bu selalu berkata kepadaku bahwa “Jadilah orang besar jangan seperti ibu yang tidak bisa kasih kamu apa-apa” sebagai anak, aku sedih sekaligus bangga dengan perkataannya. Sedih karena tahu bahwa dulu ibu ingin sekali menjadi orang yang sukses, dan aku bangga karena tekad kuat seorang ibu yang ingin menjadikan anaknya sukses di masa depan dan tak ingin anaknya sepertinya yang tidak bisa apa-apa.
Baca selengkapnya »Aku Salah, Aku Menyalahkan
Teruntuk wanita, percayalah, lelaki yang baik adalah ia yang menjaga hatimu agar tak terkotori dengan namanya. Teruntuk lelaki, percayalah, wanita yang baik adalah ia yang tak perkenankan dirimu dengan mudahnya masuk ke dalam hatinya. Mari saling menjaga dalam keterjagaan diri kita. Untuk ia, terlebih untuk kita.
Baca selengkapnya »Anak Kecil pun Bisa Menjadi Guru
Mari kita belajar tentang kebaikan yang ada di diri bocah penjual koran itu. Mari kita buang semua rasa ‘’berat’’ untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Mari kita coba berani menerjang kerasnya dunia. Semoga dengan berkaca diri dengan anak kecil itu, dapat membuang semua rasa malas malu dan malas yang membelenggu kita.
Baca selengkapnya »Sebuah Perpisahan
Begitulah selalu, sebuah perpisahan akan selalu berdampingan dengan pertemuan. Tinggal bagaimana kita bisa membalik sisi mata uang perpisahan menjadi sisi pertemuan yang lebih baik. Berpisah dengan harta, seseorang, atau lain sebagainya. Ingatlah bahwa Allah memiliki rencana di balik semua yang kita alami, dan Allah memiliki yang terbaik untuk menjadi pengganti.
Baca selengkapnya »Ketulusan Tanpa Pamrih
Terima kasih ibu atas semua kasih sayang serta ketulusan yang ibu berikan kepadaku. Ibu adalah sosok yang sangat menginspirasi. Kelak aku ingin menjadi seorang ibu seperti ibu. Tak akan kubiarkan engkau bersedih ibuku. Aku akan memberikan yang terbaik untukmu. Ingin rasanya aku memeluk ibu dan berkata aku bangga menjadi anak ibu. Satu pelukan ibu, sejuta harapan untuk anak-anaknya. Aku sayang padamu, ibu.
Baca selengkapnya »Raih Kesempatan dan Bunuhlah Waktumu
Ingatlah sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka mereka yang beriman dan melakukan amal-amal shalih, saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran. Pergunakanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, mudamu sebelum tuamu, lapangmu sebelum sempitmu, hidupmu sebelum matimu.
Baca selengkapnya »Siapa Pahlawan Siapa Penjahat
Saat inilah dibutuhkan para pejuang bermental baja, yang punya ketegaran jiwa, kekokohan mental, berani tampil, tidak takut celaan manusia, karena takunya hanya kepada Allah SWT, dan hanya ingin menjadi Pahlawan hanya di hadapan Allah SWT.
Baca selengkapnya »Semua Akan Berlalu
Semua memang akan berlalu, berlalu dengan menjadi bahagia, ataukah duka, tergantung pada pencapaianmu dalam melewatinya. Apakah kau tapaki tiap jejaknya, ataukah hanya pandang yang menelusuri jalannya, atau yang berbahaya ketika tak ada usaha dalam pengubahan capaianmu. Karena, memang semua akan berlalu seperti halnya hidup kita pun pasti berlalu, hingga aksara meninggalkan nama. Sedang kebaikan kah yang kita bawa? Ataukah nestapa dalam hisab-Nya?
Baca selengkapnya »Berbahagia dengan Mudah
Dengan kemampuan dan akal sehat yang Allah Ta’ala karuniakan, seharusnya bisa menjadi barometer seorang muslim untuk mengejar target yang hendak dicapai dalam hidupnya. Adapun jika hasil yang didapat ternyata belum sesuai dengan keinginan atau gagal dalam mencapai target, yang harus diperbuat oleh seorang muslim bukanlah bersedih hati melainkan melakukan evaluasi dan intropeksi diri.
Baca selengkapnya »Mengatasi Duka
Senyum Ratih selalu mengembang tatkala para sahabat sesekali datang menjenguk kadang merasa prihatin menyaksikan kehidupannya, ucapan “La tahzan inallaha ma’ana” pun sering didengungkan oleh ummahat satu ini dan menganggap bahwa kesulitan yang tampak kasat mata itu belum sebanding dengan kesulitan ummahat lainnya di belahan dunia manapun.
Baca selengkapnya »