Nabi ﷺ bersabda, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kebohongan, saat itu pendusta dibenarkan, orang yang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang dipercaya justru dikhianati, dan Ar-Ruwaibidhah berbicara.” Ditanyakan: “Apakah Ar-Ruwaibidhah?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh (Ar Rajul At Taafih) tetapi sok mengurusi urusan orang banyak.” (HR. Ibnu Majah)
Baca selengkapnya »Ketika Pendidikan Dijadikan Lahan Bisnis
Pendidikan sebagai wujud dan penggambaran dari mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi lahan bisnis bagi beberapa orang bahkan jika telaah lebih jauh lagi telah menjadi toserba bagi segelintir orang yang tak bertanggung jawab. Miris memang, ya itulah kata yang sanggup mewakili perasaan ini. Dan itulah kenyataannya.
Baca selengkapnya »Berjodoh dengan Kematian
Kita telah dijodohkan Allah dengan kematian. Tetapi tidak pernah tau kapan ia akan datang. Walaupun begitu, dia adalah sebuah keniscayaan dan kenyataan. Dia akan benar-benar datang kapan pun itu.
Baca selengkapnya »Indah di Mata Tak Seindah di Hati
Yakinlah bahwa Allah lebih mengetahui mana yang pantas untuk kau cintai dan kau kagumi. Pemandangan yang indah di matamu tak mampu menembus tebalnya dinding pembatas yang ada di dalam dadanya. Indah di mata tak seindah di hati. Kecuali engkau hanya dapat melihat menurut prasangkamu. Dan kepastian itu telah nampak jelas di hadapan Allah. Karena Dialah yang maha mengetahui segala sesuatu. Tak satupun luput dari penglihatan-Nya. Termasuk apa yang ada di dalam hatimu dan hatinya.
Baca selengkapnya »Hidup Itu Adalah…
Hidup adalah anugerah, bukan suatu kebetulan yang harus disyukuri bukan untuk dicaci maki. Konsep rasa syukur setiap manusia terhadap kehidupan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh pikiran, perasaan dan sikap. So sahabat ayo tanamkan dalam benak kita bahwa the life is very beautiful, so lets move on to the best. Life is all about making choices. Always do your best to make the right one and always do your best to learn from the wrong one.
Baca selengkapnya »Keteraturan Alam, Bencana, dan Refleksi Diri
Bencana yang datang silih berganti, mulai dari tsunami, tanah longsor, gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga bencana kekeringan yang saat ini tengah mengancam beberapa daerah di negeri ini, adakah ini sebuah teguran untuk kita kembali ke jalan semestinya? Ataukah semua ini adalah sebuah bentuk azab yang diberikan oleh sang mahakuasa, dengan cara Ia mencabut keberkahan bumi dan langit tempat kita berpijak dan menjatuhkan bencana yang silih berganti karena kita senantiasa keras kepala, selalu lalai, dan tetap berbuat kekufuran serta dosa yang menyakiti alam semesta?
Baca selengkapnya »Merdeka! Saatnya untuk Maju, Bangkit, dan Berjuang
Ingatlah, betapa keras perjuangan para mujahid Indonesia, pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Masih ingatkah kita tentang sosok Jenderal Soedirman? Sosok jenderal yang shalih dengan bingkai spiritualitas yang tinggi, pemuda yang menjadi pejuang, dai dan pendidik.
Baca selengkapnya »Roman HAMKA dengan Janda Cianjur, Cinta yang Putus di Tengah Jalan
Kepandaiannya bergaul, mengobrol, dan beribadah membuatnya dikenal banyak jamaah haji yang lainnya. Di sanalah ia berkenalan dengan jamaah haji dari Priyangan. Dengan orang-orang Sunda yang baik hati. Oleh mereka, ia dipanggil “Ajengan.” Pertemuannya dengan Kulsum diceritakan Malik dalam buku Kenang-kenangan Hidup Jilid Satu seperti ini.
Baca selengkapnya »Belajar (Terus) Dari Umar bin Abdul Aziz
Umar menasihati para pejabatnya agar selalu berhemat dalam menggunakan segalanya. Tulislah apa yang penting dan jangan banyak bicara dengan tinta-tinta itu. Ini menunjukkan bahwa Umar menghendaki birokrasi yang ringkas, sederhana, dan tidak banyak bertele-tele. Sesuatu yang sangat sering diremehkan oleh kita semua hingga kita akhirnya terbiasa dengan kemubadziran. Ketika kita telah terbisa, maka akan menjadi suatu hal yang wajar jika mungkin di esok hari kita akan meniru polah tingkah para pejabat negeri ini yang suka dengan segala sesuatu yang lebih. Nasihat Umar di atas bukan hanya untuk cerminan mereka yang tengah berkuasa, tapi juga untuk kita semua karena kita tidak akan pernah bisa menjamin seperti apa diri kita kelak
Baca selengkapnya »Bukti Kematangan Kaderisasi
Sekali lagi, kita dikejutkan dengan pergantian kepengurusan di dalam PKS, mulai dari pimpinan Majelis Syuro (jabatan tertinggi di PKS) sampai ke Presiden. Kita tidak mendengarkan riak rebutan jabatan ataupun sekadar perselisihan. Itu semua hasil kerja kaderisasi yang matang dan istiqomah. Sang penguasa juga tidak berani mengusik karena dia paham betul kalau PKS tidak bisa diinterpensi dari dalam, dia hanya bisa dihancurkan melalui citra walaupun terkadang dengan kasus yang terlihat dipaksakan. Belajar lah dari PKS bagaimana menghilangkan riak perselisihan dan rebutan jabatan.
Baca selengkapnya »