Arsip Kata Kunci: As-sisi

Hendaklah seorang pemimpin mengambil amanah dengan penuh tanggung jawab dan menunaikannya secara paling baik sesuai ajaran Islam. Tidaklah dibenarkan seorang yang mengambil amanah secara tidak sah dan secara paksa, karena amanah itu bukanlah sesuatu yang boleh diambil secara sewenang-wenang. Pun bagi umat Islam seharusnya belajar agar tidak sampai terjatuh ke dalam lubang dua kali sebagaimana sabda Baginda Rasulullah saw. “Seorang yang beriman tidak terperosok di satu lubang yang sama dua kali” (HR. BUkhari dan Muslim).

Sekelompok ilmuwan dan aktivis dunia yang berjumlah 50 orang menuntut masyarakat dunia menghentikan dukungannya kepada pemerintah Mesir hasil kudeta militer yang selalu melakukan tindakan represif terhadap para penentangnya.

Setelah ketua parlemen federal Jerman, Norbert Lammert, membatalkan pertemuan dengan presiden kudeta Mesir, As-Sisi, kini gerakan menuntut pembatalan kunjungan semakin menguat.

Penyiar radio ternama di Jerman ini sepakat dengan apa yang dilakukan ketua parlemen Jerman, ia bahkan menyebut Mesir sekarang dipimpin oleh pimpinan kudeta As-Sisi sehingga kekacauan terjadi di mana-mana dan merusakan tatanan demokrasi yang ada

Ketua parlemen federal Jerman, Norbert Lammert, membatalkan pertemuan dengan presiden kudeta Mesir, As-Sisi, yang sebelumnya direncakanan akan dilakukan dalam kunjungan As-Sisi ke Jerman bulan depan.

Ketua Parlemen Jerman, Norbert Lammert, memutuskan untuk membatalkan pertemuan yang sudah dijadwalkan dengan pemimpin kudeta Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, dalam kunjungannya yang dijadwalkan bulan depan.

Mantan menteri luar negeri Swedia, Carl Bildt, menilai tindakan-tindakan yang dilakukan penguasa kudeta di Mesir di bawah pimpinan Abdul Fattah As-Sisi sangat membahayakan Mesir.

Ia kemudian menambahkan, "Saya tidak ingin menjadi bagian dari politik yang 'sakit' ini, namun saya akan terus berbuat untuk kebaikan negeri ini walauapun berstatus sebagai sipil."

Melalui kicauannya di jejaring sosial Twitter, Sulthan mengungkapkan bahwa angka 12 milliar dollar itu hanyalah setengah dari yang ia terima. Dan setengahnya diberikan kepada para aktivis abal-abal. "Angka yang disebut itu bohong, yang ia dapatkan lebih besar dari itu," tulisnya.

Menlu AS John Kerry dikabarkan telah bertolak ke Cairo, Mesir, pada Kamis (12/3/2015), untuk bertemu dengan presiden kudeta, Jenderal Abdul Fatah As-Sisi.