Sebagai seorang manusia kita harus menjadi insan yang progresif di kehidupan ini. Setiap detik, menit, jam, sampai harinya kita harus berusaha terpacu untuk memperbaiki diri dari segala sisi dengan niat karena Allah SWT semata. Banyak cara agar kita bisa berproses menjadi lebih baik lagi, mulai dari membuat targetan setiap harinya, mencoba hal-hal baru dalam kehidupan, serta mencari tantangan untuk meningkatkan kapabilitas diri kita karena dengan menerima tantangan itulah kita akan semakin terpacu untuk menjadi lebih baik lagi.
Baca selengkapnya »Kepada Apa Kami Menyeru Manusia?
Alquran telah menjadikan kaum Muslimin sebagai mandataris-Nya di hadapan umat manusia, memberikan kepada mereka hak kepemimpinan dan kewenangan atas dunia untuk menunaikan mandate suci ini. Jadi kekuasaan itu adalah hak kita, bukan hak Barat atau siapapun, keberadaannya adalah demi peradaban Islam, dan bukan peradaban materialisme. Dan mandat suci ini tiada lain dan bukan adalah pengorbanan, bukan pemanfaatan. Pengorbanan yang ikhlas baik jiwa maupun harta seperti termaktub dalam surah At-Taubah 111. Misi suci ini akan terus dilakukan “supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah ”(Al Anfal 39).
Baca selengkapnya »Kita Semua Sama, Lalu Apa yang Beda?
Saat ini pilihan kita hanya ada dua dan inilah yang sejatinya menjadikan kita berbeda : menikmati kekacauan dan tetap berada di zona nyaman tanpa peduli dengan fenomena sosial, atau berjuang melawan segala jenis kebodohan, kemiskinan, hawa nafsu, kesewenang-wenangan, ketidakadilan dan menjadi manusia yang berintegritas.
Baca selengkapnya »Tadabbur Surat Al-Insyiqaq (Terbelah): Langit, Bumi, dan Manusia
Para ahli tafsir sepakat bahwa surat al-insyiqaq diturunkan di Makkah setelah surat al-infithar ([1]). Tema pokok surat ini masih berkisar tentang hari kiamat dan hari pembalasan. Kali ini langit dan bumi kembali menjadi tanda kekuasaan Allah sekaligus membuktikan ke-tundukan mereka kepada titah Allah Yang Maha Kuasa.
Baca selengkapnya »Manusia dan Akal
Dalam beragama, kita sebagai manusia harus mempergunakan akal kita. Namun yang harus diperhatikan adalah, akal tidak kita jadikan segala-galanya sehingga kita pada akhirnya melanggar atau mengingkari perintah serta wahyu Allah swt. Jika kita melanggar wahyu Ilahiyah, maka sudah tidak berarti lagi beragamanya kita, Alquran, serta teladan dari Nabi Muhammad saw. Hal tersebut karena kita lebih mengutamakan akal dan mengesampingkan wahyu Ilahiyah. Oleh karena itu, tetap ada batasan-batasan yang tegas antara mana yang harus menggunakan akal, dan mana yang harus diterima sebagai suatu ketentuan Allah swt, yang disampaikan melalui Rasulullah (Alquran ataupun As-Sunnah).
Baca selengkapnya »Mengapa Manusia tidak Boleh Iri?
jangan iri karena kesuksesaan sudah diraih meraka ada sebab-akibat, mungkin Allah telah memberi cobaan yang tidak pernah kita tahui, mungkin cobaan yang dirasakan sangat luar biasa lebih dari kesuksesaan diraih atau perjalanan perjuangan yang dilalui penuh dengan ranjau-ranjau. Jadi sangat wajar merasa kenikmatan, kebahagiaan, kesuksesaan dan penghargaan. Andailah sebelumnya belum pernah mendapat cobaan ingat entah cobaan apalagi yang akan berikan padanya.
Baca selengkapnya »Lima Syarat Memiliki Kecerdasan Tertinggi: Memimpin Manusia
“Kecerdasan tertinggi adalah ketika seseorang mampu untuk memimpin manusia lainnya”, menurut Ust. Tamim. Karena untuk memimpin manusia tersebut, kita memerlukan kecerdasan di atas mereka. Paling tidak, ada 5 syarat yang mesti dipenuhi untuk dapat menjadi pemimpin (terbaik) di antara manusia, yaitu kepemilikan integritas, kompetensi, networking, fisik, dan takdir.
Baca selengkapnya »Tabiat Manusia, Tak Ada ‘Lawan’, Kawanpun Jadi
Mari kita belajar menyelami sejarah Rasulullah SAW dan para salafus shalih. Jikalau ingin membuat dakwah ini dinamis lagi perlu kiranya para penggiat dakwah di kampus memikirkan dan mencari tantangan dari luar sehingga tak disibukkan oleh friksi internal, bilapun perlu tantangan atau lawan itu ‘diciptakan’. Karena tabiat manusia memang tak ada lawan dari luar kawanpun jadi. Pesan sang Fisikawan yang menyejarah sekaligus penemu teori relativitas layak untuk direnungkan.
Baca selengkapnya »Inilah Beberapa Manusia yang Terbaik dan Paling Utama Menurut Al-Quran dan As-Sunnah
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. (QS. Al Bayyinah: 7). Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, Dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhannya). (QS. Shad: 30)
Baca selengkapnya »Sunnah dan Larangan Pada Tubuh Manusia (Bag. Ketujuh)
Hendaknya laki-laki menahan pandangan dari melihat aurat wanita. Begitu pula wanita terhadap laki-laki. Bukan hanya mata, tapi juga hati, sebab Allah Taala tidak menggunakan ‘ainun (mata), tetapi bashar (pandangan), yang bisa dilakukan oleh mata dan hati sekaligus.
Baca selengkapnya »