Nama lengkapnya Hafshah binti Umar bin Khaththab. Lahir di Mekkah tahun 18 sebelum hijrah. Rasulullah melamar Hafshah kepada ayahnya Umar bin Khaththab, lalu Beliau menikahinya tahun 3 H. Rasulullah pernah bermaksud menceraikan Hafshah, tapi Jibril mengatakan kepada Beliau, "Jangan kamu ceraikan dia, sesungguhnya dia adalah wanita yang gemar berpuasa dan menunaikan shalat (malam), dan sesungguhnya dia adalah istrimu di surga."
Baca selengkapnya »Bang Amir, Menelusuri Kata-Kata yang Hilang dalam Hidup
Ketika cinta menderu dalam dada, semua terasa indah. Setiap saat ingin saja hati mengucapkan kata-kata ini. Akibatnya kata-kata ini sulit dilukiskan dengan kata-kata. Bahkan seorang penulis menulis panjang dalam bukunya, hanya untuk menerjemahkan makna dari kata cinta ini. Inilah dahsyatnya rasa cinta. Rasa cinta menjadikan dua atau tiga kata berubah menjadi mempunyai makna yang indah dan luar biasa dalam hidup manusia.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-3): Aisyah binti Abu Bakar
Nama lengkapnya Aisyah binti Abi Bakar bin Utsman, biasa dipanggil Ummu Abdillah, dan digelari Ash-Shiddiqah (wanita yang membenarkan). la juga masyhur dengan panggilan ummul mukminin, dan Al-Humaira', karena warna kulitnya sangat putih.
Baca selengkapnya »Wanita-Wanita Pengukir Sejarah (bagian ke-2): Saudah binti Zam’ah
Nama lengkapnya Saudah binti Zam'ah bin Qais. Ia masuk Islam bersama suaminya, Sakran bin Amr, di masa awal dakwah Islam. la ikut berhijrah ke Habasyah (Ethiopia). Suaminya meninggal di Mekah setelah ia pulang dari Habasyah bersama kaum muslimin. Ia berpostur tubuh tinggi dan kurus. la terkenal suka berkelakar, bercanda, dan humor. la adalah wanita yang suka berderma.
Baca selengkapnya »Mengelola Konflik Keluarga Menjadi Daya Rekat (Bagian ke-2)
Di antara langkah manajemen konflik adalah rasionalisasi antara idealisme dan realisme sehingga tercapai titik temu kompromis yang positif sebagaimana dikatakan oleh Syeikh Musthafa Masyhur: “Kita kompromi untuk mengambil pilihan yang maslahat lebih baik daripada bercerai untuk pilihan yang paling maslahat (ashlah) dan kita kompromi untuk mengambil pilihan yang benar lebih baik daripada kita bertengkar untuk pilihan yang paling benar”.
Baca selengkapnya »Mengelola Konflik Keluarga Menjadi Daya Rekat (Bagian ke-1)
Hubungan sosial dan dinamika keluarga merupakan suatu keniscayaan fitrah bagi umat manusia. Hubungan dan dinamika ini tidak terlepas dari suasana harmoni maupun disharmoni yang semuanya itu bertolak dari pengelolaan konflik dan sumber-sumbernya secara baik sehingga apapun yang ada, situasi, gejala dan reaksi yang timbul akan menjadi sebuah potensi kebaikan dan kebahagiaan dan bukan sebaliknya.
Baca selengkapnya »Gelas-Gelas Kristal; Manajemen Emosi Wanita (Bagian ke-2)
Pribadi yang shalihah adalah yang dapat mengelola emosi menjadi sebuah potensi yang membangun dan bukan merusak, merekatkan dan bukan meretakkan, mengokohkan dan bukan merobohkan serta mudah memberikan toleransi atau maaf pada orang lain. Sifat ini merupakan salah satu kunci kebahagiaan, kebaikan dan kelestarian rumah tangga.
Baca selengkapnya »Gelas-Gelas Kristal; Manajemen Emosi Wanita (Bagian ke-1)
Sejarah tidak pernah menjumpai dalam satu agama atau tradisi mana pun, suatu ajaran yang begitu care, apresiatif dan menghargai kodrat dan hak-hak wanita melebihi doktrin ajaran Islam. Adakah hikmah dibalik kehendak Allah menciptakan wanita dalam keadaan demikian?
Baca selengkapnya »Juha, Istri dari Dua Syuhada Gaza
dakwatuna.com – gaza, Berapa banyak perpisahan begitu sulit bagi seseorang. Apalagi jika berpisah dengan orang yang sangat dicintai. Dan lebih manyakitkan bila perpisahan itu terjadi dengan orang yang selama ini menyertainya dalam perjuangan. Akan tetapi apa yang terjadi pada Umiyah Juha lebih pahit dari itu. ia kehilangan suaminya, As-Syahid Romi Saad dan …
Baca selengkapnya »Cara Memperlakukan Istri
dakwatuna.com – “Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan cara paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai …
Baca selengkapnya »