Pada akhirnya kita harus mengakui bahwa kapitalisme sedang dalam proses menuju berbenah—untuk lebih halus dalam menyebutkan kata “kehancuran”. Bunga sebagai instrumen utama dalam analisis moneter ternyata gagal menggerakkan perekonomian, sehingga harus ada pengkajian ulang. Atau jangan-jangan, bunga seharusnya dilarang saja. Dan itulah yang dianjurkan oleh islam jauh sebelum ilmu ekonomi berkembang, jauh sebelum paham moneter menjadi salah satu paham mainstream dalam ilmu ekonomi.
Baca selengkapnya »Sepenggal Kisah Bocah Palestina: Jangan Kasihani Saya, Jika Ingin Membantu, Belilah Roti Ini
Tim DPR RI akan memberikan sejumlah uang pada anak kecil itu, tetapi anak kecil berusia 6 tahun ini berkata, "Jangan kasihani saya, jika ingin membantu saya belilah roti ini, tetapi jika Anda ingin membantu perjuangan Palestina untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha dari tangan-tangan Zionis itu sumbangkan uang Anda pada mujahidin Palestina, saya akan hidupi diri saya dengan berjualan roti ini."
Baca selengkapnya »(Video) Tausiyah Cinta: Artis Ini Adu Akting dan Bikin Merinding
Film Tausiyah Cinta ini akan memotivasi masyarakat untuk hijrah ke jalan yang lebih baik. “Yaitu ke Jalan Allah, dan di film ini diperlihatkan bagaimana caranya” tutup Rendy. Komentar masyarakat mengenai film ini sangat luar biasa. Bahkan banyak yang kerap mulai menitikkan air mata hanya menonton trailernya.
Baca selengkapnya »Dunia Riba di Bumi Kontemporer
Secara bahasa, riba berarti bunga uang (sumber: KBBI). Sahih internasional menyebutnya sebagai usury yang berarti "The action or practice of lending money at unreasonably high rates of interest." (sumber: Oxford Dictionaries). Jika melihat definisi dari sahih internasional, kerancuan sudah dapat dillihat karena setiap orang memiliki standar "unreasonably high rates of interest" yang berbeda. Sebagai contoh, bank ABC mengularkan kartu kredit dengan suku bunga sebesar 3%, golongan A mengatakan suku bunga di bawah 5% tidaklah mencekik, namun golongan B mengatakan semua suku bunga termasuk riba, untuk menghindari kerancuan.
Baca selengkapnya »2 Oktober, 828 Tahun Pembebasan Yerusalem oleh Shalahuddin
Antara pasukan salib dan pasukan Shalahuddin terjadi banyak sekali pertempuran, di mana pasukan Shalahuddin lebih banyak memenangkan pertempuran tersebut. Di antaranya adalah pertempuran di Hittin kemudian diikuti dengan penaklukan Al-Quds (Yerusalem).
Baca selengkapnya »Mengapa Tidak Hanya Orang Beriman Saja yang Diberikan Kekayaan Oleh Allah SWT?
Mengapa tidak hanya orang beriman saja yang diberikan kekayaan oleh Allah SWT? Karena Allah SWT sendiri yang berkehendak memberikan kekayaan kepada orang kafir. Allah berkehendak memberikan kekayaan harta benda kepada orang kafir sebagai azab, mereka akan lalai sampai kematian tiba-tiba datang, sehingga mereka mati dalam keadaan kafir.
Baca selengkapnya »Mendatangkan Keajaiban Berdasarkan Al-Quran
Hanya Allah yang dapat menolong anda, tidak diri anda ataupun saudara, teman, kolega ataupun orang lain. Oleh sebab itu, BERTAWAKKAL-lah. Serahkan penyelesaian masalah anda kepada Allah. Allah memiliki cara yang mungkin akal kita tidak sependapat, namun akan kita mengerti pada waktunya. Maka bersabarlah dalam bertawakkal (berserah).
Baca selengkapnya »Mengembalikan Otoritas Allah SWT di Muka Bumi
Umat Islam bisa mengembalikan otoritas Allah di muka bumi, jika kita bersatu dengan membangun titik temu di tengah perbedaan yang ada. Salah satu kunci dari membangun titik temu ini adalah dengan cara membangun kontruksi berpikir yang positif. Meningkatkan pemahaman umat Islam untuk memahami Islam secara “kaffah” dan menjalani Islam secara “syumul”. Sehingga indahnya nilai ajaran Islam bisa tercermin dari perilaku umatnya.
Baca selengkapnya »Adi dan Tanda Persahabatan
“Bu, sini pinjam tangannya.”kata Adi. “Untuk apa, di?” Tukas ku. “Sini dulu tangannya bu,” perintah Adi kepadaku. “Baiklah, ini telapak tangan ibu,” ujarku sambil memberikan telapak tanganku. “TANDA PERSAHABATAN, tidak boleh dihapus,” teriak Adi sambil mencolekkan correction pen ke telapak tanganku.
Baca selengkapnya »Topping Alphabet untuk Arya
Hari pertama aku memanggil Arya untuk menggunakan alat peraga ini bersamaku. Sesuai dengan pengarahanku anak ini mengikuti perintahku. Awalnya aku bertanya ini huruf apa. Tapi ternyata Astaghfirullahaladzim, anak ini sama sekali tidak mengenal huruf. Untuk menyusun huruf membentuk namanya saja dia merasa kesulitan. Namu atas bimbinganku, sedikit demi sedikit anak ini sudah mulai paham dan bisa menyusun namanya. Perlu waktu yang cukup lama, sekitar satu jam waktu istirahat untuk mengajarinya.
Baca selengkapnya »