Sesungguhnya iman adalah ucapan dengan lisan, diamalkan dengan perbuatan nyata, dan diyakini dalam hati. Bisa bertambah karena ketaatan, dan berkurang karena maksiat. Adapun dosa besar menurut mereka, membuat keimanan seseorang berkurang (tidak sempurna, pen), sesuai ukuran maksiat yang dilakukannya.
Baca selengkapnya »Mari Sejenak Resapi Keberimanan Kita
Mari, sesaat istirahatkan jasmani untuk menyelami keberimanan kita. Lalu bersyukur atas takdir Allah terhadap kita. Mudah-mudahan Allah menetapkan kita dalam keimanan hingga saatnya Ia memanggil. Semoga pengakuan keimanan kita adalah keimanan yang disertai kejujuran hingga Allah pun membenarkannya.
Baca selengkapnya »Futur di Bawah Futur
Rasulullah dan para sahabat pernah bangun kesiangan dan kehabisan waktu shalatnya ketika ditimpa kepayahan dalam perang. Tetapi, hiruk pikuk politik ini sungguh berbeda. Jika ia terus menjadi justifikasi atas kemalasan demi kemalasan ini, mungkin akan menghanyutkan keteguhan ini dari sisi yang lain, tanpa terasa. Bentuk lain dari futur, bukan karena pergi dari jalan ini. Tetapi karena bertahan teguh di atasnya. Harus melewati satu tantangan menuju tantangan berikutnya, tergerus di jalan perjuangan.
Baca selengkapnya »Segenggam Iman Anak Kita
Ironisnya, justru orang tualah penyebab hilangnya rasa percaya diri pada anak. Pasalnya, banyak orang tua yang membanding-bandingkan kemampuan anak dengan orang lain yang dianggap lebih cerdas darinya. Tidak hanya itu, disadari atau tidak, orang tua terkadang juga meremehkan kemampuan dan prestasi anak. Orang tua hanya melihat hasil dan menafikan proses. Padahal, yang terpenting adalah prosesnya.
Baca selengkapnya »Bersyukur Atas Nikmat-Nya
Bersyukurlah, kita masih hidup dan diberikan nikmat yang terbesar di antara nikmat-nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Bersyukurlah, jika kita masih memiliki iman dan islam. Dua nikmat inilah yang tak terbandingkan besarnya diantara nikmat-nikmat yang lainnya.
Baca selengkapnya »Memaknai Adabul Isti’dzan (Meminta Izin) Sebagai Cerminan Iman
Apabila kita masih sering kali meninggalkan majlis-majlis dan urusan-urusan dakwah bersama tanpa izin syar’i kepada para qiyadah. Karena Adabul Isti'dzan merupakan sebuah cerminan dari ketaatan seorang jundi pada qiyadahnya. Adabul Isti’dzan adalah cerminan dari keimanan. Maka suatu perizinan menjadi amat sangat penting. Kemudian menjadi refleksi bersama pula bagi kita, apakah selama ini kita telah benar-benar dikatakan beriman?
Baca selengkapnya »Ketika Cinta Berbicara
Ketika sadar tertarik pada seseorang yang telah ditemuinya, maka beristiharahlah ia. Apabila mantap, kemudian memintalah ia kepada walinya untuk menemui wali wanita tersebut sehingga jatuhlah pinangan darinya hingga terucaplah ijab qabul di pelaminan. Begitulah cinta, ia bertanggung jawab atas apa yang dirasanya.
Baca selengkapnya »Yuk Periksa Tauhid Kita
Kedudukan tauhid dalam ajaran Islam adalah hal paling sentral. Secara etimologis, tauhid berarti mengesakan, yaitu mengesakan Allah. Formulasi pendek dari tauhid yakni kalimat Laa Ilaha Illallah yang berarti tiada Tuhan selain Allah. Kalimat di atas menyiratkan bahwa Allah-lah sebagai satu-satunya Khaliq yang patut disembah oleh manusia. Komitmennya kepada Tuhan pun adalah utuh, total, positif dan kokoh.
Baca selengkapnya »Kendalikan Diri, Kendalikan Hati
Kemampuan mengendalikan diri bukanlah kemampuan yang turun dari langit, yang serta merta dimiliki tanpa adanya ikhtiar untuk mendapatkannya. Kemampuan mengendalikan diri adalah usaha sadar yang dilakukan manusia sejak dini melalui proses panjang nan berliku dan didapatkan dari berbagai hikmah selama berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya juga interaksi dengan Tuhannya.
Baca selengkapnya »Antara Abu Thalib dan Abu Sufyan
Kebaikanmu saja tidak cukup tanpa konsistensi dalam keimanan. Takdir sungguh tidak dapat diduga, sementara hati manusia teramat lemah. Jangan sampai ada di antara kita yang terjerumus ke dalam jurang neraka, hanya karena akhir yang buruk dalam kekufuran… Na’udzubillah min dzalik…
Baca selengkapnya »