Harus kita akui kita sebagai manusia yang lemah tentunya hanyalah mendamba pertolongan dari satu-satunya dzat yang Maha Penolong, An Nashr. Allah SWT. Percayalah, Allah akan selalu ada saat kita membutuhkannya, asalkan kita selalu dekat dengan-Nya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dekat dengan-Nya karena hidupnya pasti akan dipenuhi dengan ketentraman dan ketenangan karena Penolong yang sebenar-benar Penolong ada selalu di dekatnya, Allah SWT.
Baca selengkapnya »If You Know What Happened in MCI
Sedikit catatan untuk novel ini: selain menghibur, sebaiknya novel ini memotivasi/menginspirasi. Karena jika hanya berisi hiburan, masyarakat tidak bertambah pengetahuannya. Buku ini mungkin hanya akan dibaca sekali kemudian ditinggalkan. Mungkin penulis bisa membuat versi non fiksinya. Sejarah MCI dan seluk-beluk manajemennya bisa diulas lebih dalam. Saat ini sangat minim buku non fiksi yang membahas tentang komunitas. Padahal MCI bisa menjadi komunitas online percontohan bagi komunitas-komunitas lain.
Baca selengkapnya »Skenario-Nya Adalah yang Terbaik
Kulangkahkan kaki ini ke dapur untuk memasak nasi. Kulihat ibuku yang bagaikan mentari kehidupan itu sudah sibuk di dapur. Mereka yang semakin hari semakin tua, sedangkan aku belum bisa membahagiakannya. “Nduk, esok esok kok ngalamun (anakku, pagi-pagi kok melamun)”, kata-kata ibuku membuyarkan lamunanku. “Kapan ikhwan itu mau bertaaruf nduk?”, kata ibukku sambil tersenyum. Saya tidak mengerti dengan kata-kata ibu barusan, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang saya kenal. Bapak, beliau hadir dengan senyum khasnya dan sejurus kemudian saya pun tahu apa maksudnya ini, ya Allah terima kasih.
Baca selengkapnya »Rahasia Syukur Ala Aa’ Gym
Dengan menyibukkan diri pada mengingat kebaikan orang lain, kita tidak sempat untuk menyesali perbuatan buruk orang lain terhadap kita karena sejatinya bisa jadi orang tersebut sering membantu mendekatkan kita pada Allah.
Baca selengkapnya »Kacamata Air Dua Kulah
Yang dimaksud air dua kulah adalah jumlahnya berkisar 216 liter. Air tersebut menjadi air mutlak (air suci dan bisa digunakan untuk mensucikan sesuatu) dan tidak musta’mal (air bekas bersuci dan tidak bisa mensucikan sesuatu), bila ukurannya minimal dua kulah. Ini adalah pandangan bagaimana Islam memandang proporsional dua kutub antara kebaikan dan kekurangan orang lain. Jika faktanya adalah kebaikan atau ketakwaannya masih lebih banyak dari keburukannya dan tidak merusak amal kebaikannya. Keburukan yang bukan menjadi karakter pribadi maka sesungguhnya ia adalah orang baik.
Baca selengkapnya »Memaknai Hakikat Ujian Kehidupan
Sikap seorang mukmin hendaknya tetap bersabar atas segala kejadian yang menimpa dirinya, senantiasa menjalani rentetan kehidupannya dengan penuh keyakinan, karena masalah sejatinya akan memuliakan hidup seseorang dengan sifat sabar yang dimilikinya. “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik”. (QS Al Ma’aarij ayat 5)
Baca selengkapnya »Pemimpin Itu Bermagnet
Pada hakikatnya, para pemimpin adalah bagian dari masyarakat itu sendiri. Para bijak terdahulu berpandangan bahwa tampilnya pemimpin yang baik bagi suatu kaum adalah karunia dari Tuhan atas kebaikan-kebaikan yang ada pada kaum tersebut. Sebaliknya, tampilnya seorang pemimpin yang buruk adalah hukuman Tuhan atas dosa dan kesalahan yang banyak pada kaum tersebut. ‘Abdullah bin Bakr as-Sahmi berkata, “Semoga Allah memperbaiki kita dan para pemimpin kita, karena sesungguhnya kerusakan mereka adalah akibat dari dosa-dosa kesalahan kita sendiri.”
Baca selengkapnya »Falsafah Menunggu dalam Perspektif Religi
Menunggu kaya raya, menunggu orang lain berbuat kebajikan, menunggu berada di puncak kesuksesan, semua itu bukanlah jaminan bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang pandai bersyukur jika niatnya saja dalam berbuat baik masih didasari sifat menunggu. Tiada pilihan bagi kita untuk kembali ke titik nol dengan mengganti niat menunggu menjadi niat untuk segera memulai. Semoga.
Baca selengkapnya »Sudut Pandang “Alasan Seseorang Sulit Berbahagia”
Kebahagiaan bukanlah persepsi melainkan suasana hati dari seseorang yang mampu berpikir jernih, berpandangan luas dan memiliki jiwa yang sehat. Allah Ta’ala senantiasa menempatkan bahagia berada di dalam hati seseorang. Kenapa demikian? Karena setiap orang memiliki sebuah hati, jika seseorang pandai menempatkan bahagia hanya di dalam hatinya niscaya ia akan mudah untuk berbahagia.
Baca selengkapnya »Mencintainya Karena Kaus Kaki
Aku ingin dia menerimaku apa adanya. Masa laluku memang mengecewakan. Tapi kuharap kita bisa berdamai dengan itu. Setiap kaus kaki pasti pernah bau, tapi bukan berarti tidak bisa dicuci, bukan? Bila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus, pasti bisa wangi lagi. Aku ingin menjadi seseorang yang hangat baginya, memberi dia kelembutan dan kenyamanan tanpa perlu dipamerkan ke setiap orang. Aku juga ingin menjaganya agar aman dari lecet. Tak akan kumaafkan diriku bila ada luka di hatinya. Aku akan terus ada untuknya, sampai ia melepasku untuk bertemu dengan-Nya.
Baca selengkapnya »