Topic
Home / Narasi Islam (halaman 476)

Narasi Islam

Berisi artikel-artikel keislaman pada topik-topik tertentu seperti ekonomi, politik, sosial, dll.

Masjid Khalaf dan Masjid Sunnah

Selagi saya di Phuket, Thailand, saat waktu subuh tiba, segera saya bergegas meninggalkan penginapan menuju suara adzan berasal. Saya belum tahu, apakah suara adzan Subuh itu berasal dari surau ataukah dari masjid. Saat saya sampai di lantai dasar, saya berjumpa dengan seorang kawan, seorang Melayu, maka saya berjalan bersamanya menuju masjid, karena jelas sekarang bahwa suara adzan tadi berasal dari masjid.

Baca selengkapnya »

Ketika Terpuruk

Bismillah… Ada masa dimana seseorang terjatuh dalam keterpurukan. Hati seperti membusuk, rusak, kosong dan tak berpenghuni. Tahukah kau apa yang sebenarnya terjadi? Hatinya sedang tak tertulis nama-Nya. Allah dengan segala keindahan-Nya adalah penerang bagi jiwa-jiwa yang resah, penghangat bagi hati yang terasa beku dan selalu saja memberikan setumpuk harap bagi mereka yang keyakinannya menipis. Hati, dalam sebuah pesan Rasulullah SAW, adalah Raja bagi tubuh kita.

Baca selengkapnya »

Sang Murabbi, Umar Tilmisani (bagian ke-2, Tamat)

Metode dialog yang digunakan ustadz Tilmisani sangat memikat yang menggambarkan karakter Tilmisani secara keseluruhan. Karakter tersebut tidak dibuat-buat, tapi seperti itulah sifat sesungguhnya yang menonjol dalam dirinya saat berbicara, berbuat, berprilaku, bergaul dan berinteraksi dengan individu dan kelompok, atau pemimpin dan masyarakat tanpa membedakan yang besar atau kecil, kaya atau miskin. Dia meyakini prinsip-prinsip Ikhwan yang berlandaskan pada Kitabullah dan Sunnah, serta ijma' kaum Salaf.

Baca selengkapnya »

Makna Tadarruj

Pada suatu hari, saat mengajar kelas di sebuah kelas, sampailah pelajaran Fiqih Da’wah pada istilah tadarruj. Saya tanyakan kepada mereka: “Apa makna tadarruj?”. Jawaban mereka berbeda, namun substansinya sama. Istilahnya ikhtilaful ‘ibarat likhtilafil I’tibarat (perbedaan bahasa ungkapan karena perbedaan sudut pandang). Istilah lainnya adalah ikhtilaf tanawwu’ la ikhtilaf tadhad (keragaman, bukan kontradiktif).

Baca selengkapnya »

Gelisah dan Kerinduan

Bismillah… Subuh ini, sengaja ku panjangkan tilawahku. Hati masih tak bisa tenang, penggalan Q.S Saba terus bergema. Meraba hati, semoga saja ia masih terpulang pada-Nya. Di setiap gelisah, Allah-lah penawarnya. Tetesan cahaya-Nya kadang meleburkan semua keresahan. Mengairi padang tandus yang sudah terlalu kemarau karena kemaksiatan dan kerisauan akan dunia. Di setiap gelisah, coba tengoklah jiwa, adakah Allah di sana ? Jika tak ada, maka carilah DIA. Leburkan jiwamu bersama tasbih untuk-Nya.

Baca selengkapnya »

Menikah, Keputusan Seumur Hidup

Suatu saat saya pernah ditanya oleh seorang kawan. “Ustadz, saya ingin menikah tapi tabungan saya belum cukup dan banyak untuk melangsungkan pernikahan”. Dan jawaban saya waktu itu adalah menyuruh kawan saya ini untuk menabung hingga 3-5 tahun mendatang. Tahun terus berjalan, dan waktu itupun tiba. Maka kawan saya ini kembali bertemu, lalu saya Tanya, “Apakah antum sudah siap melamarnya?” Kawan saya ini menjawab, “Afwan ustadz, ternyata tabungan saya belum cukup”.

Baca selengkapnya »

Aku Bukanlah Aku

Kisah ini bermula dari wafatnya nenekku, ibu dari ayahku. Ia sesungguhnya wanita yang baik kepada keluarga, banyak yang menyaksikan hal ini, dan Allah menjadi saksi atas apa yang aku ucapkan. Ketika nenekku berbaring sakit pada detik-detik terakhir kehidupannya, ia menolak siapapun yang duduk di sampingnya -termasuk anak-anaknya-, kecuali ibuku. Padahal ibuku penganut Nasrani. Dia duduk di dekat nenekku seraya memegang tangannya, ibuku tidak diterima oleh keluarga bapakku karena ia non muslim.

Baca selengkapnya »

Karakteristik & Perilaku Tarbiyah

Para da’i berbeda dengan masyarakat umum. Tugas yang diemban dan kewajiban yang dilaksanakannya lebih berat dari masyarakat lainnya. Karena itu, seyogyanya mereka mempersiapkan diri secara serius, sehingga mampu mengemban amanah agama, melanjutkan perjuangan Nabi dan Rasul, dan mencapai sasaran target meskipun harus menghadapi berbagai halangan dan rintangan. Itulah latar belakang penulis, Muhammad Abdul Halim Hamid, seorang da’i yang menguasai dua ilmu yaitu syariat dan dakwah.

Baca selengkapnya »

Sang Murabbi, Umar Tilmisani (bagian ke-1)

Beliau adalah Ustadz Umar Abdul Fattah bin Abdul Qadir Musthafa Tilmisani. Diangkat sebagai Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin setelah meninggalnya Mursyid ke dua, Ustadz Hasan al-Hudhaibi pada bulan November 1973. Asal-usulnya kembali kepada wilayah Tilmisani di al-Jazaair. Lahir di kota Kairo pada tahun 1322 Hijriah, atau 1904 Masehi, di jalan Hausy Qadim di Al-Ghauriah.

Baca selengkapnya »

Belenggu Masa Lalu

Manusia tidak terlepas atas dimensi waktu. Di sana segala sesuatunya berjalan secara relatif dan memberikan batasan-batasan yang tidak dapat dijangkau lagi oleh makhluk, masa lalu. Dan ada pula jangkauan yang tidak terpastikan oleh makhluk, masa depan. Kadang, masa lalu itu manis, tapi tidak jarang sangat perih dan pedih. Banyak manusia yang akhirnya terbelenggu oleh kejadian di masa lalu sehingga segala sesuatunya yang seharusnya berorientasi pada masa depan malah semakin mundur karena dirinya terbelenggu oleh masa lalu yang pahit dan sakit itu.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization