Seyogyanya para pemuda dapat memahami semua aspek nilai Pancasila. Baik dari segi nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketika pemahaman ini sudah diyakini dengan utuh oleh seorang pemuda, maka ia tentu akan memanfaatkan prinsip representasi mayoritas dalam memperjuangkan kemaslahatan kolektif bangsa dengan tetap meyakini kebebasan individu. Ia berjuang atas nama demokrasi Pancasila dan dalam koridor multikulturalisme yang inklusif dan toleran serta kebenaran mutlak Tuhan.
Baca selengkapnya »Selamat Tinggal Kasih
Harapan kita tentunya, semua amalan kita diterima Allah dan memperoleh gelar takwa di akhir Ramadhan. Kita juga berdoa agar mampu mempertahankan nilai-nilai Ramadhan dalam bulan-bulan yang lain. Semoga kita diberi umur panjang dan hidayah oleh Allah sehingga kesedihan karena ditinggal kekasih pada tahun ini akan terobati dengan kembali bertemu pada Ramadhan masa mendatang.
Baca selengkapnya »Bahagia Bukanlah Persepsi
Jika kita mau perhatikan, persepsi yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini sudah memberikan pengaruh yang dahsyat kepada pola hidup manusia. Sehingga menjadikan manusia hidup dengan persepsi dan menjadikan paradigma masyarakat bergeser ke arah yang kurang tepat. Sebagai contoh, ada anggapan kalau seseorang yang sukses adalah mereka yang bisa menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), menjadi anggota dewan perwakilan rakyat, hidup dengan bergelimpangan harta dan bla bla bla lainnya.
Baca selengkapnya »Esensi Makna dan Hikmah Idul Fitri 1435
Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1435 H: Meraih Kejayaan dengan Islam
Ramadhan harus menjadi titik-tolak untuk bangkit meraih kejayaan. Berangkat dari pribadi dan diri sendiri yang telah dilatih dalam diklat Ramadhan agar seorang muslim dapat mengelola dirinya hingga menjadi pribadi yang optimis dan sukses. Menghalau potensi jahat dalam dirinya dan memicu potensi takwanya. Memimalisir potensi negatif dan melejitkan potensi positif hingga berhasil membangun prestasi amal.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1435 H: Kita Tak Bisa Sembunyi
Memang Ramadhan pasti akan datang lagi di tahun depan. Tapi, apakah kita masih hidup? Wallahu a’lam. Ajal bisa kapan saja datang. Tak pandang yang tua maupun yang mudah. Yang sakit maupun yang sehat. Yang miskin atau yang yang kaya. Yang susah maupun yang sedang pesta. Tak ada yang bisa lari dan tak ada yang bisa sembunyi dari kematian ini.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1435H: Inti Ibadah Puasa Ramadhan Adalah Ketakwaan Kepada Allah SWT
Seluruh rangkaian dan daur ibadah berujung pada kemuliaan di sisi Allah SWT. Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT adalah orang-orang yang bertakwa. Seluruh manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk taat dan tunduk dalam beribadah kepada-Nya. “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 21)
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1435 H: Kembali ke Al-Quran, Meraih Kejayaan Umat
Mengiringi 1 Syawal tahun ini, umat Islam dihadapkan pada kondisi yang terkesan paradoks (berlawanan). Satu sisi kegembiraan karena telah berhasil menyelesaikan tugas ibadah di Ramadhan, sisi lainnya adalah rasa sedih tak terkira karena Ramadhan meninggalkan kita. Betapa tidak? Ramadhan adalah masa-masa penuh semangat berbuat kebaikan, lebih dari bulan-bulan selainnya.
Baca selengkapnya »Di Depan Pusara Murabbi
Aku paham bahwa rumus kehidupan hanya dua: meninggalkan atau ditinggalkan. Tapi aku merasa begitu berat untuk menerima kenyataan bahwa ustadz yang telah mengenalkan aku ke dalam dekapan hidayah telah kembali kepada-Nya, terbaring di balik tanah ini. Semoga antum mendapatkan apa yang seharusnya antum dapatkan, ya ustadzunal kiram... Almahbuub.
Baca selengkapnya »Bahagia Bukanlah Tuntutan
Duhai jiwa yang merindukan kebahagiaan. Hiasilah diri dengan penuh keimanan dan keyakinan kepada Allah Ta’ala, sematkanlah di dalam dada kita, karena jika kita lengah dan mengenyampingkan iman yang ada di dalam diri ini, niscaya kita akan ikut terseret ke dalam derasnya arus kehidupan yang penuh dengan tipu daya, apalagi sebagaimana kita ketahui di zaman sekarang tidaklah mudah mencari lingkungan, teman curhat, tempat bekerja bahkan sarana yang shalih, kita tidak harus begitu saja menerima keadaan yang kurang baik di sekitar kita, akan tetapi kita jualah yang menjadi mesin pengubah untuk kehidupan yang lebih bermakna bagi sesama. Jadilah pribadi-pribadi yang bisa memberikan perubahan, paling tidak kita bisa menjadi manusia yang baik tanpa harus hidup dengan tuntutan orang lain.
Baca selengkapnya »