Topic
Home / Narasi Islam (halaman 89)

Narasi Islam

Berisi artikel-artikel keislaman pada topik-topik tertentu seperti ekonomi, politik, sosial, dll.

Call Me “Rafi”

Di semester pertama, saya fokus umembuat Rafi bisa membaca, saya kelelahan mencari berbagai metode ajar untuk Rafi. Ditambah kelas yang penuh dan Rafi sangat sulit berkonsentrasi. Kemudian, saya mengajar Rafi di luar jam sekolah dari mulai kartu huruf yang saya gunakan hingga tebak kata yang kemudian disusun. Tidak satupun saya berhasil membuat Rafi bisa membaca. Kemudian saya membuat kartu per suku kata yang diawali dengan tebak ekspresi dan gesture. Kemudian saya meminta setiap anak menebak secara bergantian dan menyusun suku kata yang terpisah menjadi kata yang sempurna , tentu sebelum metode ini digunakan saya mengajarkan para siswa belajar membaca per suku kata, begitu juga Rafi. Satu bulan sudah metode ini saya pakai meski tidak di kelas. Bukan hanya para siswa lain yang mampu membaca, Rafi pun sudah bisa membaca meski kadang salah membaca suku kata. Tetapi, metode ini cukup efektif untuk para siswa khususnya Rafi.

Baca selengkapnya »

Mungkin Pendidikan Indonesia Tak Seharusnya Begini

Berbicara tentang pendidikan, dan itu di Indonesia seakan tak ada habisnya. Mungkin banyak yang seperti saya, hanya bisa berteriak-teriak tanpa tahu harus berbuat apa. Bukan melancarkan hujatan hanya menyampaikan sedikit curhatan. Teraniaya bathin dalam kemungkaran namun tak punya kuasa untuk mencegahnya dengan tangan atau pun perkataan, hanya mampu berdoa dalam diam meskipun di cap dengan selemah-lemahnya iman.

Baca selengkapnya »

Tawaran Holiah Sebelum Sekolah

Satu nilai tambah lagi dalam diri Holiah adalah kesungguhannya dalam belajar, hingga kemampuannya mampu mengalahkan anak yang hidupnya damai tenteram dalam dekapan orang tua. Dia tak pernah malu meskipun ada temannya yang suka memberinya gelar “bakwan” seperti nama salah satu gorengan yang sering dijajakannya.

Baca selengkapnya »

Menjadikan Alquran Mengalir Seperti Air

Mengkhatamkan Alquran dalam tempo waktu tertentu mengakar dalam tradisi para ulama kita, lantas bisakah kita meneladani orang-orang shaleh dari kalangan para ulama itu? Hal ini hanyalah masalah kebiasaan, jika kita punya kemauan Insya Allah kita bisa melakukanya. Semakin sering kita membacanya akan semakin kuat dalam hafalan kita dan semakin cepat kita membaca akan semakin terlatih mulut kita.

Baca selengkapnya »

Ketika Hati Bergerak untuk Memilih

Mungkin ini kesimpulan yang kurang tepat. Di luar benar tidaknya ia seorang refugee, setidaknya mampu mengingatkan sang istri untuk tetap bersyukur. Bahwa saat ini mereka masih bisa mendapatkan hidup yang layak meskipun harus berhemat dengan uang beasiswa yang ada. Sedang saudara saudaranya di belahan bumi lainnya sulit mendapatkan kehidupan layak. Mereka yang sulit mendapatkan makanan. Mereka yang kehidupannya berada di bawah berbagai tekanan. Mereka yang menjadi korban kedzaliman para penguasa. Mereka yang keberadaannya di negara lain pun belum tentu mendapatkan sambutan yang hangat.

Baca selengkapnya »

Di Manakah Engkau Wahai Penggenap Separuh Agamaku

Aku tahu sebagai wanita seharusnya menunggu, tentu akan sabar aku menunggu. Karenanya tak pernah ku cari dirimu, meski tak jarang pertanyaan itu mengusik bathinku, “Dimanakah engkau wahai penggenap separu agamaku”. Apakah engkau masih mempersiapkan bekal menjadi imam yang akan menuntun keluargamu menuju Raudhatul Jannah..? Jika iya, maka teruskanlah. Semoga aku juga mampu mempersiapkan bekal menjadi makmum yang taat dalam membersamai langkahmu . Sampai bertemu di mitsaqan Ghalizan yang entah kapan.

Baca selengkapnya »

Filosofis Gajah dan Semut

Selain gajah kita bisa mengambil hikmah dari semut. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, semut adalah serangga kecil yang berjalan merayap, hidup secara bergerombol, termasuk suku Formicidae, terdiri atas bermacam jenis. Semut merupakan hewan kecil yang mampu mengalahkan semua hewan, hewan kecil hingga hewan besar, selalu berkoloni. Ya ber-koloni, sama seperti kita semua, hidup tak bisa sendirian, mesti membentuk kelompok – kelompok, bersosialisasi dengan orang lain dan ikut merawat lingkungan sekitar tempat bermukim.

Baca selengkapnya »

Lelaki yang Berutang Demi Menjamuku

Luar biasa rasanya mendapati orang-orang seperti ini. Secara pribadi, aku memang meninggalkan uang kepada Baba Aslam sebagai ganti sewa penginapan dan biaya makan kami selama di Srinagar. Bagaimanapun, tak bisa kukhianati kebaikan-kebaikan itu. Kebaikan yang langka, kebaikan yang bahkan sulit kudapati di tanah kelahiranku. Kebaikan yang tertanam karena keyakinan akan sebuah persaudaraan, sebuah ajaran mulia dalam agama Islam yang mereka yakini kebenarannya. Kebaikan yang bersandar pada keyakinan akan Allah swt.

Baca selengkapnya »

Kondisi Sosial-Spritual Umat Islam Sebelum Pembebasan Al-Aqsha Era Shalahuddin

Pada akhirnya, pola kebangkitan yang digulirkan Shalahuddin menjadi tolak ukur yang dipelajari hingga kini oleh para Ulama Muslimin. Sebab dalam kepemimpinannya, Umat Islam kembali bersatu dalam kepemimpinan yang kuat dan shalih, perpaduan indah atara kekokohan akidah, kekuatan militer dan kemakmuran ekonomi menjadikan generasi di era Shalahuddin diyakini sebagai salah satu generasi terbaik Umat Islam sepanjang sejarah.

Baca selengkapnya »

Antara Guru dan Pengorbanan

Karena guru merupakan pembelajar sejati. Belajar dari diri sendiri, belajar dari alam dan lingkungan sekitar di Universitas Kehidupan. Profesi guru itu hanya untuk mengabdi, bukan untuk mencari kesejahterahan diri. Menjadi guru itu bisa kaya, kaya hati yang selalu bersabar diri, kaya senyuman yang selalu memberikan senyuman termahalnya untuk para siswanya dan kaya orang-rang yang mencintainya dengan setulus hati. Guru itu selalu memberi, berbagi, tidak mencaci, berbudi luhur pekerti dan banyak yang mengasihi.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization