Seorang warga Amerika Serikat, yang dulu bekerja di Kepolisian Norton, Ohio, Nicholas A. Matheny, mengajukan gugatan hak sipil ke pengadilan federal atas keluhan diskriminasi negara, konspirasi, pembalasan dan lingkungan kerja yang buruk dan jahat. Gugatan ditujukan kepada Kota Norton, Kepala Kepolisian Norton, Thaddeus Hete, Sersan Polisi John Dalessandro ,Pemerintahkan Kota, Richard Ryland.
Baca selengkapnya »Materi Anti-Islam Diajarkan oleh Oknum Perwira Militer AS
Al Jazeera secara eksklusif berhasil memperoleh materi pengajaran diajarkan di pangkalan militer AS. Materi tersebut menyiratkan bahwa Hamas telah mempengaruhi pemerintah AS hingga tingkat tertinggi. Materi pengajaran tersebut diajarkan pada kelas 'Memahami Ancaman terhadap Amerika'.
Baca selengkapnya »AS Tetap Ngotot Jatuhkan Sanksi untuk Suriah dan Iran
AS agaknya belum berniat mengendurkan sanksi terhadap Iran dan Suriah. Seorang pejabat utama anti teror departemen keuangan AS akan melakukan perjalanan ke lima negara Timur Tengah untuk membahas sanksi terhadap Suriah dan Iran.
Baca selengkapnya »Jumlah Muslim di AS Meningkat Tajam
Jumlah penduduk Muslim di Amerika Serikat meningkat tajam dalam satu dekade tarakhir. Dalam sebuah sensus agama di AS yang digelar Asosiasi Statistik dari Badan Keagamaan Amerika, Selasa (1/5) waktu setempat, imbas dari meroketnya populasi warga Muslim AS membuat gereja-gereja di AS kehilangan jamaahnya dan sering kosong saat kegiatan agama.
Baca selengkapnya »OKI Kecam Pembantaian Warga Afghanistan
Sekretaris Jendral Organisasi Konferensi Islam (Sekjen OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengecam keras aksi pembantaian warga sipil Afghanistan yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) di Kandahar, Afghanistan pada akhir pekan lalu.
Baca selengkapnya »Personel Militer AS yang Membakar Al-Qur’an Akan Dihukum
Sedikitnya lima personel militer AS akan menghadapi tinjauan disiplin terkait insiden pembakaran Al-Qur'an di Afghanistan. Meski investigasi bersama pejabat senior militer Afghanistan dan AS menyimpulkan, pembakaran itu tanpa maksud melecehkan. Tapi di lain pihak, sebuah panel berbeda bentukan presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menyimpulkan bahwa pembakaran kitab suci itu disengaja. Maulvi Khaliq Dad, pemimpin panel ini, menuntut agar mereka yang terlibat diadili dan dihukum. Tuntutan ini pun didukung oleh Karzai.
Baca selengkapnya »Tentara AS Bakar Al-Qur’an, Picu Rusuh di Afghanistan
Sedikitnya lima warga Afghanistan tewas tertembak dan puluhan lainnya terluka akibat dalam bentrokan antara polisi dan demonstran, Rabu (22/2). Aksi demonstrasi dipicu pembakaran Al Quran di sebuah pangkalan militer AS. Di ibu kota Afghanistan, Kabul dan di provinsi-provinsi di bagian timur, utara dan selatan ibukota, warga Afghanistan yang marah turun ke jalan sambil meneriakkan "Matilah Amerika".
Baca selengkapnya »Bakar Al-Qur’an, Pasukan NATO Minta Maaf
Komandan AS selaku pimpinan pasukan Nato di Afghanistan menyampaikan permintaan maaf atas insiden "pembuangan yang tidak layak" Al Qur'an yang dilakukan pasukan AS. Pernyataan maaf disampaikan Jenderal John R Allen yang juga memerintahkan sebuah investigasi menyeluruh atas peristiwa tersebut. "Kami telah belajar dari insiden ini, kami segera mengintervensi dan menghentikan mereka," katanya.
Baca selengkapnya »Militer AS Kirim 9.000 Tentaranya ke Israel
Sekitar 9.000 tentara AS akan mendarat di Israel dalam beberapa minggu ke depan. Ribuan pasukan itu diangkut dengan kapal-kapal induk, terdiri dari para pilot pesawat tempur, tim pencegat misil, pasukan marinir, teknisi dan agen-agen intelijen militer AS.
Baca selengkapnya »Relawan MER-C Presentasikan Hasil Penelitian Tentang Malaria di AS
Dua relawan medis MER-C, dr. Zackya Yahya Setiawan, SpOk (Koordinator MER-C untuk Wilayah Papua/Ketua Divisi Riset MER-C) dan dr. Cut Nurul Hafifah bertolak ke Philadelphia, Amerika Serikat. Keberangkatan kali ini bukan dalam rangka misi kemanusiaan, melainkan memenuhi undangan dari American Society of Tropical Medicine & Hygiene (ASTMH) untuk mempresentasikan hasil penelitian tentang Malaria yang dilakukan oleh dr. Cut Nurul Hafifah.
Baca selengkapnya »