Dengan belajar sejarah, kita bisa mengetahui kehidupan peradaban masyarakat di masa lalu. Sehingga, apabila terdapat kekurangan atau keburukan di masa lalu, kita dapat memperbaikinya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan sejarah pula (khususnya sejarah Islam), hati kita terbangkitkan untuk berjuang seperti orang-orang terdahulu agar Islam bisa senantiasa tegak di muka bumi.
Baca selengkapnya »Urgensi Perlindungan Budaya, Demi Lestarinya Pemersatu Bangsa
Sangat disayangkan ternyata kita belum memiliki Undang-Undang tentang budaya yang mengawasi budaya kita. Undang-undang yang selama dua tahun terakhir digarap DPR hingga saat ini belum menemui titik terang penyelesaiannya. Padahal, keberadaan Undang-Undang yang khusus mengawasi di bidang kebudayaan sangat urgen keberadaannya bagi perlindungan budaya kita di tengah gempuran claim dari Negara lain yang ramai beberapa tahun terakhir.
Baca selengkapnya »Beginilah, Engkau Mengajariku dalam Madrasah Kehidupan…
Sebuah lingkaran ukhuwah yang telah beberapa tahun aku geluti, begitu banyak mengajariku untuk belajar mengenal-Mu. Mereka di sana mengajari untuk senantiasa menyandarkan seluruh cita dan rencana kehidupan kepada-Mu. Mengajariku berdoa untuk meminta-Mu menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku. Dan akupun semakin rajin bertanya pada-Mu.
Baca selengkapnya »Ketika Kita Memutuskan untuk Berhenti
Banyak hal dalam hidup ini yang dapat kita jadikan alasan untuk terus bergerak. Entah itu karena mimpi yang belum terwujud atau karena lingkungan yang mengharuskannya. Bergerak juga menyimpan berbagai kebaikan yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita dan juga orang lain. Bergerak juga selalu diidentikkan untuk terus maju ke depan.
Baca selengkapnya »H-15
H-15, itulah kunci perubahannya. Dibalik semua pemerintahan yang buruk itu, kita punya andil dalam memperbaikinya, H-15. Pemilu 9 April, adalah momen terbaik kita untuk menyelesaikan segalanya, dengan memilih pemimpin yang terbaik. Karena pemilu adalah kesempatan mengubah keadaan, demi kearifan di masa depan.
Baca selengkapnya »Jangan Tinggalkan Catatan Tanpa Makna
Saya tahu, tak sedikit orang yang sinis juga benci dengan sikap atau cara yang saya pakai ini. Akan tetapi saya tidak peduli. Itu adalah hak mereka untuk menilai saya. Sebagaimana saya juga punya hak untuk berbuat sesuai dengan hati nurani saya. Prinsip saya adalah selama yang kita yakini itu benar serta tidak menyimpang dari norma agama, maka jangan pernah takut untuk menyerukannya kepada siapa pun.
Baca selengkapnya »Mayyattaqillaaha Yaj’allahu Makhraja, Wayarzuqhu Min Haitsu Laa Yahtasib
Sejak saat itu, saya semakin yakin bahwa Allah pasti akan membalas setiap sedekah/kebaikan yang dilakukan hamba-hambanya dalam keadaan lapang maupun sempit, dengan perasaan terpaksa ataupun ikhlas. Jadi, meski terpaksa tetaplah berbuat baik. Bahkan diri kita inipun harus dipaksa untuk senantiasa dalam keadaan berbuat baik.
Baca selengkapnya »Belajar dari Tikus, Ayam, Kambing, dan Sapi
Masyarakat Islam harus bersatu untuk terlibat secara langsung dalam memenangkan pemilu ini. Jika anda saat ini merasa ini bukan urusan anda, dan lebih memilih untuk Golput, maka jangan pernah salahkan siapa-siapa ketika nanti anda pun akan menerima dampak buruk dari buruknya pemimpin negeri ini yang terpilih.
Baca selengkapnya »Pesantren Transformatif: Mengais Serpihan Janji Demokrasi, Mengubur Kepemimpinan Transaksional
Dengan semangat pesantren transformatif, diharapkan akan hadir pemimpin yang mencerahkan. Sehingga persoalan krisis kepemimpinan serta berbagai krisis turunannya dapat teratasi. Dengan demikian baldatun thayyibatun warabbun ghafur di bawah naungan pemimpin yang didambakan rakyatnya segera tercipta.
Baca selengkapnya »Mencintai Partai Dakwah Ini
Sebuah refleksi diri yang memiliki ruh. Sama seperti partai dakwah ini, setiap aktivitas geraknya memiliki ruh.. Sebagai seorang Perempuan Kelahiran September, selama partai dakwah ini memiliki ruh dan nafas Islam, saya akan memilih setia untuk mencintai partai dakwah ini dan memilih memberikan suara di pemilu untuknya.
Baca selengkapnya »