Sebelum terlalu jauh memberikan jawaban, penulis mengajak pecinta filsafat menelaah pernyataan berikut ini: “Seseorang dapat menjalankan agama tanpa filsafat, tapi berfilsafat tanpa disertai agama cukup membahayakan.” Realita pernyataan ini dapat dicermati di kehidupan para filosof Islam, seperti: Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibn Sina.
Baca selengkapnya »Dengan Agama Manusia Menjadi Mulia
Sudah seharus dan selayaknya kita untuk selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan, terutama sekali nikmat Agama yang mulia ini yaitu Islam. Agama yang telah menghantarkan kita kepada gerbang kebaikan dunia dan akhirat. Agama yang mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya sebagai makhluk Allah di muka bumi ini, karena memang pada hakikat nya perjalanan yang singkat ini bukan untuk pelampiasan hawa nafsu saja, akan tetapi ada dinding pembatas yang berupa aturan dan tuntunan untuk mengarahkan manusia ke jalan yang benar.
Baca selengkapnya »Karena Agamamu Ku Tertarik; Memaknai Hadits Nabi SAW
Dari Abu Hurairah – rhadiyallahu anhu – dari Nabi Muhammad SAW, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”.
Baca selengkapnya »Dialog Antar Agama; Toleransi Vs Konspirasi
Isu dialog antar agama akhir-akhir ini semakin berkembang seiring dengan semakin kompleksnya kehidupan antar umat beragama. Dialog antar agama dipercayai sebagai solusi untuk menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Adanya perbedaan prinsipil dalam setiap agama memberikan peluang terjadinya konflik. Konflik antar umat beragama khususnya di Indonesia sudah sering terjadi. Konflik di berbagai daerah seperti Ambon, Poso, dan Sampit diyakini sebagai konflik yang timbul akibat paham agama.
Baca selengkapnya »Islam di Indonesia Jadi Harapan Dunia
"Kami ingin menyampaikan kepada Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia agar tidak lagi pasif atau berada di belakang layar, tetapi harus berada di garis depan untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah," kata Shamsi Ali Imam Masjid Islamic Centre New York kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca selengkapnya »Agama dan Politik
Seringkali orang bertanya kenapa agama dibawa-bawa dalam politik atau politik membawa-bawa agama. Dan sering timbul pertanyaan, bagaimana dapat suatu partai politik didasarkan kepada agama, seperti halnya dengan partai politik Islam, Masyumi pada era Bung Karno.
Baca selengkapnya »Hasil Riset: Muslim Inggris Paling Religius Ketimbang Umat Agama Lain
Muslim Inggris dinilai lebih aktif mempraktekkan kepercayaan dan mendidik anak-anak mereka sesuai dengan keyakinannya ketimbang umat agama lain. Demikian hasil kesimpulan riset Universitas Cardiff, Kamis (16/2). Riset itu menyebutkan 77 persen dari Muslim Inggris secara aktif mempraktekkan kepercayaan mereka. Sementara penganut Kristen hanya 29 persen dan umat agama lain hanya 65 persen.
Baca selengkapnya »DPR Sesalkan Penyuluh Agama Digaji Sangat Tidak Manusiawi
Komisi VIII DPR RI sesalkan rendahnya honor penyuluh agama yang masih jauh dibawah upah minimum regional (UMR). Untuk tahun 2012, APBN hanya membantu honor penyuluh agama sebesar Rp150 ribu/bulan. Anggota Komisi VIII DPR RI KH Abdul Hakim menilai pemberian honor sebesar Rp150 ribu/bulan tersebut sangat tidak manusiawi mengingat tugasnya yang berat dalam membina umat.
Baca selengkapnya »Wamendag: Produk Halal bukan hanya Soal Agama
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, kehalalan bukan hanya masalah metode suatu agama dalam mengonsumsi makanan, tapi produk halal adalah masalah ekonomi. "Di Indonesia, kalau kita akan memberlakukan standar halal pada semua produk, kita harus memikirkan dampaknya terhadap kelangsungan dunia usaha," kata Wakil Menteri pada pertemuan tahuanan Dewan Pangan Halal Dunia atau World Halal Food Council (WHFC) di Jakarta, Senin.
Baca selengkapnya »Yang Muda Yang Beragama
“Muda foya-foya, Tua kaya raya, Mati masuk surga”. Mungkin jargon itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Entah dari mana dan sejak kapan tepatnya kemunculan yel-yel tak masuk akal ini nampaknya seperti sebuah misteri. Tak ada seorang pun mengetahuinya. Namun fokus kita bukan di sini. Yang patut kita soroti ialah mengapa “sebagian” (atau mungkin “kebanyakan”?) dari pemuda di era yang katanya modern ini dengan bangganya menjadi penganut jargon ini?
Baca selengkapnya »