Kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa untuk mengembalikan izzatul Islam wal muslimin maka kita wajib merevitalisasi formula kebangkitan yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah dalam momentum hijrah tersebut. Ibadah harus melandasi setiap amal dan kerja jamaah kita dan keabadian persaudaraan umat Islam hanya dapat dibangun di atas cinta karena Allah.
Baca selengkapnya »Tempat Terbaik (Bagian ke-3)
Sekarang tiba pada bagian secuil jawaban bagi teman-teman yang pernah menanyakan kepadaku, “Sist Ummu Azzam, apakah yang kalian cari dengan berpindah-pindah negara?” atau ada pertanyaan yang seperti ini, “Kelihatannya enak sekali jalan-jalan terus, nih... Apakah mencari tempat terbaik yang banyak duitnya?” banyak model kalimat sejenis itu, dan kemarin pagi adalah puncaknya, seorang saudari berkata dengan nada emosi, “Bantuin S2 ini nih! Kan harusnya duit turun dari langit kalau di luar negeri!” yang berbicara memiliki penampilan acak-acakan dengan celana pendek ketat dan kaos tanpa lengan, namun merupakan muslimah.
Baca selengkapnya »Tempat Terbaik (Bagian ke-2)
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah ta'ala senantiasa, selalu hadir hikmah-Nya sebagai didikan kepada kita di setiap kejadian. Tatkala datang masa 'hectic' super-sibuk, kita begitu merindu waktu luang. Tatkala hadir masa sakit, kita jadi kangen untuk segera sehat kembali. Namun kita masih sering lupa dan lalai bahwa akan ada hari yang telah tertulis dengan pasti, hari menutup mata sebagai tanda batas usia, yang semoga ketika hari itu tiba, kondisi aktivitas kita adalah karya terbaik di hadapan-Nya, aamiin.
Baca selengkapnya »Lima Juta Orang Bergerak ke Pengadilan Presiden Mursi
Sebuah laporan kepolisian Mesir Giza menyebutkan adanya kemungkinan pergerakan massa yang sangat besar menuju tempat persidangan Presiden Mursi.
Baca selengkapnya »Ulur Tangan Amanah Tepi Jurang Insilakh
Ini kisah tentang seorang saudara yang sedang dilanda futur, hampir-hampir ia tercebur dalam gelap jurang insilakh, tanpa kepastian apakah ia akan dapat merangkak naik lagi, sebelum waktu kerjanya di dunia habis. Untungnya kala itu, kereta dakwah yang ia tumpangi tengah melaju di kencangnya arus sirkuit balap? Untungnya apa sayangnya!?
Baca selengkapnya »Tempat Terbaik (Bagian ke-1)
Alhamdulillah, sepanjang tahun ini kami sekeluarga mendarat di belasan bandara internasional, karena kepindahan kerja dari Poland, silaturahim di tanah air, selanjutnya pindah dari Kuwait, perjalanan umroh ke Baitullah, kemudian kembali ke Kuala Lumpur, tempat lahir bang Sayyif, putra kedua kami.
Baca selengkapnya »Awas! Senjata Pemecah Umat Abad Milenium
Senjata yang konon dapat digunakan oleh siapa saja, kapan saja, dan jauh lebih mengerikan dampaknya ketika digunakan oleh pemimpin dunia terutama pemimpin-pemimpin Islam. Tak perlu waktu dan biaya besar untuk memproduksinya karena senjata itu dimiliki oleh setiap orang. Senjata itu tersimpan di dalam mulut setiap manusia, senjata yang tidak bertulang namun tajam melebihi tajamnya pedang, itulah lidah.
Baca selengkapnya »Ketika Poligami Menghampiri
Ketika poligami menghampiri semoga wanita bisa mengelola rasa. Menautkan segala rasa hanya pada Cinta-Nya. Memilih menjadi wanita kuat dan tegar. Menyadari bahwa jika ia atau suami kembali pada Allah, kebersamaan pun akan berakhir. Hanya sementara menjadi pendamping suami di dunia. Seorang istri yang amat mencintai suami pernah menyatakan, saat suaminya menikah lagi ia pun merasa lara. Namun saat suaminya wafat, lara yang dialaminya berlipat-lipat perihnya.
Baca selengkapnya »Lagi, Seorang Gadis Amerika Memeluk Islam Karena Peristiwa 9/11
Saya ingat pertama kali bertemu Dorothy ini adalah ketika apple picking setahun yang lalu. Ia gadis Amerika yang perawakannya cukup tinggi besar. Beliau ini bekerja satu tempat dengan teman dekatku. Masih segar dalam ingatanku bahwa suami temanku baru saja memesan Al-Quran dalam terjemahan bahasa inggris untuk diberikan kepada Dorothy. Ia bilang kewajiban saya memberi tahu kamu tentang agama ku terserah kamu mau percaya tentang Islam atau tidak.
Baca selengkapnya »“Ayah, Berbohonglah Untukku…”
Suatu ketika dalam pelatihan, sebuah pertanyaan sederhana saya ajukan kepada peserta. Mereka semuanya mahasiswa. "Jika kita diminta untuk memilih. Mana yang lebih baik, pura-pura atau yang sebenarnya, yang sejujurnya?" "Yang sebenarnya... yang sejujurnya...” jawab mereka serempak. "Apa alasannya?" tanya saya kembali dan menunjuk salah seorang peserta perempuan.
Baca selengkapnya »