Tak semudah dikatakan, tetap saja ada sebagian dari kita yang mengartikan kebebasan dalam islam itu seenak’e dewe. Berfatwa semaunya sendiri, bertungkah semaunya sendiri, beribadah semaunya sendiri, melanggar syari’at, menafsirkan ayat tanpa ilmunya. Dan ketika ditanya, jawabannya “islam itu bebas”, seperti sebagian orang yang mengagungkan perbedaan agama (paham liberal) dan membolehkan nikah lintas agama (muslimah dengan non muslim) dan lebih banyak lagi.
Baca selengkapnya »Memesona dalam Taat
“Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak!” begitulah ungkap Ustad Salim A Fillah. Taat kepada Allah akan menghantarkan kita pada keajaiban-keajaiban yang mempesona di luar prasangka. Dalam taat, apapun masalah akan teratasi. “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar bagi-Nya” (QS. At-Talaq: 2). Dalam taat yang menyeluruh, patuh yang utuh, selalu ada jalan keluar yang bisa kita tempuh. Dan Allah akan hadirkan jawaban-jawaban yang mempesona dalam sebagai buah taat pada-Nya.
Baca selengkapnya »Meraih Kecintaan akan Alquran
Banyak orang sekarang yang beralasan bahwa mereka terlalu sibuk sehingga terkadang Alquran mereka tinggalkan. Namun, bila berbicara mengenai sibuk, sahabat Rasul pun dahulu sibuk, mereka sibuk berdagang dan bermuamalah. Bahkan mereka sibuk dengan latihan perang dan perang-perang yang mereka hadapi. Perang yang bahkan jauh lebih menyibukkan dibanding kegiatan yang kita hadapi sekarang ini. Akan tetapi, kesibukan tidak menjadikan mereka jauh dari Alquran. Justru mereka tetap menjaga kedekatan mereka dengan Alquran agar segala yang mereka kerjakan senantiasa diberkahi oleh Allah.
Baca selengkapnya »Jika Kehidupan Setelah Mati Tidak Ada
Banyak orang baik yang terasing di dalam dunia karena dunia ini sekarang banyak diisi orang-orang buruk. Mereka yang tetap mempertahankan kejujuran disingkirkan. Mereka yang menolak pacaran dianggap aneh. Mereka yang tidak ikut di dalam dunia hedonis dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman. Sungguh kasihan orang-orang yang hidup dalam kebaikan karena dikucilkan oleh lingkungan. Mereka dianggap berlebihan dan aneh. Kalau begitu mengapa kita masih mempertahankan kebaikan-kebaikan kita? Bukankah lebih enak jika kita menjadi orang buruk dan menjalani hidup ini dengan penuh kesenangan bersama mereka?
Baca selengkapnya »Nasihat itu Pahit tapi Manis
Rasulullah SAW mewajibkan kita untuk memberikan nasihat kepada saudara kita yang meminta nasihat kepada kita. Betapa pentingnya kedudukan keutamaan kebiasaan “memberikan nasihat” ini di dalam Islam. Ketika kita berani memberikan nasihat pada saudara kita hari ini, sejatinya kita sedang menjalankan perintah dari Allah SWT untuk saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, serta menyampaikan pada saudara kita tersebut agar ia juga tidak sungkan untuk memberikan nasihat kepada diri kita bilamana ia mendapati kita berbuat yang tidak sesuai syariat.
Baca selengkapnya »Memerdekakan Pancasila
Tidak ada alasan bagi kita, untuk menyelematkan falsafah Negara ini dari simpul pertautan politik atau serpihan “orang-orang” yang ingin mematikan makna dari kumpulan sila-silanya. Pancasila sebagai warisan budaya bisa diikat dengan satu kekuatan sapu lidi yang kuat bukan sekedar serpihan-serpihan lidi yang berserakan dan mudah rapuh. Perjumpaan kita pada masalah bangsa yang hari ini terjadi mendorong ikhtiar kita untuk menguatkan kembali dasar, haluan, karakter, dan ikatan keiindonesiaan di bawah semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang digenggam erat oleh kaki Burung Garuda.
Baca selengkapnya »Bergembira Menyambut Bulan Ramadhan
Cara mempersiapkan Ramadhan adalah dengan Persiapan Fisik dan Persiapan Mental. Keduanya harus sama-sama kuat. Membiasakan diri dengan puasa, terutama di bulan Sya’ban. Jangan sampai kita kehilangan momen kebaikan tersebut karena sakit. Alangkah baiknya ketika kita memasuki bulan suci Ramadhan dengan hati dan diri yang suci. Salah satunya adalah dengan meminta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti dan kepada orang-orang terdekat kita.
Baca selengkapnya »Turut Membantu Ekonomi Keluarga, Bocah Kelas IV SD Berjualan Kue di Sekolah
Desakan ekonomi mengharuskan Tini untuk turut membantu orang tua memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, pekerjaan yang bisa dilakukan Tini adalah menjual kue di sekolah, sebelum masuk kelas ia biasanya duduk di depan kelas sambil memangku kue dagangannya, tidak jarang dia datang ke sekolah lebih awal, sisa waktu sebelum masuk kelas dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjajakan kue jualannya, namun jika jualannya masih tersisa terkadang dia kembali duduk pada jam istirahat di tempat yang sama sambil di kelilingi teman-teman sekelasnya.
Baca selengkapnya »Ayah… (Kisah Buya Hamka, Masa Muda, Dewasa, Menjadi Ulama, Sastrawan, Politisi, Kepala Rumah Tangga, Sampai Ajal Menjemputnya)
Seorang yang besar terlahir dari semangat juang yang besar pula. Dengan berlandaskan niat hanya untuk Allah. Berusaha sekuat mungkin untuk mencari ilmu meskipun banyak rintangan yang mengahadang, tetapi semangat untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain tetap terpatri dalam nikmatnya membaca buku. Ketika membaca telah sampai pada titik paham, aplikasi dari itu akan sangat membantu dalam menjalani hidup. Kata Hamka bahwa “Jangan jadi pendendam sebarat apapun cobaannya.” Ketika semua orang menyalahkan, tetaplah berpegang teguh pada Allah, karena Dia yang membenarkan melalui cara-caranya yang istimewa.
Baca selengkapnya »Akhir Kehidupan Sang Dermawan
Kedermawannanya itupun membuat hatinya senantiasa dihidupkan oleh Allah SWT untuk senantiasa mengingat dan mentadaburi ayat-ayatnya. Hingga di akhir kehidupan laki-laki shalih dermawan tersebut saat kematian hendak menjemput, ia masih sempat untuk melafazkan satu ayat kala nyawanya hendak terhempas: “Untuk kemenangan serupa ini, hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”(Ash-Shaffat [37]: 61)
Baca selengkapnya »