Rasulullah saw dan para sahabatnya tidak pernah menahan apa yang ada pada diri mereka untuk dinikmati sendiri. Tapi semua karunia yang Allah berikan kepada mereka dijadikan sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah. Kita tentu ingat, di antara para sahabat banyak hartawan, miliarder, atau sebutan lainnya. Namun, mereka mulia bukan karena banyaknya harta. Mereka mulia karena menggunakan hartanya untuk beribadah kepada Allah. Mereka menafkahkan hartanya di jalan Allah. Bahkan, mereka telah menjual diri mereka sendiri untuk Allah ‘Azza Wa Jalla.
Baca selengkapnya »Memperjuangkan Nilai Islam
Dari sinilah peran kepemimpinan surgawi seharusnya menuliskan narasinya sendiri. Sebuah narasi kepemimpinan surgawi, dari karakter nilai islam yang mencintai perdamaian. Bahwa Al-Quran, tidak pernah secara definitif menjelaskan bentuk negara, dan pemerintahan. Karena bentuk negara dan pemerintahan selalu berubah, mengikuti perkembangan konteks ruang dan waktu. Melalui pendekatan apa kita berjuang, Allah beri keleluasaan. Dan kita bebas memilih.
Baca selengkapnya »Ikuti Prosedur Ta’aruf, Agar Menikah jadi Berkah
Beragam cara ditempuh oleh sebagian orang untuk bisa segera menikah. Ia berusaha sendiri mencari kenalan dari media sosial atau minta tolong melalui temannya untuk dicarikan pasangan. Apakah itu salah? Tidak! Namun, bagaimanapun prosesnya, prosedur taaruf (dibaca: perkenalan) harus tetap berlaku.
Baca selengkapnya »Mukhtashar Zadul Ma’ad (Ringkasan Zadul Ma’ad)
”Sunnah” yang berusaha disampaikan dalam buku ini tidak hanya terbatas pada ubudiyah mahdhah seperti shalat, puasa, zakat dan haji saja tapi juga mencakup seluruh perilaku hidup Rasulullah SAW, sampai pada tuntunan beliau dalam peperangan, pengobatan, makan dan minum, sikap terhadap orang kafir dan munafik, beberapa keputusan beliau dalam persoalan harta rampasan perang dan tawanan, serta diakhiri dengan pembahasan Rasulullah mengenai pernikahan yang senantiasa berharap mendapatkan sakinah dan diwarnai dengan cinta kasih dalam bentuk mawaddah wa rahmah yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
Baca selengkapnya »Tahun Baru Kita, Hijrah Kita
Ada 1 rangkaian yang selalu bergandengan yaitu: Iman – Hijrah – Jihad. Tentunya ini memberi makna bahwa sebelum berhijrah maka yang harus ditanamkan dulu, dipupuk, dikuatkan dan diteguhkan adalah iman. Hal ini dikarenakan hijrah bukanlah sesuatu yang main-main, tetapi sebuah perjuangan yang keras nan berat. Keimanan akan meneguhkan pelakunya dalam istiqamah. Setelah hijrah masih ada perjuangan berat lagi yaitu jihad. Jahada dalam Bahasa Arab artinya bersungguh-sungguh.
Baca selengkapnya »Pesan Indah, di Tahun Baru Hijriah
Tak terasa tahun terus berganti; umur semakin menua, ajal semakin mendekat, kesempatan beramal baik semakin terbatas. Semuanya akan terasa sia-sia, ketika seorang muslim tidak mendalami, dan memaknai hakikat pergantian tahun Islam secara menyeluruh. Pergantian tahun yang memiliki nilai filosofi, dan historis tersendiri dalam penetapannya; yaitu peristiwa hijrahnya rasul bersama para sahabat dari mekkah ke madinah (dahulu Yastrib), yang terjadi sekitar 1400 tahun yang lalu.
Baca selengkapnya »Tafaqquh Fid Diin
Tafaqquh Fid Diin dalam jamaah dakwah adalah suatu keniscayaan. Ayat 122 dari surat At-Taubah ini membicarakan kasus khusus dari pembahasan umum yang disebutkan dalam surat At-Taubah. Salah satu pembahasan umum dalam surat At-Taubah adalah tentang perang, namun walaupun secara umum kondisi umat Islam sedang diarahkan untuk berperang, tetapi ada satu kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan sama sekali oleh jamaah Islam, yaitu Tafaqquh Fid Diin.
Baca selengkapnya »Paham Dulu Baru Beriman (BerIslam)
Kepahaman berbeda dengan pengetahuan. Kepahaman muncul akibat internalisasi pengetahuan dalam diri seseorang. Mudahnya banyak orang yang mengerti ilmu berlalu lintas, tapi banyak juga dari mereka yang melanggar lalu lintas. Banyak ahli hukum tetapi banyak dari mereka yang mempermainkan hukum. Sehingga kesimpulannya banyak yang berilmu tapi tidak paham dengan ilmu yang dia miliki.
Baca selengkapnya »Maksiat Menghilangkan Karunia-Nya
Hentikanlah segala perbuatan buruk atau maksiat yang selama ini dilakukan oleh diri baik yang disadari ataupun tak tersadari. Sebab, kita tak mau karunia yang tersebar luas itu menghilang dari dalam diri manusia. Biarkanlah karunia-Nya itu tetap bersemayam di dalam diri sebagai penyemangat di kala berbuat kebaikan atau ibadah. Karunia-Nya itu pula yang akan menjadi pengingat di kala manusia hampir membelokkan diri dari jalan yang ditunjuki-Nya.
Baca selengkapnya »Mau Terbebas dari Omongan Orang Lain? Ini Rahasianya…
Sungguh mustahil kita bisa memuaskan dan menyenangkan hati semua orang, kalaupun kita hendak memaksakan semua orang untuk senang terhadap kita niscaya kita akan merasa letih dan keletihan ini akan menjadikan kita manusia yang tidak waras. Cobalah untuk berhenti dari pekerjaan yang sulit ini yaitu berusaha untuk menyenangkan semua orang.
Baca selengkapnya »