Kejayaan Islam akan sulit diwujudkan di tengah-tengah alam penuh kezhaliman saat ini. Kenyataan ini masih nan jauh di sana. Oleh karenanya, jalan dakwah ini masih sangatlah panjang. Namun, dengan bekal iman dan semangat jihad yang kuat serta memulai berkarya meski dari hal-hal terkecil, insya Allah, Dia akan membukakan jalan untuk berkarya lebih dan lebih, sehingga terciptalah kerja-kerja besar.
Baca selengkapnya »Sederhana Agar Bahagia
Sederhana jelas menjadi kunci untuk mereguk bahagia. Sikap sederhana menjadikan nikmat sedikit akan terasa meruah. Karena ada rasa lapang di dada. Biar minim harta, tetapi kita memiliki jiwa qana’ah. Ingatlah sabda Sang Nabi, “Orang kaya bukanlah yang banyak harta, melainkan yang kaya jiwa.” Pastinya, tidak mungkin memiliki kekayaan jiwa jika hidup kita jauh dari sikap sederhana.
Baca selengkapnya »Kisah Nyata: Api Berbelok Ketika Hendak Membakar Masjid
Di sana ada masjid. Sebentar lagi, masjid itu akan ikut terbakar. Namun, tiba-tiba salah seorang warga memliki inisiatif untuk mengumandangkan azan di sana. Dahsyat! Tak disangka-sangka. Api yang hampir menjalari masjid tiba-tiba berputar arah. Kumandang bait-bait indah itu membuat api tak sanggup beringsut. Seperti ada tangan malaikat yang menghalau api menjauhi masjid
Baca selengkapnya »Keterbatasan Bukanlah Alasan
eperti itulah kondisi lelaki yang berjiwa Badar. Selalu siap memikul amanah dakwah. Bahkan jika harus turun ke medan perang sekalipun. Keterbatasan sumber daya bukanlah alasan untuk berhenti memperjuangkan agama. Dan Ukkasyah berhasil membuktikkan bahwa janji Allah lebih pasti daripada kenikmatan duniawi. Pertolongan Allah pun tidak pernah terlambat, jika memang pertolongan tersebut layak kita dapatkan.
Baca selengkapnya »Memimpin Sepenuh Hati
Tidak ada orang yang mau dianggap keberadaannya tidak ada. Banyak orang merasa sedih, kecewa, dan bahkan marah hanya karena merasa dirinya dianggap tidak penting, tidak diorangkan, apalagi dianggap tidak ada. Orang akan bekerja sungguh-sungguh dan ikhlas manakala keberadaan atau eksistensinya diakui. Tatkala pengakuan terhadap diri seseorang diberikan, maka yang bersangkutan akan senang dan bangga. Kesenangan dan kebanggaan itulah yang menyebabkan mereka mau dan sanggup bekerja maksimal.
Baca selengkapnya »Bekerja adalah Ibadah, Berprestasi adalah Dakwah
Allah menyuruh kita untuk senantiasa menyandingkan antara khauf (takut) dan raja’ (harapan). Agar kita waspada dan tidak berharap berlebihan. Karena memang, peluang gagal selalu ada. Jika kita merasakan kecewa yang berlebihan dan sedih berkepanjangan, cobalah tengok ke dalam hati kita. Barangkali, niat kita tiba-tiba terbelok. Bukan lagi karena Allah. Seorang muslim, apabila menemui kegagalan, maka ia akan tetap berprasangka baik kepada Allah.
Baca selengkapnya »Merapikan Kembali Hati Kita
Kita meyakini bahwa gerak kerja yang kita landasi dengan cinta tadi harus berada dalam susunan mekanisme yang rapi. Bahwa orang-orang yang dipanggil Allah, dan dicintai-Nya adalah orang-orang yang beramal dalam barisan yang tersusun rapi. Kita meyakini bahwa kejahatan yang terorganisasi akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisasi.
Baca selengkapnya »Ramadhan Menurut Sayyid Quthb
Coba tengok, sudah berapa Ramadhan berlalu dalam hidup kita? Lalu, bandingkan diri kita dengan perangai orang-orang ahlul kitab tadi. Mereka tetap saja keras hati dan tidak ada perbaikan signifikan. Sudah jauh berbeda, atau masih banyak persamaannya? Maka, sebelum berubah menjadi kekecewaan di hari kelak, mari segera menyadari. Bahwa salah satu perangkap yang menghambat perbaikan kualitas diri adalah terjebak pada rutinitas.
Baca selengkapnya »Ciri dan Buah Keikhlasan
Alangkah indahnya insan yang selalu terbalut dalam keikhlasan. Hari-harinya penuh dengan taburan bunga yang bermekaran. Suasana harinya selalu cerah, bagai berjalan di taman-taman surga. Bahkan, kerjanya telah terkonversikan menjadi permainan menyenangkan. Dan buah terbaik dari semakin ikhlasnya manusia menjalani hari, ialah hubungan dengan Allah yang semakin mesra.
Baca selengkapnya »Menjadi Guru, Menggenggam Indonesia
Kalau niatnya untuk sekedar ladang mencari uang, feel-nya akan berbeda. Jadi, kembali lagi tergantung niat dan bagaimana kita dalam prosesnya. Guru yang mencintai profesinya, mencintai anak-anak didiknya dan mau meluangkan waktu dan tenaga untuk meng-upgrade ilmu dan kompetensinya, maka setiap kali pulang sekolah, dia tidak akan pernah menyesal kenapa dulu menjadi guru. Sebab setiap hari, dia bisa pulang dengan membawa senyum.
Baca selengkapnya »