Kita semua punya detik-detik berharga dalam hidup kita. Kita semua memilikinya. Namun yang sering terjadi nyatanya kita kadang terlena, terlupa, kurang terjaga bahwasanya detik yang baru saja kita lewati merupakan detik berharga. Detik berharga dalam hidup-hidup kita.
Baca selengkapnya »Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Wahai sahabat, pernahkah Anda merasakan sebuah keadaan dimana berbagai cobaan datang silih berganti, berbagai musibah datang menerpa, berbagai kesulitan hidup menghimpit jiwa dan menyesakkan dada–dada kita. Pernahkah Anda merasakan sebuah keadaan, dimana berbagai upaya, berbagai sarana telah kita tempuh, berbagai ikhtiar dan doa telah kita jalankan, akan tetapi permasalahan itu tak kunjung selesai, hanya tinggal kepasrahan atas kehendak Allah, yang menyelimuti pikiran kita, pernahkah kita mengalaminya?
Baca selengkapnya »Cinta Halaqah Karena Allah
Tarbiyah bukanlah segala-galanya, tetapi segala-galanya dimulai dari tarbiyah. Itulah hal yang pernah kita dengar menyangkut tentang uraian pencapaian dalam kehidupan. Tentunya yang dimaksud dengan segala-galanya adalah pencapaian kebenaran dan kebaikan yang istimewa. Dimana setiap orang memiliki impian terutama mencakup kesuksesan di dunia dan di akhirat. Kesuksesan itu tidak mudah diraih begitu saja, maka dimulai dari tarbiyah lah segalanya bisa dicapai. Insya Allah.
Baca selengkapnya »Karena Allah Maha Tahu
Sahabat, begitu banyak hal-hal yang menimpa kita ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Mungkin sahabat semua pernah mengalaminya, usaha dan ikhtiar pun telah kita maksimalkan, tapi apa daya hasil yang kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
Baca selengkapnya »Pedang Paling Tajam (Sebuah Renungan)
Orang-orang yang tidak menyukai Islam membuat tuduhan keji: Islam disebarkan dengan pedang! Islam identik dengan kekerasan! Mereka beralasan sejarah Islam banyak diwarnai dengan peperangan. Tetapi orang-orang itu menutup mata dan tidak mau tahu apa alasan dari berbagai peperangan itu.
Baca selengkapnya »Bermetamorfosa, dan Memetamorfosakan
Belum lama aku mengenalnya. Tapi rasanya, dia sudah membuatku jatuh cinta dan benar-benar menjatuhkanku ke dalamnya. Dia yang membuatku nyaman. Dialah Lembaga Dakwah Kampus atau biasa kita sebut dengan LDK. Kurang lebih, baru dua tahun ini aku mengenalnya. Untuk ukuran ‘pdkt’ memang terlihat lama, tapi tidak dalam hal ini, aku merasa begitu cepat prosesku mencintainya.
Baca selengkapnya »Ini Senjataku, Mana Senjatamu?
Seringnya pemberitaan di televisi mengenai kasus penembakan oleh dan terhadap warga sipil yang terjadi belakangan ini, menarik perhatian rekan-rekan kerjaku untuk menjadikannya sebagai bahan obrolan di sela-sela rutinitas pekerjaan. Meski terkadang asal-asalan dan bahkan sok tahu, tapi ada juga beberapa dari obrolan mereka yang menggugah kesadaranku.
Baca selengkapnya »Seperti Itulah Kalian Maka…
"Seperti itulah kalian maka pemimpin pun seperti kalian". Saya teringat untaian kalimat di atas pernyataan yang dikutip dari seorang tokoh besar dan namanya pun sudah tak asing lagi di telinga umat Islam. Siapa kalau bukan Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah. Ketokohan dan keilmuannya sangat disegani. Hal ini dikarenakan luasnya ilmu yang dimiliki serta ribuan buku yang menjadi karyanya.
Baca selengkapnya »Falsafah Telur
Kebaikan bisa saja lahir dari keterpaksaan, meskipun akan lebih terasa nyaman jika kebaikan itu hadir bersama kesadaran. Dari sebutir telur kita bisa mengambil falsafah untuk menerjemahkan penggal kalimat di atas. Di dalam telur tersimpan benih kehidupan, maka ia dilindungi cangkang yang keras. Jika sedikit saja cangkang retak atau pecah yang disebabkan faktor dari luar, akan membuat telur gagal menetas.
Baca selengkapnya »Hadiah Untuk Ibu dan Ayah
Hadits riwayat Bukhari bahwa seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya berbuat baik?” Baginda menjawab: ”Ibumu.” Dia berkata: “kemudian siapa?” ”Ibumu,” jawab beliau. “Kemudian siapa?” lelaki itu bertanya untuk yang ketiga kali. “Ibumu,” sama jawaban beliau seperti yang sebelumnya. “Kemudian siapa?” dia masih bertanya dengan pertanyaan serupa. Akhirnya, barulah Nabi SAW menjawab, “Kemudian ayahmu.”
Baca selengkapnya »