Semua pemimpin seharusnya dapat menahan diri dari perkataan yang tidak benar, mengandung fitnah, dan adu domba. Mereka harus menahan diri dari ucapan yang dapat menyakiti atau melukai perasaan orang lain, walaupun mengandung substansi yang benar. Pemimpin adalah orang yang hemat berbicara, sedikit berkata-kata, dan berbicara seperlunya saja.
Baca selengkapnya »Afatul Lisan (Bahaya Lidah), Bagian ke-1
Lidah memang tak bertulang, pepatah itu menggambarkan betapa sulit mengatur lidah ini. Terkadang dalam tempat-tempat perkumpulan, keadaan menjadi semakin seru bahkan akan menjadi segar, bila seseorang menyodorkan gosip 'baru'. Terlebih bila sang pencetus ‘gosip' pernah merasa dirugikan oleh 'sang calon' pesakitan. Yang ini bisa jadi akan tambah seru. Dia pernah disakiti, disinggung, dipermalukan, dijahili, ataupun yang serupa dengan itu. Maka rem lidah benar-benar sering blong.
Baca selengkapnya »Beberapa Sarana Membangun Rumah Tangga Islam
Beberapa sarana untuk membangun rumah tangga Islam antara lain: memilih calon dengan baik, meluangkan waktu bertemu di dalam rumah, meluangkan waktu untuk berbelanja dan memperbaiki bersama barang yang rusak, mencukupi kebutuhan kelembutan jiwa dan kemasyarakatan, memanfaatkan waktu makan, pemanfaatan nenek dan kakek untuk menyampaikan kemampuan keduanya dalam bercerita dan pemanfaatan sarana modern, melakukan semangat kebaikan umum secara bersama, menjaga agar terlaksana hak-hak tetangga, dan membahagiakan istri.
Baca selengkapnya »Karakteristik Baitul Muslim (Keluarga Islami)
Baitul muslim (Keluarga Islami) adalah komunitas mitsaly (teladan) dari sebuah masyarakat Islami dan daulah Islamiyah, ia dibangun di atas asas aqidah yang bersih (tauhid), ibadah yang shahih, akhlak yang lurus, dan fikrah Islamiyah yang kokoh. Ia adalah sebuah perwujudan dari makna firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 24-25.
Baca selengkapnya »Husnul Khuluq (Akhlak yang Baik)
Keindahan akhlak yang ditampilkan Rasulullah saw telah membungkam segala hujjah orang yang mendustakan Rasulullah SAW. Karenanya hal yang paling mungkin mereka tuduhkan kepada Rasulullah SAW adalah bahwa beliau seorang tukang sihir atau berpenyakit gila. Meski akhirnya tuduhan itu tak dapat juga mereka buktikan. Karena itu, semangat menegakkan kebenaran (baca: syari’at Islam) bukan alasan untuk mengabaikan akhlak Islami. Bahkan justeru semangat itu seharusnya mendorong untuk meningkatkan kualitas akhlak.
Baca selengkapnya »Mengenal Komunisme dan Bahayanya
Komunisme selalu menggunakan kekerasan walau kadang dia pakai demokrasi, namun hanya untuk sarana kalau belum memiliki kekuatan. Doktrin-doktrin yang penting supaya kita mengenal komunis harus kita ketahui. Karena komunis ini tidak selalu gerakannya terbuka, banyak terselubung.
Baca selengkapnya »Fitnatut Takfir (Fitnah Menuduh Kafir)
Salah satu fenomena yang cukup menghebohkan dunia Islam saat ini adalah adanya sekelompok umat yang aktif mengkafirkan kelompok lainnya. Mereka memandang bahwa orang-orang yang ada di luar kelompoknya, atau yang tidak berbaiat kepada imam mereka sebagai kafir, murtad dan keluar dari Islam.
Baca selengkapnya »Al-Madzahib al-Islamiyah (Bagian ke-7): Celaan Terhadap Bid’ah, Kelompok Bid’ah, dan Pelakunya
Khawarij yang amat mudah mengkafirkan sesama muslim diwakili oleh LDII, NII, dan kelompok manapun yang mengkafirkan sesama muslim lantaran belum masuk kelompoknya. Mu’tazilah dan Qadariyah, sebuah kelompok rasional ekstrem, telah diwakili oleh JIL yang lebih mendahulukan akal di atas nash. Semuanya adalah neo tetapi isinya sama saja, dan mudah diketahui bagi ahli ilmu.
Baca selengkapnya »Al-Madzahib al-Islamiyah (Bagian ke-6): Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
As-Sunnah adalah thariqah (jalan) yang ditempuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Kiamat. Al-Jamaah secara bahasa adalah kaum yang berkumpul. Namun, yang dimaksud oleh aqidah ini adalah orang-orang terdahulu (salaf) dari umat ini.
Baca selengkapnya »Al-Madzahib al-Islamiyah (Bagian ke-5): Madzhab dalam Menyikapi ‘Kehendak Perbuatan Manusia’
Allah memberikan petunjuk kepada Ahlus Sunnah untuk menjadikan mereka pertengahan di antara dua kelompok di atas. Mereka mengatakan: Allah menciptakan manusia dan perbuatannya. Manusialah yang melakukan hakikatnya, dan mereka dianugerahi kehendak dan kemauan (qudrah) untuk berbuat. Allah-lah yang menciptakan mereka dan menciptakan kehendak (qudrah) tersebut
Baca selengkapnya »