Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 99)

Artikel Lepas

Islam, Antara Impian dan Harapan

Islam lahir dengan perjuangan, Islam berkembang dengan tetesan keringat, Islam menjulang tinggi dengan tetesan darah para pasukan yang mencintai kematian seperti halnya banyak orang mencintai kehidupan. Tentu sebuah fenomena yang sangat memilukan bila pada akhirnya Islam ini ibarat buih di lautan yang terombang ambing dibawa oleh ombak dan pada akhirnya dihempaskan ke tepian pantai tanpa punya arti dan makna.

Baca selengkapnya »

Bukalah Gembok Hatimu!

Bisa jadi gembok hati itu mewujud dalam kesulitan, kesulitan untuk menangis mengingat azab Allah, Kesulitan untuk menitikkan air mata ketika shalat, Kesulitan untuk menjadi sedih mendengar pedihnya siksaan neraka. Kepada diri penulis pribadi dan para pembaca Dakwatuna yang dirahmati Allah SWT., marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk membuka gembok yang selama ini mengunci hati kita. Percayalah dengan sepenuh kepercayaan bahwa yang membolak-balikkan hati adalah Allah SWT.

Baca selengkapnya »

Rasulullah SAW, Teladan di Jalan Meraih Sukses

Mungkin memang masih banyak di antara kita yang salah kaprah mengartikan kesuksesan. Kita menganggap bahwa kesuksesan itu adalah berlimpahnya materi, membumbungnya popularitas, mewahnya kehidupan, dan keindahan duniawi lainnya. Padahal, ini adalah kesuksesan semu. Seandainya semua itu layak untuk dijadikan tujuan, maka pastilah Allah akan memberikan semua itu kepada Rasulullah saw. Allah Maha Bisa untuk melakukan itu. Tetapi, ternyata kenyataannya tidak begitu. Bisalah kita ambil pelajaran; sukses itu bukan diukur dari apa yang kita punya, tapi apa yang kita kontribusikan dalam kehidupan kita. Rasulullah pun mengatakan, “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang banyak.” Sahabat-sahabat sekalian, siapakah yang mampu melihat bahwa keteladanan sejati itu ada pada Rasulullah—bukan pada yang lainnya?

Baca selengkapnya »

Meraih (Kembali) Kejayaan Islam

Janji Allah atas kemenangan Islam pasti benar. Allah telah menetapkannya di dalam surat Al Mujadilah ayat 21 bahwa “Allah dan Rasul-Nya pasti menang.” Tinggalah saat ini keputusan kita sebagai umat Islam maukah untuk menjadi bagian dari perjuangan itu? “Apakah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memperjuangkan terwujudnya kemenangan itu?”

Baca selengkapnya »

Belajar Memilih Hidup

Tiga golongan manusia yang mempunyai tujuan hidup yang berbeda memberikan pilihan dan ajaran kepada kita bahwa tujuan hidup kita masing-masing hanyalah pilihan. Mengikuti golongan pertama membuat kita hanya memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan yang kedua menjadikan kita hanya mempunyai ambisi-ambisi duniawi yang tak pernah selesai akan tetapi golongan terakhir menjadikan hidup lebih berarti dan bermakna, setiap aktivitasnya mempunyai nilai-nilai kebaikan di sisi Allah dan setiap gerak langkahnya memberikan nilai-nilai kebaikan kepada orang lain, dia hidup penuh dengan makna.

Baca selengkapnya »

Aktualisasi Keilmuan

Terlalu banyak orang yang memiliki gelar tinggi, tapi selalu gagal dalam kehidupannya. Sudah jauh-jauh sekolah di luar negeri, hingga mendapat gelar doktor, bahkan hingga professor; tapi sepulangnya ke negeri sendiri, hanya menjadi pegawai pemerintahan biasa. Di sinilah esensi keilmuan seharusnya menjadi parameter. Ukurannya bukan pada berapa banyaknya gelar yang didapat, jauhnya tempat seseorang bersekolah, hingga tingginya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang diraih. Tapi sejauh mana seseorang dapat mengaktualisasikan ilmunya ke dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga orang lain merasakan kebermanfaatan yang nyata, daripada seseorang hanya mendapatkan rasa hormat, dan puji-pujian yang melenakan.

Baca selengkapnya »

Berqurban, Antara Kemampuan dan Kemauan

Berqurban tidak selalu identik dengan yang mampu tapi juga perlu ada kemauan, banyak yang mampu beli sepeda motor, laptop dan tablet tapi belum pernah berqurban selama hidupnya, sementara ada yang hanya tinggal di rumah kardus dengan penghasilan pas-pasan tapi mampu berqurban dari menyisihkan hartanya sedikit demi sedikit, inilah makna hidup yang sebenarnya antara kemampuan dan kemauan.

Baca selengkapnya »

Qurban dan Keikhlasan

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapai-Nya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kalian. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”, (Q.S Al Hajj: 37). Dalam menyampaikan nilai qurban kepada Allah adalah nilai ikhlas dan takwa seseorang, bukan apa yang telah ia qurbankan, sehingga seorang yang berqurban seekor kambing akan sama nilainya dengan orang yang berqurban unta, bila sama-sama memiliki keikhlasan yang sama.

Baca selengkapnya »

Nilai Inti Idul Adha

Mari kita bangkitkan memori diri masing-masing akan makna perngorbanan, keikhlasan, dan kesabaran di dalam sejarah kehidupan kita hingga saat ini. Sudah seberapa dalamkah 3 nilai inti Idul Adha sudah terejawantahkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Seberapa dalamkah hakikat qurban itu kita implementasikan. Karena pada akhirnya, segala sesuatu yang diberikan dijalan Allah, tidak akan menghilang begitu saja.

Baca selengkapnya »

Neo KNIL

Seorang yang ingin mempertahankan kedaulatan negaranya, menjaga kehormatan dan harga diri bangsanya, mengajak untuk bisa berdiri sendiri, akan sangat bertentangan dengan keinginan Negara-negara Imperialis yang menjadi majikan Neo KNIL tersebut. Mereka menginginkan Negara jajahan terus berada dalam keadaan ketergantungan yang terus-menerus, sehingga mudah dikendalikan. Saat itulah dua kepentingan bertemu. Si Majikan bagaimana bisa terus menjajah, si Neo KNIL yang sudah SAKAU berkeinginan bagaimana roti dan keju plus candu syahawat tadi tidak boleh putus. Ketika Negara berdaulat, kehormatan dan harga diri terjaga di situlah nafsu liar yang akan merusak negara sangat dibatasi, sehingga si Jongos tadi merasa terancam kepentingannya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization