Arsip Kata Kunci: Kudeta Militer

Harapan besar siswa jenius Mesir, Abdullah ‘Ashem (18 tahun), untuk mewakili negaranya dalam galeri Intel ISEF 2014 di California, AS, pada Mei mendatang, sepertinya harus dikubur dalam-dalam akibat ulah kepolisian pendukung kudeta.

Hampir genap 10 bulan sudah peristiwa penggulingan Presiden Mursi terjadi di Mesir sejak 3 Juli 2013 lalu, tetapi belum ada tanda-tanda jika aksi pembajakan demokrasi tersebut akan segera berakhir. Sebaliknya, arogansi pelaku dan pendukung kudeta semakin menjadi-jadi yang dipertontonkan dengan sederetan kezaliman terhadap pihak yang lemah, hanya karena mereka punya senjata dan pihak yang dizalimi masih tetap bersabar dengan aksi damainya.

Pengamat politik terkenal Mesir, Fahmi Huwaidi, menyatakan (22/4) bahwa dirinya mengikuti perkembangan berita sejumlah media Mesir tentang kesiapan militer Mesir menghadapi aksi pemberontakan atas nama Al-Jaisy Al-Masry Al-Hurr (Tentara Independen Mesir).

Ketua Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika, Bulus Paul Zom Lolo, dalam laporan terkait perkembangan kudeta militer di Mesir merekomendasikan (21/4) Uni Afrika untuk tidak mengirim tim pemantau mengawasi pilpres yang diselenggarakan pendukung kudeta di Mesir, akhir Mei mendatang.

Konflik di internal lembaga militer Mesir dikabarkan (21/4) kian meruncing dengan semakin dekatnya jadwal penyelenggaraan Pilpres Kudeta Mesir pada 27 Mei mendatang.

Uni Afrika menegaskan (20/4) bahwa tokoh kudeta, Abdul Fatah As-Sisi, tidak akan mampu menyelesaikan krisis di Mesir dan persoalan di kawasan meskipun yang bersangkutan mampu mencapai tampuk kekuasaan dengan berbagai cara.

Bertepatan hari ini, Minggu, 20 April 2014, penangkapan wartawan Aljazeera, Abdullah Asy-Syami, memasuki hari yang ke-251 tanpa kejelasan tuduhan pidana yang dikenakan dan proses hukumnya.

Seorang ibu di Provinsi Ismailiah, Mesir, meminta (17/4) pemerintah kudeta agar segera membebaskan anaknya, Muaz Hamdi, karena semakin dekatnya jadwal ujian di perguruan tinggi tempatnya belajar.

Tokoh Ikhwanul Muslimin (IM) yang saat ini bermukim di Swiss, Yusuf Nada, menyatakan bahwa Abdul Fatah Al-Sisi tidak layak menjadi Presiden Mesir karena yang bersangkutan tidak terlatih dan berpengalaman kecuali untuk berperang dan menumpahkan darah.

Lembaga kajian nirlaba AS, Council on Foreign Relations (CFR), dalam laporan terakhirnya (15/4) menyebutkan bahwa Mesir hampir mendekati situasi yang membahayakan berupa kebangkrutan ekonomi.