Topic
Home / Narasi Islam (halaman 42)

Narasi Islam

Berisi artikel-artikel keislaman pada topik-topik tertentu seperti ekonomi, politik, sosial, dll.

Dunia Sangat Menakjubkan, Tetapi Ada yang Lebih Lagi…

Mungkin mirip seseorang yang sedang merasakan nikmatnya makan cireng isi. Pada saat seseorang memakan kulit bagian luar cireng, maka ia akan merasakan nikmatnya makanan tersebut. Akan tetapi si penjual menambahkan daging dalam cireng tersebut yang rasanya jauh lebih enak dari kulit cireng tersebut. Kalau seseorang berhenti dan merasa puas dengan kulitnya maka ia mendapatkan kulit cireng tersebut tanpa mendapatkan dagingnya, tetapi jika ia tahu bahwa di bagian dalam cireng ada yang rasanya lebih enak dari kulit tersebut maka ia akan terus memakan cireng hingga menemukan isinya. Begitulah kehidupan dunia dan akhirat. Ada yang saat merasakan kulit nikmat Allah berupa dunia, kemudian ia merasa cukup dan tidak tertarik untuk mengejar nikmat akhirat. Tetapi bagi mereka yang hatinya tertambat sampai kepada nikmat akhirat, kenikmatan dunia tidak melenakan mereka dari akhirat.

Baca selengkapnya »

Merdeka Itu Ketika Bebas Dari Belenggu

Kemerdekaan itu tidaklah dapat diraih tanpa kerja keras, perjuangan tanpa kenal lelah, siang dan malam hidup dengan cara bergerilya. Sebuah harapan dalam doa dan ikhtiar mereka agar anak cucunya kelak dapat merasakan kenikmatan hidup tidak seperti keadaan yang mereka rasakan. Tertindas, terbelenggu, susah beribadah karena tekanan dari para penjajah.

Baca selengkapnya »

Memaksa Diri untuk Istiqamah

Jangan biarkan diri berada dalam kefuturan, dalam keimanan yang terus menurun. Bangkitlah dan kuatkan lagi keimanan itu. Karena kefuturan itu merugikan kita dan menjadikan kita berat menapaki jalan kehidupan ini. Bagaimana tidak? Saat futur, kita akan merasa beban itu hanya kita saja yang menanggung danmenyelesaikan padahal ada Allah yang mamou menyelesaikannya. Dalam persaudaraan kita akan merasakan kekeringan ukhuwah, pada iman kita yang sedang mengerdil. Dan muamalah kita merasa selalu rugi, karena boleh jadi itu peringatan Allah agar kita kembali padaNya. Dalam munajat dan indahnya amalan yang kita persembahkan padaNya

Baca selengkapnya »

Nikah, Antara Buta Cinta dan Gagal Paham Syariat

Begitulah fenomena Adam dan Hawa zaman kontemporer disatukan. Maka pastikan pasangan yang kau pilih, tak kau gembar-gemborkan di panggung gosip dan fitnah. Me-nikah bukan soal perut, kemaluan dan citra. Bukan soal diterima status sosialnya di dunia dengan keberkahan dollar melimpah ruah di brankas. Melainkan menanam benih untuk “ kerumahtanggaan” kekal di akhirat nanti. “A`ūdzu billāhi minas-syaitānir-rajīmi“. “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Baca selengkapnya »

Kritik Kajian Sejarah Faraq Fouda Dalam Buku Al-Haqaiq Al-Ghaibah (Bag ke-3): Seputar Khilafah Utsman bin Affan

Keterangan dua pakar sejarah di atas menjelaskan sekaligus memperingatkan kepada pengkaji sejarah Islam untuk bersikap selektif terhadap berbagai cerita yang terdapat dalam kitab-kitab sejarah Islam meskipun ditulis oleh ulama-ulama yang jujur, karena kebanyakan mereka menyebutkan berbagai cerita sejarah dari berbagai kalangan dan madzhab tanpa melakukan kajian terhadap kuat atau lemahnya riwayat. Dua pakar sejarah tersebut mengingatkan bahwa parameter sahih tidaknya riwayat sejarah Islam adalah Sunnah dan pandangan ulama-ulama pemimpin umat yang tidak lain adalah ulama Ahlussunnah wa Jama’ah. Parameter ini menjadi sangat penting mengingat banyaknya orientalis dan pengikutnya yang menggunakan data-data dalam kitab-kitab sejarah untuk meruntuhkan keyakinan umat Islam akan kemuliaan para shahabat khususnya Khulafa Rasyidun dan menggelontorkan ide-ide liberal mereka.

Baca selengkapnya »

Kritik Kajian Sejarah Faraq Fouda Dalam Buku Al-Haqaiq Al-Ghaibah (Bag ke-2): Seputar Khilafah Utsman Bin Affan

Jika Fouda mempertanyakan urgensi Syariah Islam dalam rangka menyelesaikan masalah umat dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, maka kita bisa saja bertanya kepadanya: Apakah masalah-masalah yang dia angkat tersebut telah menemukan solusinya tanpa menerapkan Syariah? Nyatanya, masalah-masalah tersebut masih terus saja ada kan? Ketika masyarakat kuat dalam berakidah, memenuhi kewajiban ibadah dan muamalah, dan meniru gaya hidup Rasulullah, apakah hal itu menghalangi mereka melakukan kajian dan dialog untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia yang ia bicarakan? Bukankah kerusakan agama dan moral manusia yang menjadi masalah besar di dunia berasal dari semakin jauhnya manusia dari Syariat?

Baca selengkapnya »

Kezuhudan Para Ulama Besar

Bukan menjadi hal yang mudah menjalani hidup dalam keterbatasan dan kesederhanaan. Tapi tahukah kita bahwa orang-orang besar yang namanya harum semerbak di zaman ini terlahir dari pribadi yang penuh kezuhudan terhadap dunia. Syekh Ibnu Khaldun dalam bukunya yang berjudul Muqaddimah menjelaskan bahwa kebanyakan para Dai, Imam Masjid, bahkan Imam Madzhab tidaklah mereka hidup bergelimang harta. Dan kehidupan yang demikian ini tidaklah dijalani dengan keterpaksaan dan ketidak-ikhlasan, tapi murni pilihan mereka demi mengabdikan diri kepada umat.

Baca selengkapnya »

Kritik Kajian Sejarah Faraq Fouda Dalam Buku Al-Haqaiq Al-Ghaibah (Bag ke-1): Seputar Khilafah Abu Bakr Al-Shiddiq

Rasulullah ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama telah lama memperingatkan, “Sesungguhnya kerusakan umatku disebabkan oleh pemimpin-pemimpin zalim dan bodoh dari suku Quraisy.” (HR. Ahmad); “Jika sebuah perkara diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah waktu kehancuran.” (HR. Bukhari); “Akan turun kepada umatku di akhir zaman nanti cobaan yang dahsyat dari pemimpin mereka. Belum pernah terdengar cobaan yang lebih dahsyat darinya sehingga bumi pun terasa sempit bagi mereka karena dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman.” (HR. Hakim) dan masih banyak lagi Hadits-hadits yang menunjukkan kerusakan umat manusia akibat kerusakan pemimpinnya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization