Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 78)

Artikel Lepas

Kita Tahu, Kita Paham

Setiap episode hidup seseorang berkaitan dengan episode seseorang yang lain. Skenario yang saling terhubung, menunjukkan fenomena sebab-akibat. Tidakkah kita percaya pada Pemilik skenario paling sempurna? Tidak pernah ada kebetulan. Bahkan setiap daun yang tercerabut dari dahan sudah tertulis. Apalagi urusan manusia. Kita sungguh tahu itu semua. Kita sungguh paham. Hanya saja mengatakan, menuliskan, mendengar, dan mengiyakan tidak pernah lebih sulit daripada melaksanakan. Setidaknya kita saling mengingatkan. Tugas kita hanya taat, bukan?

Baca selengkapnya »

Memaknai Proses

Coba lihatlah alur kehidupan seorang Khalid. Dari seorang musuh Islam yang tangguh, hingga menjadi panglima perang Islam yang ditakuti. Proses tersebut bukanlah proses yang mudah. Mengingat keduanya lahir dari 2 kutub ekstrim yang sangat berlawanan. Memaknai proseslah yang memberi Khalid energi dalam memenangkan ratusan peperangan. Sejak syahadat dilafadzkan, Khalid semakin menegaskan arah perjuangan. Karena dari pemaknaan proses hiduplah akan lahir sebah ruh perjuangan, dan ruh perubahan yang optimal. Bahkan ketika perubahan yang terjadi, berasal dari 2 kutub ekstrim yang berlawanan.

Baca selengkapnya »

17 Mutiara di Negeri Dua Nil

17 Mutiara, mulai melebarkan sayap semangat belajarnya di 4 Universitas terkemuka di Sudan. Nida’ul Mufidah Fauziaty (Ushuluddin), Ikromah Fathiyah (Ushuluddin), Tri Retnowati (Dakwah), Nabilah Sholihah (Dakwah), Mar’ah Luthfiyatul Mufidah (I’lam,Hubungan Internasional) adalah mutiara Omdurman Islamic University. Nina Mariana (Lughoh ‘Arobiyah), Annisa Nurjannah (Lughoh ‘Arobiyah), Maryam Afifah (Lughoh Arobiyah), Nur Azizah (Lughoh Arobiyah), Azmiyah Husna (Syari’ah,Ushul Fiqh) adalah mutiara University of Holy Qur’an and Islamic Science. Hafshoh Sholihah, Tsurayya Afra Mufidah, Nusaibah Azzahra, Alvia Khonsa, Aisyah Nur Fadhilah, Azzahra (Syari’ah) adalah mutiara Internasional University of Africa. Qorri Aini Karimah (Tarbiyah) adalah mutiara Zaim Azhar University.

Baca selengkapnya »

Janganlah Berputus Asa, Ikhwah!!

Seperti itulah tabiat dakwah ini. Akan ada yang gugur dan ada yang bertahan didalam dakwah. Karena sesunggunya Allah tidak akan membiarkan dakwah ini berakhir pada kekalahan. Pastilah kemenangan akan diperoleh orang-orang beriman. Maka dengan demikian ikhwah fillah, ada sedikit perkataan menarik yang mungkin perlu kita ingat. Perkataan ini muncul dari lisan seorang da’i yang dikenal dengan Gerakan Dakwah Ikhwanul Muslimun, dan dialah As-Syahid Hasan Al-Banna.

Baca selengkapnya »

A Miracle Around Us!

Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang taat dalam berkarya. Sebab Dia sudah berjanji bahwa Dia akan memberi pahala kepada orang yang taat itu. Barangsiapa datang menghadap kepada Allah dengan iman dan taat, niscaya Surgalah balasannya, bukan karena hasil amalnya, melainkan karena demikianlah janji-Nya.” Indah sekali. Yang digaris bawahi di sini adalah “bukan karena hasil amalnya, melainkan karena demikianlah janji-Nya.” Tugas kita adalah berjuang, maka All Miracle Around Us! Seperti itulah proses segala keajaiban terjadi di muka bumi.

Baca selengkapnya »

Bukalah Jendela Bahagia dengan Menulis

Menulis itu adalah kemampuan bertutur. Bagaimana cara kita bertutur, itu terserah kita, karena kitalah yang berhak menentukan, bukan menjiplak model/gaya orang lain. Bagaimana dengan aturan tehnik penulisan? Menulis adalah menuangkan gagasan dan ide, bukan karya ilmiah. Jangan “dipusingkan” dengan aturan –aturan yang akan menghambat kita dalam menulis. Apapun gaya tulisan kita, itulah gaya bertutur kita. Semakin sering kita menulis semakin terbentuk gaya dan ciri dari tulisan kita, tak perlu cemas atau takut mendapat kritik. Karena sejatinya kritik itu adalah obat mujarab yang akan menjadikan hasil tulisan kita bertambah baik.

Baca selengkapnya »

Syuhada Tsunami Aceh 2004 dan Kisah Teladannya

Bang Sona Sagita, yaitu senior saya di SMA 3 Banda Aceh dan Fakultas Teknik Unsyiah. Beliau sangat disibukkan dengan kegiatan keislaman & sosial. Saat menjadi mahasiswa, beliau tetap komitmen dengan aktivitas dakwah & sosialnya. Beliau juga berkerja mengajar kursus komputer sembari kuliah. Ia selalu ramah jika berjumpa dengan siapa saja. Beliau pernah berpesan yang maknanya: ikhlas itu harus dijaga sepanjang hidup; walaupun kita beramal setahun yang lalu, namun niat ikhlas kita harus tetap dipertahankan sampai dengan sekarang dan di masa yang akan datang. Lalu ada bang Tamsil Ridha. Beliau senior saya di Fakultas Teknik Unsyiah dan Ketua Himpunan Mahasiswa (Teknik) Sipil (HMS). Beliau juga disibukkan dengan aktivitas dakwah dan sosial di kampus. Jika adzan tiba, sambil berjalan ke mushalla, beliau mengajak adik-adiknya shalat berjamaah. Prestasi akademiknya juga gemilang. Beliau juga suka menolong orang lain dan pemberani dalam membela kebenaran.

Baca selengkapnya »

Saat Rasa Itu Tiba Sebelum Waktunya

Jalan kebaikan itu mudah untuk orang- orang yang hati dan pikirannya bersih dari ketergantungan kepada siapapun kecuali Tuhannya. Namun sebaliknya ketika kita meraskan masih beratnya saat kita berjalan di jalan yang bersih, di situlah kita bisa tau bahwa hati dan kita masih sangat kotor dan dipenuhi ego pribadi duniawi. Peluh ini tidak akan dirasa jika taat akan aturan, aturan dalam jalan kebaikan untuk menjaga pandangan, menjaga kehormatan dan menjaga nilai-nilai aturan Tuhan. Sekarang setelah semua itu terlanjur, merasa tertampar dan berlumur malu karena telah mengkulum nafsu. Tapi yakinlah Tuhan masih menyediakan lahan pengampun yang tak terbatas untuk setiap kesalahan yang telah hambanya perbuat. Tak ada kata terlambat untuk bertobat.

Baca selengkapnya »

Legenda Hidup Dunia Pendidikanku

H. Rohman lahir di Bandung, 7 Mei 1949. Semasa kecilnya, beliau telah melihat perpecahan di keluarganya, ibu dan ayahnya berpisah dan masing – masing menikah lagi. Pak H. Rohman sebagai anak satu – satunya dari ayah dan ibunya, beliau tak memiliki saudara kandung yang ada hanyalah saudara tiri. Beliau menghabiskan masa kecilnya di sekolah rakyat (SR) di daerah Bandung mengikuti ibunya hingga beliau duduk di kelas 3 dan akhirnya beliau diajak oleh ayahnya ke daerah Tasikmalaya hingga tamat. Kemudian beliau lanjut ke SMP di daerah Cililin Bandung bersama ibunya dan menamatkan sekolahnya di sana.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization