap insan yang masih dalam dunia mimpinya.
Baca selengkapnya »Menghalau Rasa
Benderangnya tak terbendung, Kesilauan, Sudah dihalau tetap kemilau,Ini terlalu pagi, Bendung pesona yang terpukau, Sebab engkau belum terjangkau, Aku bersikukuh, Aku takut Tuhanku, Bila Rohim-Nya terlempar menjauh, Padahal kerlipnya begitu memukau, Aku terpaku, Bagaimana jadinya daku?.
Baca selengkapnya »Berkah Pagi
Usah lengah berbenah menyambut pagi, Pagi membagi rizki, Selaksa asa, Sejumput sejuk embun, Kalau tak ingin hina julurkan kaki dan tangan, Berbenah memenuhi mentari pagi, Awal kuncup mekar, Awali khusyuk memasrah pada-Nya, Sebab pagi adalah milik-Nya, Kau, aku dan mereka yang bertasbih dengan kicauannya, Juga angin yang menyapu lembut hela-hela kulit basah daun.
Baca selengkapnya »Masjid Al-Fatihah, Masjid Baru Harapan Baru
Suatu pagi seusai tilawah beberapa lembar, ku langkahkan kaki untuk sekadar menggerakkan dan meregangkan otot-otot tubuh semenjak kemarin padatnya aktivitas yang ku lalui. Dan juga hari ini segudang aktivitas telah menanti dan memenuhi catatan buku agendaku. Pikirku dengan berjalan-jalan di seputaran kampus dapat merilekskan tubuh serta pikiran.
Baca selengkapnya »Kunci Surga untuk Bunda (Kisah Nyata Remaja Putri di Suku Akit)
Pagi sunyi, hawa dingin masih menyelimuti perkampungan bertanah gambut itu. Sesekali terdengar kokok ayam dan kicau burung bersahutan. Setelah bersiap-siap, Yeni segera mengeluarkan sepedanya menuju sekolah. Perjalanan ke sekolah ditempuhnya dalam waktu 30 menit dengan menggunakan sepeda.
Baca selengkapnya »Biar Aku Mengeja
Biar aku mengeja hembusan angin, Biar aku mengeja indahnya lembayung senja, Biar aku mengeja hangatnya mentari pagi, Biar aku mengeja pekatnya tanah merah, Biar aku mengeja hijau daun yang menyejukkan.
Baca selengkapnya »