Dalam workshop ini KH Zaitun diamanahkan membawakan materi dengan tema “Pesantren dan Penguatan Bela Negara”. Menurut keterangan resmi dari panitia, tema ini dipilih karena dilatar belakangi adanya polemik soal wacana bela negara rancangan Kementerian Pertahanan RI. Polemik ini muncul sejak ditetapkannya Hari Santri Nasional Oktober 2015. Pesantren dianggap penting karena diharapkan menjadi basis utama dalam menanamkan pendidikan bela negara. Pesantren adalah basis pendidikan Islam yang otomatis di dalamnya diajarkan soal bela negara. Diharapkan nantinya para santri bisa memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta menyiapkan diri untuk tampil melanjutkan estafet kepemimpinan dengan ikut serta mempertahankan keutuhan NKRI.
Baca selengkapnya »Latihan Bela Negara FPI, Menhan: Nggak Izin Saya Juga Gak Apa-Apa
Menurut Ryamizard, memang setiap kegiatan TNI yang berhubung dalam melakukan program bela negara harusnya atas seizin dari Kementerian Pertahanan, Namun ketentuan perizinan itu tidak baku untuk dipenuhi.
Baca selengkapnya »PKS: Pramuka Sarana Tepat Bela Negara
Pramuka merupakan salah satu wujud pelaksanaan bela negara yang tepat. Kegiatan pramuka syarat dengan materi kognitif dan implementatif yang sangat mendukung program bela negara dan cinta tanah air
Baca selengkapnya »Pegawai Kemenhub Meninggal Saat Mengikuti Program “Bela Negara”
Seorang pegawai kemenhub, Dyah Umiyarti Purnamaningrum dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti program bela negara dilingkungan kemenhub
Baca selengkapnya »Kurikulum Bela Negara Harus Sadarkan Generasi Muda Bahwa Mereka Sedang ‘Dijajah’
Kurikulum bela negara harus mampu memberikan penyadaran pada generasi muda bahwa saat ini mereka sedang dijajah dan dilemahkan
Baca selengkapnya »Program Bela Negara, Menhan: Kalau Tidak suka, Angkat Kaki dari Sini
Menteri pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana mewajibkan seluruh warga negara yang berusia dibawah 50 tahun mengikuti program bela negara
Baca selengkapnya »