Penulis ingin mengambil hikmah untuk kebaikan bangsa Indonesia ke depan bahwa salah satu cara menciptakan kesatuan dan persatuan itu adalah dengan mengadakan satu lawan bersama (common enemy). Seperti selayaknya manusia menjadikan setan sebagai musuh bersama untuk mengerjakan ketaatan. Seperti dahulu ketika bangsa ini bersatu menjadikan penjajahan di negara ini satu lawan bersama untuk merebut kemerdekaan.
Baca selengkapnya »Andai Kami Tahu
“Sudah, Sudah, kok nangis sih nak?, Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan, semua sudah Allah takdirkan untuk kita. Ibu bertemu kalian ini juga sudah rencana Allah. Ibu juga dulu tidak pernah menyangka bakal dapat ditempatkan di Pandeglang ini. Kalian semua akan menjadi kenangan terindah dalam hidup Ibu.” Jelasku. Seandainya kalian tahu perasaanku saat ini. Pasti kalian juga tambah sedih, karena kalian sudah menjadi bagian dari hidupku
Baca selengkapnya »Tak Peduli Dengan Cermin Retak dan Cermin Keruh
Sejatinya kebaikan itu bukanlah tempatnya di depan cermin, untuk mendapatkan sorak sorai penonton dan pujian. Ia akan selalu ada di mana saja. Ada respon positif, tidak ada respon, atau bahkan respon negatif. Kebaikan akan terus berjalan bersama kita atau orang lain yang melakukannya. Ia akan selalu ada, baik ada yang suka maupun tidak suka. Tidak peduli apa pun yang ada di depan, samping, belakang, atas dan bawahnya. Ia akan selalu menemukan jalannya.
Baca selengkapnya »Persaudaraan dan Persatuan Umat Islam; Bagaimana Mewujudkannya?
Makin luas ilmu dan pemahaman seorang muslim, maka makin mudah untuk dapat menerima perbedaan yang sifatnya cabang. Dan di sisi lain juga tegas ketika berkaitan dengan masalah pokok. Maka menjadi salah satu tugas setiap organisasi Islam meningkatkan, meluaskan ilmu dan pemahaman Islam dari anggotanya. Sehingga lahir para aktivis Islam yang mukmin dan bersaudara
Baca selengkapnya »Menunggu Hujan
Mungkin kita sering mendengar ungkapan-ungkapan, “Saya akan menyumbang masjid sekian juta kalau nanti saya sudah kaya, saya akan menikah kalau sudah penghasilan sekian juta, saya akan a dan b jika sudah ...” Sadarkah bahwa itu semua adalah kita sedang menunda-nunda untuk berbuat kebaikan. Yang menjadi pertanyaan, apakah benar berbuat baik harus menunggu kaya? Apakah benar memberi harus menunggu ada lebihan? Apakah benar membahagiakan harus dengan harta? Usah menunggu datangnya hujan atau menunggu hujannya reda. Teruslah berbuat baik, tak usah menunggu waktu.
Baca selengkapnya »Mulailah dari Isi
Jika dimulai dari isi, judulnya pun akan mudah dicari. Bahkan ia akan bisa muncul dengan berbagai macam dan ribuan kata yang sesuai. Akan terlalu banyak judul dan semua akan cocok jika kita sudah memiliki isi. Mulailah dari isi, dan pastikan kita mempunyai isi. Karena itu akan membuatmu memiliki judul, bukan sebaliknya.
Baca selengkapnya »Kitalah Sebaik-Baiknya Orang Itu?
Melakukan hal yang bermanfaat untuk diri dan orang lain, cukup dikatakan sudah sukses. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Misalnya, membantu orang tua kita membeli yang dibutuhkan untuk masak atau apa pun yang bisa meringankan bebannya. Berdakwah mengajak kebaikan kepada saudara kita baik secara lisan, tulisan atau keduannya. Bersedekah sebagian harta kita kepada yang membutuhkan dan masih banyak yang lainnya. Kalian pasti lebih tahu daripada saya.
Baca selengkapnya »Indonesia Butuh Film Anak Islami
Mari kita renungkan sejenak, kala anak-anak kita dalam fase pertumbuhan dan pembelajarannya, dihadapkan pada produk-produk berpengaruh yang tidak menjadi tuntunan bagi mereka. Anak-anak Indonesia dipertontonkan Film-film Horor, laga, Komedi, Percintaan hingga pola pergaulan bebas dan makhluk jadi-jadian, hal ini dikarenakan memang tidak lagi ada pilihan. Belum lagi nilai budaya Hedonisme dan Konsumtivisme yang menjelma seolah menjadi gaya hidup panutan, sejatinya sangat tidak tepat bagi proses pertumbuhan kejiwaan anak Indonesia yang bernafaskan Pancasila.
Baca selengkapnya »Fenomena Satu Malam
Sudah masuk 2016, apa yang sudah kita perbuat, apa yang sudah kita beri, apa yang sudah kita bagi ? Untuk sesama, saudara kita, keluarga kita, dan lingkungan sekitar kita? Pencapaian kita. Prestasi apa yang telah kita persembahkan, usaha terbaik kita. Sudah dimana posisi kita meraih taqwa di hadapan Maha Pemberi Hidup? Hingga, pertanyaan bagi setiap orang, yang mesti dijawab dengan kejernihan akal dan hati, "siapa sebenarnya saya?"
Baca selengkapnya »Huru-Hara di Pergantian Tahun
Apabila pergantian tahun baru praktik huru-hara gaduh perayaan, dan ajang hedonisme yang mengakar tersebut digantikan dengan meningkatkan rasa saling menghargai dan peduli terhadap kondisi sesamanya maka insya Allah bangsa ini tak akan lagi segan menghadapi tantangan kedepan. Terlebih di era Masyarakat Ekonomi Asean ini, dikarenakan masyarakatnya telah siap untuk selalu peduli dan membantu terhadap tetangganya yang tak berdaya oleh persaingan dengan orang asing yang masuk di negeri ini.
Baca selengkapnya »