Wahai Ramadhan yang tinggal sebentar lagi, engkau kini nyaris di penghujung waktu. Ya Allah, izinkan kami memanfaatkan waktu mustajab dari-Mu. Mencari berkah di setiap kesempatan emas, bersimpuh merayu-Mu. Bermunajat lirih memanjatkan segenap harapan, demi menggapai ridha-Mu. Ya Allah, berkahilah tiap detik waktu kita, kami, dia dan mereka. Lapangkanlah, jangan persempit. Sungguh, nikmat waktu dari Mu, anugerah bagi kami.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Darurat Tapi Belum Terlambat
Kini kita dalam kondisi darurat. Darurat Narkoba, darurat korupsi, darurat perzinaan dan pemerkosaan, darurat keserakahan dll kemaksiatan dan dosa. Bila ingin selamat dari kondisi yang sudah serba darurat ini, maka iman dan taubat tak boleh terlambat. Insya Allah belum terlambat untuk sadar, beristighfar dan bertaubat. Mari kita semua beristighfar dan bertaubat. Mari kita jalankan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan. Janganlah Islam hanya dipakai kalau ada kepentingan politik saja. Jangan Islam hanya dipakai hanya di bulan Ramadhan saja. Janganlah kita shalat hanya di Idul fitri saja. Wahai kaum wanita, jangan hanya pakai jilbab ketika shalat saja. Wahai para pejabat, jangan tampak dekat dengan rakyat dan tampak rajin ibadah hanya di saat hendak nyalon saja.
Baca selengkapnya »Renungan di Akhir Ramadhan
Barangkali di antara hikmah-Nya bahwa ramadhan tak lama adalah agar jiwa senantiasa setia dan merindukan ia kembali tiba. Sungguh, hakikat cinta bukan semata perasaan bahagia ketika hendak bersua, tapi juga perasaan duka ketika hendak berpisah dengannya. Dan sejatinya cinta ialah yang tak ingin melewatkan sedetikpun waktu berlalu tanpa membersamai yang dicintai di hari-hari terakhirnya.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Zaman Ini Membutuhkan Manusia-manusia Baru
Zaman ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang dapat membawa ruh masjid ke pasar pasar, ke jalan jalan, ke sekolah-sekolah, dan ke dalam kantorkantor pemerintahan. Zaman ini memerlukan manusia-manusia baru; yang dapat menyatukan apa yang tidak dapat disatukan oleh peradaban ini.
Baca selengkapnya »Inspirasi Idul Fitri
Setidaknya ada tiga inspirasi penting agar Idul Fitri atau hari Lebaran menjadi lebih bermakna bagi keluarga kita. Pertama, pembiasaan mengucapkan syukur atas nikmat yang begitu banyak selama Ramadhan sehingga kita mampu mengoptimalkan level aktivasi ibadah kita. Kedua, memperbanyak istigfar dan dzikir. Ketiga, menjalankan silaturahim yang meaningful.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Agar Kemesraan Tak Segera Berlalu
Puasa menciptakan harmoni hubungan antar jasad dan ruh, antar fisik dan jiwa dan menjadikan jiwa sebagai pusat kendali. Harmoni hubungan antara langit dan bumi. Insan bertakwa adalah yang kakinya menjejak bumi namun kepalanya menjelajah langit. Yang berjalan di tengah manusia, bergaul dan bergumul, memberi dan menerima. Perkataan dan perbuatannya bersumber dari jiwa dan hati yang sepenuhnya berada dalam genggaman Ar-Rahman, Tuhannya. Itulah suasana Ramadhan yang indah dan penuh kemesraan.
Baca selengkapnya »Konflik Peradaban dan Kebijakan Politik Barat
Di Indonesia, gerakan liberalisasi pemikiran Islam terasa sangat intens dan serius. Penyebaran wacana-wacana tentang Islam dan pemikiran keislaman yang terdengar “aneh” di telinga para ulama dan cendekiawan Muslim ini dilakukan melalui media surat kabar, majalah, media elektronik baik radio maupun televisi, dan penerbitan buku-buku.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Nyalakan Iman Dalam Kehidupan, Refleksi Ibadah Puasa Ramadhan
Para ulama menyimpulkan, iman akan naik dan kokoh dengan menjalankan ibadah dan ketaatan. Begitu juga, ibadah dan ketaatan akan ringan dikerjakan ketika iman naik dan kokoh. Keduanya saling mempengaruhi. Sebaliknya, iman akan ringkih bahkan mati karena praktik maksiat dan dosa, wal’iyadzu billah. Di sinilah perjuangannya, kita berusaha menjaga dan merawat bahkan meningkatkan iman agar tetap naik dan kokoh dengan menjalankan ibadah dan ketaatan.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Tiga Pelajaran Pada Momentum Idul Fitri
Ayub tersenyum, dan berkata, “Akulah orang yang engkau maksudkan itu”. Setelah itu, Allah membalas kesabaran Ayub dan istrinya dengan memberi keturunan, harta dan kesuksesan. Ibnu Abbas mengatakan, “kesabaran Ayub dan istrinya adalah teladan utama dalam menghadapi ujian Allah. Karena itu, keduanya mendapat kehormatan dengan diberikan anak-anak sebanyak dua puluh tujuh orang”.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Menguatkan Empat Komitmen
Sedih dan gembira merupakan dua perasaan yang menyatu pada diri kita hari ini. Sedih karena Ramadhan terasa cepat berlalu, padahal momentumnya belum kita maksimalkan untuk mengokohkan ketaqwaan pribadi, keluarga dan masyarakat. Meski begitu, kita juga gembira karena semoga dengan berakhirnya Ramadhan kita dapat kembali menjadi insan yang suci dari segala noda dan dosa. Setelah Ramadhan berakhir, di antara yang harus kita lakukan adalah memperkuat dan membuktikan komitmen kita terhadap empat hal yang amat penting dalam kehidupan pribadi, keluarga dan kemasyarakatan.
Baca selengkapnya »