pada kenyataannya, kehidupan bukanlah suatu pertunjukan yang dimana kita berperan sebagai sutradara dengan berbagai macam adegan yang kita inginkan. Kita hanya berperan sebagai hamba dari Allah Rabb semesta alam. DIAlah yang mengatur berbagai macam takdir yang telah di sediakan untuk kita jalani. DIAlah sutradara dan produser dari sebuah pertunjukan dunia. Sebagai hamba, seringnya kita hanya menginginkan suatu adegan yang nyaman dan mudah. Tapi Allah sang sutradara tak inginkan kita lemah hanya dengan suatu kemudahan dan kenyamanan.
Baca selengkapnya »Merindu Baitullah
Aku sengaja bertahan meskipun sebagian besar jamaah shalat Idul Adha sudah pulang ke rumah masing-masing. Bahkan sampai semua tikar yang dihamparkan di halaman mushalla sudah selesai dirapikan, aku masih menunggu lelaki itu menyelesaikan shalat dhuhanya. Ada sesuatu yang membuatku penasaran dan ingin segera kudapatkan jawaban darinya.
Baca selengkapnya »Pengalaman Spiritual di Dua Tanah Suci
Selama delapan bulan penulis buku ini 'nyantri' di Mekah. Di sela-sela kuliah tersebut, penulis menyempatkan untuk ngobrol, wawancara, dan merekam kejadian yang penulis alami atau cerita dari orang-orang yang penulis jumpai. Sepulang dari Tanah Suci, tulisan-tulisan itu diterbitkan
Baca selengkapnya »“Deadline Your Life”, Merencanakan Jadwal Kematian Kita
Membicarakan mati, seperti tak ada habisnya. Ia bisa kita diskusikan dari berbagai macam perspektif. Apa saja, semau kita. Salah satunya adalah perspektif Islam dalam memandang kematian. Ini merupakan perspektif terbaik dan terlengkap dibanding perspektif lain. Hal itulah yang dilakukan oleh ‘motivator sejuta umat’, Sholikhin Abu Izuddin dalam membahas kematian.
Baca selengkapnya »Biarkan Dakwah Membuka Pintu Cahayanya
Izinkan saya bercerita tentang anak manusia, tentang seorang teman, dan guru yang luar biasa. Seorang anggota dewan yang bersahaja, yang tidak meninggalkan aktivitas lamanya sebagai pedagang di pasar, yang selalu dekat dengan masyarakat dan peduli terhadap masalah lingkungannya.
Baca selengkapnya »Mungkin Karena Kita…
Mungkin karena kita masih tetap di sini, di balik selimut yang hangat serta bantal kepala yang empuk untuk ditiduri, kita masih pulas di sana, dalam buaian mimpi yang terus menjejali, juga kelelahan-kelelahan yang sering terjadi karena memang kita meng-alpa-i diri. Kita memang masih di sini, di tumpukan kemalasan sedang matahari sudah mulai terbit dari timur, sedang embun pagi mulai membasahi bumi yang dingin.
Baca selengkapnya »Nasihat Memilih Pasangan Hidup
“Ukurlah diri.. Berkacalah sedetail mungkin. Karena bisa saja CELA itu jauh lebih banyak dibanding kriteria yang telah diinginkan. Maka tanyalah pada hati yang jernih agar bisa memberi fatwa. Manakah patokan yang harus kau pakai. Jangan sampai hanya ukuran dunia yang menjadi tujuan kita”
Baca selengkapnya »Spirit Para Pahlawan
Pahlawan mukmin sejati tidak membuang energi mereka untuk memikirkan apakah ia akan ditempatkan dalam sejarah manusia, apakah ia akan ditempatkan dalam liang lahat Taman Pahlawan. Yang mereka pikirkan ialah bagaimana meraih posisi paling terhormat di sisi Allah SWT.
Baca selengkapnya »Perjalanan
Apabila kita menyadarinya, maka semua kesulitan yang kita hadapi dalam “perjalanan” ini bukanlah sebuah penghambat. Sesusah apapun “perjalanan” ini, kita akan bertahan. Tidak ada cukup alasan yang dapat membuat kita untuk berhenti dalam “perjalanan” ini. Karena kita tahu, “perjalanan” ini hanya sebentar. Karena kita tahu di sana sudah menanti tujuan kita yang sebenarnya, tujuan akhir kita, kampung akhirat. Tempat yang abadi, tempat kita berkumpul dengan yang kita cintai. Semoga.
Baca selengkapnya »Manisnya Hidup
Aku ingin mengawali tulisan ini dengan sebuah kisah yang tulis oleh Ibnu Qudamah Al Maqdisi dalam kitabnya, At Tawwabin. Kitab At Tawwabin berisikan kisah orang-orang yang bertaubat, kembali kepada Allah SWT, di antaranya adalah kisah taubatnya Malik bin Dinar yang akan aku ceritakan pada tulisan ini.
Baca selengkapnya »