Galau. Risau. Atau khawatir. Itulah perasaan yang melanda sebagian besar perempuan yang sedang menanti siapakah gerangan yang akan mengajaknya mengarungi samudera bernama rumah tangga. Kebahagiaan plus tanda tanya ‘kapan ya giliranku?’ akan hadir tatkala mendengar sebuah pernikahan dilangsungkan. Suatu kenormalan bila demikian. Semoga tidak berlarut-larut hingga berujung pada frustasi.
Baca selengkapnya »Ketika Perasaan Itu Hadir: “Buruan Nikah atau Bunuh Saja Perasaan?”
Keindahan malam dan sayup-sayup lantunan surah Ar-Ruum memberi motivasi untuk mengurai, melukis, merangkai, menyatu kata menjadi kalimat tentang perasaan itu hadir. Kita pasti pernah merasakan cinta atau pesona dengan makhluk Allah, terkadang perasaan itu hadir membuat kita bingung, pusing, galau, gelisah, dan bertanya pada diri sendiri.
Baca selengkapnya »Sang Pemusar Gelombang
“Tepat sekali kehadiran novel ini di tengah manusia negeri ini yang sedang galau. Lewat novel ini, Irfan mengajak kita untuk bekerja menghadapi realitas, bukan mengeluh dan melarikan diri darinya.” (H. M. Anis Matta, Lc.)
Baca selengkapnya »Kalau Akhwat Menggalau
Tak pernah terlintas di benak ini untuk menulis sesuatu yang bisa dinilai ‘lebay’ oleh publik. Namun, fenomena sekitar sepertinya menjadi inspirasi dalam perjalanan tulisan ini. ‘Galau’, entah kapan istilah ini mulai merebak, yang pasti istilah ini sudah menasional.
Baca selengkapnya »Hati-Hati Aktivis Galau di Facebook
Memasuki usia kepala dua (dua puluhan) adalah saat-saat kritis bagi pemuda. Pada usia itu, menurut hemat saya, seseorang mulai memasuki usia menggalau. Tingkat kedewasaan tengah ia masuki. Ia berada pada masa pencarian. Bukan hanya pencarian hakikat/identitas diri, tapi juga pencarian belahan hati (jodoh).
Baca selengkapnya »Belajar dengan Hati, Ketika Hati Selalu Galau
Sepotong hati memang acap kali terbolak-balikan, seperti me-ji-ku-hi-bi-ni-u dalam pancaran pelangi. Susah, senang, bahagia, sedih, kasih, sayang, cemburu, cinta dan yang saat ini populer adalah GALAU. Galau, sebuah kata sifat yang banyak menghiasi tampilan status jejaring sosial, desiran kata, dan tentunya sering menyelimuti atmosfir suasana hati seseorang. Bukan hanya dirasakan oleh para ABG saja, orang yang sudah lanjut pun ikut merasakannya. Rasanya asam, kecut manis pahit berbaur jadi satu.
Baca selengkapnya »Gerakan dan Doa Anti Galau
Maraknya anak muda, mahasiswa, orang tua, hingga kakek dan nenek pada rajin publish status galau di social networking terutama di account FB and Twitt. Kebiasaan seperti benar-benar akan mempengaruhi karakter si penggalau seharusnya kaum remaja, anak muda dan intelektual muda menyebar atau mempublish kalimat positif atau motivasi dan kalimat persuasi yang mampu membangkit semangat para generation 2.0 (generation Millennial) menjadi generasi tangguh dan berkarakter building.
Baca selengkapnya »Ke-Galau-an Tarbawiyah
“Adik-adik binaan ana itu, jago klo hafalan Quran dan hadits, Lail-nya juga luar biasa, tapi tiba giliran diajak kegiatan hampir semuanya pake slogan ‘afwan’ semua..” curhat seorang Murabbiyah pada temannya sesama Murabbiyah. “Mmm... klo binaan ana sebaliknya, ukh...” temannya menanggapi. “Kegiatan aktif luar biasa...tapi mutaba’ah yaumiyahnya innalillaah...” curhatnya tak kalah sedih.
Baca selengkapnya »Stop Galau!
Fenomena galau sekarang ini semakin banyak melanda. Bahkan tak hanya kalangan ABG yang galau gara-gara di putus pacarnya, fenomena galau merangsek ke semua kalangan tak pandang bulu dari anak-anak bau kencur hingga kakek nenek. Setiap manusia yang hidup di planet bumi ini pasti punya masalah, namun hanya orang-orang yang cerdaslah yang mampu mengatasi masalah dengan tepat.
Baca selengkapnya »Asbabul Galau
Galau, gelisah, gundah, bete, nggak mood, futur de el el. Semua kita mungkin pernah merasakan hal ini. Tapi tahukah kita kenapa hal itu bisa terjadi pada diri kita. Kenapa kita yang tadinya punya hamasah, energik and spirit tiba-tiba dilanda oleh kefuturan atau bahasa anak muda sekarang "galau". Why?
Baca selengkapnya »