semakin tua, semakin banyak yang kita rasa tidak penting, sebab ia adalah keyakinan yang final, yang tiada bisa dinafikan untuk menjadi penting dalam setiap aturan main di jalan ini, semakin bertambah usia, semakin banyak yang harus kita revisi, seringkali kita rasa itu tidak lagi penting, semakin banyak yang harus kita revisi, lewat jalan yang terlalui, seringkali kita rasa itu tidak lagi penting, untuk kanda yang semakin menawan.
Baca selengkapnya »Kau Datang Lagi
sungguh kau tak lagi asing, aku mengenalmu, aku sangat membutuhkanmu, terasa begitu berat jika harus tanpamu, kau pun telah menjadi segalanya bagiku, tapi...., kini kau berbeda, kau datang kembali, dengan luapan emosi, kau genangi setiap susut kota ini, ah . . ., kau kini datang lagi, bukan untuk berbagi, atau sekedar menepati janji.
Baca selengkapnya »Bekerja Setengah Hati Membuat Hidup tak Berarti
Hidup ini adalah perjuangan! Itu bukan hanya sekadar jargon akan tetapi begitulah adanya kehidupan terlebih lagi di masa kini, di mana segala hal terkadang diukur materi! Semoga bukan kita, bukan kita yang selalu mengukur segalanya dengan sebuah nilai keduniaan yang hakikatnya tak lah lebih dari sehelai sayap nyamuk!
Baca selengkapnya »Hampir Saja Aku Kecewa…
Ana ‘Inda Zhonni ‘Abdii Bii, Aku tergantung prasangka hambaKu kepadaKu. Itulah bunyi hadits qudsi yang pernah kuterima dari guruku di pesantren. Hadits qudsi ini secara turun temurun diajarkan, bahkan tidak jarang saat aku berpidato, kultum, dan sejenisnya hadits qudsi ini yang mengiringi wejangan-wejangan andalanku.
Baca selengkapnya »Indonesia Tidak Ramah Lagi
Banyak orang non Indonesia (eks patriat) yang awalnya hanya singgah kemudian menjadi tertarik untuk tinggal lebih lama di Indonesia karena katanya penduduknya ramah, baik, sopan santun dan segudang alasan lainnya yang mempersepsikan bahwa orang Indonesia itu punya sikap yang positif.
Baca selengkapnya »(Lagi-Lagi) Tentang Ikhwan dan Akhwat
Sore ini mendadak ada sms masuk ke hp saya, isinya pertanyaan sederhana dari salah seorang adek kelas SMA, yang kurang lebih seperti ini, “mba, inget g’ dulu sejak zaman kepengurusan Ana, terjadi penurunan di akhwat?
Baca selengkapnya »Aku Menunggumu Seumur Hidupku
Usianya sudah tidak bisa dikatakan muda lagi. Tiga puluh tujuh tahun. Jauh lebih tua dari pada saya. Namun saya tidak memanggilnya dengan sebutan Kakak, Mbak, Uni atau panggilan lain yang menunjukkan dia lebih tua dari saya.
Baca selengkapnya »