Guru bantil, warga Kampung Rantau Bemban, Sangatta, Kutai Timur, yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan dan menyebarkan aliran sesat
Baca selengkapnya »Aliran Sesat di Sumatera Utara Bolehkan Hubungan Badan Guru dan Murid
Aliran sesat di bawah pimpinan Ahmad Arifin, kata Sutini, mengajarkan penganutnya untuk membayar zakat kepada Ahmad Arifin, melarang membaca Al-Quran dan melarang mendirikan shalat
Baca selengkapnya »Kepada MUI, 3 Istri Cecep Bantah Suaminya Ajarkan Aliran Sesat
Mereka juga membantah Cecep mengaku-ngaku sebagai nabi sebagaimana dilaporkan oleh Firman dan kawan-kawannya ke Polrestabes Bandung rabu kemarin.
Baca selengkapnya »Cecep Solihin Mengaku Nabi dan Ajarkan Aliran Sesat
Di dalam rumah itu, didapatkan beberapa orang dan juga barang bukti termasuk sebuah kertas yang menuliskan jika Cecep merupakan seorang nabi.
Baca selengkapnya »Ulama Minta Menteri Agama Serius Tertibkan Aliran Sesat
Juru bicara ulama Pamekasan, KH Abdul Ghafur, meminta kepada Menteri Agama agar bisa memberikan perhatian lebih serius akan maraknya aliran sesat selama ini.
Baca selengkapnya »PKS: Rekonsiliasi Berhasil jika Pengungsi Syiah “Bertobat”
Ikrar tersebut berisi 9 poin yang intinya menganggap ajaran Tajul Muluk sesat dan harus kembali ke Ahlus Sunnah
Baca selengkapnya »Aliran Sesat Tajul Muluk Berkembang di Madura
Ajaran Tajul Muluk, yang diduga sebagai aliran ajaran sesat, berkembang di wilayah Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. "Ajaran ini kami anggap sesat karena tidak percaya shalat Tarawih dan menganggap bahwa salat Tarawih itu tidak ada di zaman Nabi Muhammad SAW," kata tokoh ulama Pamekasan K.H. Munif Sayuti saat mendampingi warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben yang melaporkan keberadaan ajaran itu ke Mapolwil Madura, Jumat.
Baca selengkapnya »Polisi Amankan Empat Orang Diduga Penganut Aliran Sesat
Mapolsekta Samarinda Utara, Kalimantan Timur, mengamankan empat orang, termasuk seorang diantaranya yang disebut-sebut sebagai Malaikat Jibril, karena menjalankan aktivitas yang mencurigakan. "Kami mengamankan keempat orang tersebut terkait tudingan adanya aktivitas mencurigakan di rumah kontrakan mereka, sehingga menimbulkan reaksi dari sebuah Ormas Islam dan warga setempat," ungkap Kapolsekta Samarinda Utara, Ajun Komisaris Bambang B, di Samarinda, Jumat.
Baca selengkapnya »