Tiga golongan manusia yang mempunyai tujuan hidup yang berbeda memberikan pilihan dan ajaran kepada kita bahwa tujuan hidup kita masing-masing hanyalah pilihan. Mengikuti golongan pertama membuat kita hanya memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan yang kedua menjadikan kita hanya mempunyai ambisi-ambisi duniawi yang tak pernah selesai akan tetapi golongan terakhir menjadikan hidup lebih berarti dan bermakna, setiap aktivitasnya mempunyai nilai-nilai kebaikan di sisi Allah dan setiap gerak langkahnya memberikan nilai-nilai kebaikan kepada orang lain, dia hidup penuh dengan makna.
Baca selengkapnya »Politik, Ladang Amal di Antara Pujaan dan Celaan
Tanggapan Atas Kritik dan Celaan Terhadap Dai yang Berpolitik dakwatuna.com – “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am: 162-163) Ayat di atas memiliki …
Baca selengkapnya »Aktualisasi Keilmuan
Terlalu banyak orang yang memiliki gelar tinggi, tapi selalu gagal dalam kehidupannya. Sudah jauh-jauh sekolah di luar negeri, hingga mendapat gelar doktor, bahkan hingga professor; tapi sepulangnya ke negeri sendiri, hanya menjadi pegawai pemerintahan biasa. Di sinilah esensi keilmuan seharusnya menjadi parameter. Ukurannya bukan pada berapa banyaknya gelar yang didapat, jauhnya tempat seseorang bersekolah, hingga tingginya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang diraih. Tapi sejauh mana seseorang dapat mengaktualisasikan ilmunya ke dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga orang lain merasakan kebermanfaatan yang nyata, daripada seseorang hanya mendapatkan rasa hormat, dan puji-pujian yang melenakan.
Baca selengkapnya »Berqurban, Antara Kemampuan dan Kemauan
Berqurban tidak selalu identik dengan yang mampu tapi juga perlu ada kemauan, banyak yang mampu beli sepeda motor, laptop dan tablet tapi belum pernah berqurban selama hidupnya, sementara ada yang hanya tinggal di rumah kardus dengan penghasilan pas-pasan tapi mampu berqurban dari menyisihkan hartanya sedikit demi sedikit, inilah makna hidup yang sebenarnya antara kemampuan dan kemauan.
Baca selengkapnya »Qurban dan Keikhlasan
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapai-Nya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kalian. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”, (Q.S Al Hajj: 37). Dalam menyampaikan nilai qurban kepada Allah adalah nilai ikhlas dan takwa seseorang, bukan apa yang telah ia qurbankan, sehingga seorang yang berqurban seekor kambing akan sama nilainya dengan orang yang berqurban unta, bila sama-sama memiliki keikhlasan yang sama.
Baca selengkapnya »5 Langkah Cepat Naik Haji
Sudah menjadi impian setiap muslim untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima, yaitu pergi ke Tanah Suci, mengunjungi rumah Allah. Bersujud, bersimpuh, mengadukan segala persoalan hidup, dan meminta hajat langsung di hadapan Ka’bah. Berdoa di sisi Ka’bah itu benar-benar didengar dan dijabah doanya. Khususnya di tempat-tempat tertentu di kawasan Masjidil Haram. Setidaknya ada tujuh tempat yang sangat mustajab untuk berdoa di Masjidil Haram antara lain: Multazam, Hajar Aswad, Sumur Zamzam, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim, Bukit Shafa dan Marwah, dan Padang Arafah.
Baca selengkapnya »Nilai Inti Idul Adha
Mari kita bangkitkan memori diri masing-masing akan makna perngorbanan, keikhlasan, dan kesabaran di dalam sejarah kehidupan kita hingga saat ini. Sudah seberapa dalamkah 3 nilai inti Idul Adha sudah terejawantahkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Seberapa dalamkah hakikat qurban itu kita implementasikan. Karena pada akhirnya, segala sesuatu yang diberikan dijalan Allah, tidak akan menghilang begitu saja.
Baca selengkapnya »Neo KNIL
Seorang yang ingin mempertahankan kedaulatan negaranya, menjaga kehormatan dan harga diri bangsanya, mengajak untuk bisa berdiri sendiri, akan sangat bertentangan dengan keinginan Negara-negara Imperialis yang menjadi majikan Neo KNIL tersebut. Mereka menginginkan Negara jajahan terus berada dalam keadaan ketergantungan yang terus-menerus, sehingga mudah dikendalikan. Saat itulah dua kepentingan bertemu. Si Majikan bagaimana bisa terus menjajah, si Neo KNIL yang sudah SAKAU berkeinginan bagaimana roti dan keju plus candu syahawat tadi tidak boleh putus. Ketika Negara berdaulat, kehormatan dan harga diri terjaga di situlah nafsu liar yang akan merusak negara sangat dibatasi, sehingga si Jongos tadi merasa terancam kepentingannya.
Baca selengkapnya »Muslimah Tampil di Depan Umum, Why Not?
Dan pada akhirnya, setiap kesempatan untuk berbagi ilmu dengan tampil di depan umum tak pernah saya lewatkan. Saya selalu mempelajari dan melihat langsung bagaimana sosok pembicara yang handal. Mulai dari gerak-geriknya, kata per kata, bahasa tubuhnya sampai kemampuan mengelola ice breaking demi tercapainya misi berbagi ilmu yang diharapkan. Dan hal itu masih saya lakukan ketika sudah berumah tangga saat ini, karena bagi saya… seorang muslimah, perannya tidak hanya sebagai anak, istri maupun ibu saja. Dia dapat sangat efektif menjadi contoh yang baik kepada orang lain dengan menjadi baik hati, ramah berbicara, bisa menawarkan bantuan, keprihatinan berbagi serta sukacita. Dan dia juga dapat menggunakan semua kesempatan yang tepat untuk mendidik, maupun membimbing orang lain salah satunya dengan berbagi ilmu di depan umum (dibaca: pembicara).
Baca selengkapnya »Islam dan Perspektif Psikologi dalam Menjelaskan Harapan
Satu hal penting yang harus disadari adalah bahwa harapan tidak sama dengan khayalan. Secara wujud, harapan dan khayalan mungkin tidak jauh berbeda, karena keduanya merupakan bentuk dari ekspektasi masa depan, namun secara content, keduanya jelas amat berbeda. Harapan biasanya hadir sebagai motivasi yang membuat orang lebih giat dan bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya, sedangkan khayalan adalah wujud dari ketidakberdayaan mencapai apa yang diharapkan dalam dunia nyata sehingga hasilnya orang akan cenderung untuk berandai dan berkhayal.
Baca selengkapnya »