Sebanyak 300 anak-anak di Kota Al-Quds menjadi tahanan rumah sejak akhir 2015 hingga saat ini. Ini sebagaimana yang dilaporkan Komite Urusan Tahanan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Baca selengkapnya »Dua Terduga Pembunuh Ilmuwan Palestina Masih Berada di Malaysia
Kepolisian Malaysia meyakini dua terduga pembunuh ilmuwan Palestina masih berada di Malaysia.
Baca selengkapnya »Perkembangan Kasus Pembunuhan Ilmuwan Palestina
Kepolisian Malaysia merilis perkembangan terbaru kasus pembunuhan yang menimpa ilmuwan Palestina, Fadi Al Batsh. Disebutkan, Kepolisian juga telah membentuk unit khusus melakukan investigasi dan memburu pelaku.
Baca selengkapnya »Tanggapi Pernyataan Trump, Menlu Saudi: Qatar Juga Harus Bayar
Menlu Arab Saudi itu mengatakan, Qatar juga harus membayar apabila ingin tetap dilindungi AS. Menurutnya, apabila AS memindahkan pangkalan militer yang ada di Qatar, maka pemerintahan di Doha pasti akan jatuh.
Baca selengkapnya »Trump Kepada Negara di Teluk: Serahkan Uang, Kalian Terlindungi
Pernyataan Trump terkait keharusan negara di Teluk untuk membayar bukan kali ini saja ia lontarkan. Sebelumnya, ia juga menyebut Arab Saudi harus membayar harga bila menginginkan pasukan AS tetap di Suriah.
Baca selengkapnya »Erdogan: Partai Oposisi Satu Tujuan Mengalahkan Erdogan
Presiden Turki menuding partai-partai oposisi membentuk aliansi secara rahasia dengan satu tujuan, yaitu mengalahkan dirinya secara pribadi.
Baca selengkapnya »Rusia: AS Tak Berniat Angkat Kaki dari Suriah
Menteri Luar Negeri Rusia menyebut tujuan pasukan Koalisi Internasional bukan memberantas ISIS, melainkan menguasai Suriah.
Baca selengkapnya »Malaysia Isyaratkan Keterlibatan Israel dalam Pembunuhan Ilmuwan Palestina
Menurut Wakil PM Malaysia itu, ada negara di Timur Tengah yang siap melakukan apapun untuk membunuh semua potensi yang ada pada rakyat Palestina. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya Intifadha baru.
Baca selengkapnya »Lebih Dekat dengan Meral Akşener, Politisi Wanita yang Disebut Pesaing Kuat Erdogan
Setelah keluar dari Partai DYP, Meral Akşener bergabung dengan kelompok ‘reformis’ dari Partai Fazilet yang dipimpin Erdogan. Kelompok inilah pada akhirnya yang mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Namun Akşener tidak lama berada di kelompok itu, hingga kemudian bergabung dengan Partai MHP.
Baca selengkapnya »Milisi Hutsi Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke Saudi
Jamaah Syiah Hutsi di Yaman mengumumkan telah menembakkan dua rudal balistik ke wilayah Arab Saudi, Senin (23/04).
Baca selengkapnya »